55 melakukan tax planning dengan cara memanfaatkan undang-undang
perpajakan yang berlaku. Loopholes ini memiliki 2 makna yaitu: a.
Loopholes yang memang sengaja di berikan oleh pemerintah di dalam suatu tax policy yang dibuat sedemikian rupa guna
mendukung suatu aktivitas atau kegiatan ekonomi tertentu. b.
Loopholes yang sebetulnya bukan maksud pembuat undang – undang di dalam membuat peraturan perpajakan tersebut, atau
dengan kata lain tidak sejalan dengan jiwa dan semangat ketentuan perpajakan.
5. Tarif Pajak Tax Rates
Tarif Pajak, dimana semakin besar tarif pajak maka semakin besar motivasi wajib pajak untuk melakukan tax planning. Sebagai
contoh adalah pemberian natura kepada karyawan tidak dapat diperlukan sebagai deductible expense. Sehingga bagi perusahaan hal
ini tidak menguntungkan, oleh karena itu perusahaan memberikannya dalam bentuk cash dan memasukannya ke dalam daftar gaji karyawan
sehingga perusahaan bisa diperlakukan sehingga deductible expense.
Dengan adanya perbedaan tarif pajak atas objek pajak, memotivasi perusahaan untuk memanfaatkannya agar beban pajaknya
rendah. Perencanaan yang dapat dilakukan untuk menghemat beban pajak atau meminimalisasi beban pajak penghasilan yaitu dengan
melihat dari segi siapa yang menanggung beban, maka PPh pasal 21 dapat di lakukan melihat tiga bentuk:
56 a
PPh pasal 21 ditanggung oleh karyawan Dalam hal ini jumlah PPh pasal 21 yang terutang akan ditanggung
karyawan itu
sendiri sehingga
benar-benar mengurangi
penghasilan. Istilah yang sering digunakan adalah PPh pasal 21 yang dipotong oleh perusahaan.
b PPh pasal 21 ditanggung perusahaan
Dalam hal ini, jumlah PPh pasal 21 yang terutang akan ditanggung oleh perusahaan yang bersangkutan. Dengan
demikian, gaji yang diterima oleh karyawan tersebut tudak dikurangi dengan PPh pasal 21 karena perusahaan yang
menanggung beban PPh pasal 21. penghitungan PPh pasal 21 tersebut tidak dilakukan dengan cara gross up, karena tidak
menambah secara langsung penghasilan bruto karyawan tersebut tidak boleh dikurangkan dari penghasilan bruto perusahaan.
c PPh pasal 21 diberikan dalam bentuk tunjangan dengan
menggunakan metode gross up Jika PPh pasal 21 diberikan dalam bentuk tunjangan, maka
jumlah tunjangan tersebut akan menambah penghasilan karyawan dan kemudian baru dikenakan PPh pasal 21. dalam hal ini
perhitungan dilakukan dengan cara gross up dimana besarnya tunjangan pajak sama dengan jumlah PPh pasal 21 terutang untuk
masing – masing karyawan.
57
I. Penelitian terdahulu
Berikut ini akan dipaparkan mengenai penelitian yang dilakukan terkait dengan pengaruh penerapan Tax Planning dalam meminimalkan
pajak terutang wajib pajak badan.
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu
Nama Peneliti
Judul Penelitian Hasil Penelitian
Agus Subekti
2007 Faktor-faktor yang
memotivasi manajemen perusahaan melakukan
tax planning pada
perusahaan yang terdaftar sebagai wajib
pajak badan di KPP Perusahaan Masuk
Bursa Jakarta Memperoleh hasil yang signifikan
antara kebijakan perpajakan terhadap tax planning, undang-
undang perpajakan berpengaruh tidak signifikan terhadap tax
planning,
dan administrasi perpajakan berpengaruh secara
signifikan terhadap tax planning. Terdapat hubungan yang signifikan
antara variabel independent terhadap variabel dependent
Martha Tanuwardi
2009 Analisis faktor-faktor
yang memotivasi manajemen perusahaan
melakukan tax planning Penelitian ini membuktikan bahwa
kebijakan perpajakan, undang- undang perpajakan, dan
administrasi perpajakan berpengaruh signifikan terhadap tax
planning
Marfuah 2010
Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi
motivasi manajemen perusahaan melakukan
tax planning Memperoleh hasil yang tidak
signifikan antara kebijakan perpajakan, undang-undang
berpengaruh tidak signifikan terhadap tax planning, administrasi
perpajakan berpengaruh signifikan terhadap tax planning, loopholes
berpengaruh tidak signifikan terhadap tax planning, tarif pajak
berpengaruh tidak signifikan terhadap tax planning. Terdapat
hubungan yang signifikan antara variabel independent terhadap
variabel dependent