35 komponen suatu perjanjian. Namun sayangnya informasi mengenai
perubahan yang terjadi di luar negeri atas berbagai macam pajak maupun aktivitas bisnis seringkali sangat terbatas. Oleh karena itu,
ketika memberikan masukan kepada konsulen luar negeri sehibungan dengan rencana perubahan-perubahan yang akan segera terjadi dalam
undang-undang dan
pelaksanaannya, juga
harus ditanyakan
dampaknya terhadap perjanjian yang telah dibuat.
a. Perencanaan Pajak Domestik National Tax Planning
Sebelum melakukan suatu perencanaan pajak domestik national tax planning
diperlukan pemahaman yang mendalam mengenai maksud dan tujuan dari undang-undang dan peraturan perpajakan
yang berlaku, teori dan praktik akuntansi yang berlaku, serta praktik administrasi perpajakan.
b. Perencanaan Pajak Internasional International Tax
Planning
Perencanaan pajak internasional berkaitan dengan perusahaan grup multinasional di mana tujuan utamanya adalah ingin
meminimalkan biaya-biaya dan pajak. Namun pengertian meminimalisasi total biaya pajak grup yang telah dibayar anggota
grup tentunya membayar pajak sesuai hukum yang berlaku dan transfer yang dilakukan haruslah bersifat legal. Inilah yang
disebut sebagai tax avoidance atas pajak yang seharusnya dibayar. Perusahaan grup multinasional adalah perusahaan-perusahaan
36 yang didirikan di berbagai negara dan saling berhubungan antar
negara, serta saling berhubungan di dalam kepemilikan yang biasanya berjuang pada perusahaan induk parent company.
Sebelumnya, intenasional tax planning selalu berkosentrasi pada dua hal yaitu with holding tax dan tax havens. Namun
dalam perkembangannya yang sekarang, international tax planning
lebih ditujukan pada penggunaan negara-negara yang mempunyai tarif pajak yang tinggi high tax country. Ini
disebabkan manajer perusahaan dalam menyusun strategi perencanaan pajaknya melihat bahwa tax havens bukan lagi
menjadi faktor yang menguntungkan dan tidak cocok dengan jaringan kerja tax treaty. Pada kahirnya pengurangan beban pajak
hanya akan efektif sepanjang penghasilan yang dilindungi di negara yang bertarif rendah akan dibagikan.
Tambahan lagi, banyak negara memberlakukan pengenaan pajak atas penghasilan yang diperoleh subsidiary tax havens di
negara pemegang saham berada. Dengan demikian, penggunaan negara
tax havens
sebagai penghubung
sudah tidak
menguntungkan lagi. Dengan demikian pada awalnya perencanaan pajak perlu
menganalisis komponen yang berbeda atas pajak yang terlibat dalam suatu proyek dan menghitung seakurat mungkin pajak yang
harus ditanggung. Kegiatan ini hanya bisa dilakukan dengan
37 mempertimbangkan masing-masing elemen dari pajak baik secara
sendiri-sendiri maupun secara total pajak yang harus dirumuskan sebagai tax planning yang paling efisien. Adalah juga penting
untuk memperhitungkan besarnya penghasilan dari suatu proyek dan pengeluaran-pengeluaran lain dari pajak yang mungkin
terjadi, untuk
itu seorang
manajer perpajakan
harus memperhitungkan faktor-faktor baik dari segi internal maupun
eksternal yaitu, 1 fakta yang relevan, 2 faktor pajak, 3 faktor
non pajak lainnya.
F. Langkah – Langkah Perencanaan Pajak Tax Planning