16 f.
biaya penelitian dan pengembangan perusahaan yang dilakukan di Indonesia.
g. biaya bea siswa, magang, dan pelatihan.
h. piutang yang nyata-nyata tidak dapat ditagih, dengan syarat:
1 telah dibebankan sebagai biaya dalam laporan laba rugi
komersial. 2
telah diserahkan perkara penagihannya kepada Pengadilan Negeri atau Badan Urusan Piutang dan Lelang Negara
BUPLN atau adanya perjanjian tertulis mengenai penghapusan piutangpembebasan utang antara kreditur dan
debitur yang bersangkutan. 3
telah dipublikasikan dalam penerbitan umum atau khusus, dan
4 wajib pajak harus menyerahkan daftar piutang yang tidak
dapat ditagih kepada Direktorat Jenderal Pajak, yang pelaksanaannya diatur lebih lanjut dengan Keputusan
Direktur Jenderal Pajak.
C. Rekonsiliasi Laporan Keuangan Komersial Dengan Fiskal
Menurut Mohammad Zain 2008 dalam Marfuah 2010 rekonsiliasi merupakan penyesuaian antara laporan keuangan komersial dengan
laporan keuangan fiskal melalui perbedaan permanen dan perbedaan sementara atau koreksi fiskal positif dan koreksi fiskal negatif. Perbedaan
17 ini disebabkan adanya perbedaan kepentingan antara akuntansi komersial
yang mendasarkan laba pada konsep dasar akuntansi the paper matching agains revenue
, sedangkan dari segi fiskal tujuannya adalah penerimaan negara. Dalam penyusunan laporan keuangan fiskal wajib pajak harus
mengacu kepada peraturan perpajakan, sehingga laporan keuangan komersial yang dibuat berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan SAK
harus disesuaikan koreksi fiskal terlebih dahulu sebelum menghitung besarnya penghasilan kena pajak Agus Subekti, 2007.
Menurut Siti
Resmi 2008
perbedaan penghasilan
dan biayapengeluaran menurut akuntansi dan menurut fiskal dapat
dikelompokan menjadi 2 yaitu perbedaan tetap permanent differences dan perbedaan sementara atau waktu timing differences. Perbedaan tetap
terjadi karena transaksi-transaksi pendapatan dan biaya diakui menurut akuntansi komersial dan tidak diakui menurut fiskal. Perbedaan tetap
mengakibatkan laba rugi bersih menurut akuntansi berbeda secara tetap dengan penghasilan laba kena pajak menurut fiskal.
Menurut Mohammad Zain 2008 dalam Marfuah 2010 perbedaan permanen dapat berbentuk antara lain:
1. Penghasilan tertentu, baik sebagian maupun seluruhnya dikecualikan
dari pengenaan pajak penghasilan. 2.
Kelompok wajib pajak tertentu, baik sebagian maupun seluruhnya dibebaskan dari pembayaran pajak.
18 3.
Pengurangan khusus yang diberikan kepada wajib pajak atau pengurangan secara selektif yang diberlakukan terhadap wajib pajak
tertentu. Menurut Mohammad Zain 2008 dalam Marfuah 2010 perbedaan
waktu disebabkan karena perbedaan waktu pengakuan penghasilan, biaya dan beban yang bersifat sementara yang mengakibatkan adanya penundaan
atau antisipasi penghasilan atau beban. Perbedaan tersebut dapat dikelompokan menjadi 4 kelompok yaitu:
1. Penghasilan yang berdasarkan akuntansi pajak sudah merupakan
penghasilan yang sudah dapat dikenakan pajak, tetapi berdasarkan akuntansi keuangan merupakan penghasilan yang masih akan
diterima. 2.
Penghasilan yang berdasarkan akuntansi pajak sudah merupakan penghasilan yang sudah dikenakan pajak, tetapi berdasarkan akuntansi
keuangan merupakan penghasilan yang diterima dimuka. 3.
Beban atau pengeluaran yang berdasarkan akuntansi pajak sudah dapat dikurangkan sebagai biaya, tetapi berdasarkan akuntansi
keuangan merupakan beban atau pengeluaran yang dibayar dimuka. 4.
Beban atau pengeluaran yang berdasarkan akuntansi pajak sudah dapat dikurangkan sebagai biaya, tetapi berdasarkan akuntansi
keuangan merupakan beban atau pengeluaran yang masih akan dibayar.
19
D. Perencanaan Pajak Tax Planning