Tax Planning Operasional Variabel Penelitian

70 dari sangat tidak setuju 1, tidak setuju 2, ragu-ragu 3, setuju 4 sangat setuju 5.

6. Tax Planning

Tax planning adalah proses mengorganisasi usaha wajib pajak atau kelompok wajib pajak sedemikian rupa sehingga hutang pajaknya baik pajak penghasilan maupun pajak-pajak lainnya berada dalam posisi yang minimal, sepanjang hal ini memungkinkan oleh ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Instrumen pengukuran variabel ini menggunakan pernyataan yang dikembangkan oleh Marfuah 2010 Terdiri dari 5 lima item pernyataan dengan menggunakan skala interval interval scale 5 poin dari sangat tidak setuju 1, tidak setuju 2, ragu-ragu 3, setuju 4 sangat setuju 5. 71 Tabel 3.1 Operasional Variabel Penelitian Variabel Indikator Skala Pengukuran No. Butir Pernyataan Kebijakan perpajakan a. Self assessment system adalah salah satu system dimana wajib pajak dapat menghitung, memperhitungkan serta membayar sendiri jumlah pajak yang seharusnya terutang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang – undangan perpajakan. Oleh karena adanya self assessment system tersebut, saya termotivasi untuk melakukan Tax Planning. b. Dengan adanya self assessment system para wajib pajak dapat merencanakan sendiri pajaknya dengan cara menghitung dan membayar pajaknya serta melakukan pembukuan. Dengan adanya kepercayaan yang diberikan kepada wajib pajak, maka hal inilah yang membuat wajib pajak termotivasi untuk melakukan Tax Planning c. Withholding tax adalah system pembayaran pajak melalui pemotongan atau pemungutan oleh pihak ketiga. Hal ini disamping mengganggu arus kas perusahaan juga bisa mengakibatkan kelebihan pembayaran atas pemungutan pendahuluan tersebut padahal untuk memperoleh restitusi atas kelebihan tersebut diperlukan waktu dan biaya. Oleh karena hal itu, saya termotivasi untuk melakukan Tax Planning. Interval Interval Interval 1 2 3 Bersambung ke halaman selanjutnya 72 Tabel 3.1 lanjutan Variabel Indikator Skala Pengukuran No. Butir Pernyataan Undang- undang Perpajakan d. Dengan adanya perlakuan perpajakan yang berbeda atas objek pajak yang secara ekonomis hakikatnya sama akan menimbulkan usaha perencanaan pajak agar beban pajaknya rendah. Oleh karena adanya perbedaan perlakuan perpajakan tersebut, saya termotivasi untuk melakukan Tax Planning e. Dengan adanya perlakuan perpajakan yang berbeda atas objek pajak yang timbul akibat adanya biaya – biaya yang dikecualikan akan menimbulkan usaha perencanaan pajak untuk meminimilisasikan beban pajak. Setujukah anda dengan pernyataan di atas? f. Dengan adanya perlakuan perpajakan yang berbeda atas objek pajak yang timbul akibat adaanya biaya – biaya yang dapat dikurangkan akan menimbulkan usaha perencanaan pajak untuk meminimalisasikan beban pajak. Setujukah anda dengan pernyataan di atas? a. Adanya perlakuan perpajakan yang belum diatur dalam undang – undang perpajakan secara sempurna grey area, maka wajib pajak melakukan interprelasi sendiri atau penafsiran tersendiri atas objek pajak tersebut. Hal ini memotivasi saya untuk melakukan Tax Planning. Interval Interval Interval Interval 4 5 6 7 Bersambung ke halaman selanjutnya 73 Tabel 3.1 lanjutan Variabel Indikator Sakala Pengukuran No.Butir Pernyataan b. Adanya perlakuan perpajakan yang sudah diatur dalam undang – undang perpajakan, maka wajib pajak tidak melakukan interprelasi atau penafsiran tersendiri atas objek pajak tersebut. Sehingga saya termotivasi untuk melakukan Tax Planning. c. Ketentuan peraturan perundang – undangan perpajakan hendaknya memiliki fleksibilitas yang cukup tinggi untuk dikondisikan sesuai dengan situasi perekonomian yang eksis. Apabila perubahan suatu ketentuan peraturan perundang – undangan perpajakan harus menunggu persetujuan dari Dewan Perwakilan Rakyat, maka ada kemungkinan keterlambatan dalam pengaturan tersebut, sehingga sudah tidak tepat lagi untuk dilakukan penyesuaian. Oleh karena itu, perlu dilakukan Tax Planning. Setujukan anda dengan pernyataan di atas? d. Undang – undang perpajakan adalah kumpulan peraturan – peraturan yang mengatur masalah perpajakan. Di dalam undang – undang perpajakan telah disebutkan adanya undang – undang yang mengatur pengecualian penghasilan atau bukan objek pajak, hal ini mendorong perusahaan untuk memanfaatkan pengecualian penghasilan tersebut sebagai motivasi perusahaan melakukan Tax Planning. Interval Interval Interval 8 9 10 Bersambung ke halaman selanjutnya 74 Tabel 3.1 lanjutan Variabel Indikator Skala Pengukuran No. Butir Pernyataan Administrasi Perpajakan e. Dengan adanya ketentuan perundang – undangan perpajakan yang mengatur biaya – biaya yang dapat dikurangkan sebagai objek pajak akan menimbulkan usaha perencanaan pajak untuk meminimalisasikan beban pajak yang terutang. Oleh karena itu, perusahaan termotivasi untuk melakukan Tax Planning . a. Sanksi Administrasi maupun pidana timbul akibat adanya perbedaan penafsiran antara aparat fiskus dengan wajib pajak akibat luasnya peraturan perpajakan. Oleh karena itu, saya melakukan usaha untuk memperkecil kemungkinan sanksi – sanksi pajak tersebut dengan melakukan Tax Planning. b. Administrasi pajak pada dasarnya adalah kelanjutan pelaksanaan Tax Planning. Dengan menciptakan system pengawasan internal untuk menjamin bahwa berbagai kewajiban perpajakan telah diikuti dengan benar, dengan demikian resiko sanksi administrasi maupun pidana dapat dhindari atau diminimumkan sehingga tidak menimbulkan pemborosan sumber dana perusahaan. Setujukah anda dengan pernyataan di atas? Interval Interval Interval 11 12 13 Bersambung ke halaman selanjutnya 75 Tabel 3.1 lanjutan Variabel Indikator Skala Pengukuran No. Butir Pernyataan Loopholes c. Salah satu bagian dari Tax Planning adalah melaksanakan administrasi perpajakan yang baik dan benar dengan cara memonitor transaksi – transaksi utama yang mempunyai dampak perpajakan cukup signifikan, menjamin bahwa transaksi utama tersebut telah di catat atau diperlakukan sesuai undang – undang dan kebijaksanaan perusahaan. Setujukah anda dengan pernyataan di atas? d. Tax Planning yang akan diterapkan oleh perusahaan akan berjalan dengan baik bila di tunjang oleh administrasi yang baik. Setujukah anda dengan pernyataan diatas? e. Wajib pajak harus menguasai peraturan perpajakan untuk menghindari tax penalty sehingga dapat menghindari sanksi perpajakan. Oleh karena itu, saya melakukan usaha untuk memperkecil kemungkinan sanksi – sanksi pajak tersebut dengan melakukan Tax Planning. a. Loopholes adalah celah–celah kelemahan–kelemahan yang dapat dimanfaatkan yang terdapat dalam undang–undang perpajakan. Dengan mempelajari dan memahami undang- undang, keputusan dan edaran, kita dapat melihat celah–celah yang menguntungkan untuk melakukan penghematan pajak dengan cara menetapkan Tax Planning. Interval Interval Interval Interval 14 15 16 17 Bersambung ke halaman selanjutnya 76 Tabel 3.1 lanjutan Variabel Indikator Skala Pengukuran No. butir pernyataan b. Loopholes dapat dimanfaatkan untuk membayar pajak lebih kecil atau bahkan tidak membayar sama sekali atas suatu income tertentu. Hal inilah yang mendorong perusahaan untuk melakukan Tax Planning dengan cara memanfaatkan celah – celah yang terdapat dalam undang – undang perpajakan. c. Tax avoidance adalah penghindaran pajak dengan menuruti peraturan yang ada. Dalam tax avoidance Wajib pajak memanfaatkan peluang - peluang loopholes yang ada dalam undang-undang perpajakan, sehingga perusahaan dapat membayar pajak yang lebih rendah. Setujukah anda dengan pernyataan diatas? d. Penghindaran pajak tax avoidance adalah suatu usaha pengurangan secara legal dengan cara memanfaatkan ketentuan – ketentuan di bidang perpajakan secara optimal. Dalam penghindaran pajak tersebut, wajib pajak memanfaatkan hal – hal yang belum diatur dalam peraturan perpajakan yang berlaku. Oleh karena hal itu, saya termotivasi untuk melakukan Tax Planning. e. Dengan adanya tax avoidance wajib pajak memanfaatkan hal – hal yang belum diatur dalam undang – undang perpajakan, sehingga perusahaan dapat membayar pajak yang lebih rendah. Oleh karena itu, saya termotivasi untuk melakukan Tax Planning. Interval Interval Interval Interval 18 19 20 21 Bersambung ke halaman selanjutnya 77 Tabel 3.1 lanjutan Variabel Indikator Skala Pengukuran No. Butir Pernyataan Tarif Pajak a. Dengan adanya perbedaan tarif pajak atas objek pajak, memotivasi perusahaan untuk memanfaatkannya agar beban pajaknya rendah. Oleh karena adanya perbedaan tarif pajak tersebut, saya termotivasi untuk melakukan Tax Planning. b. Pemberian natura kepada karyawan tidak dapat diperlakukan sebagai deductible expense . Sehingga bagi perusahaan hal ini tidak menguntungkan, oleh karena itu perusahaan memberikannya dalam bentuk cash dan memasukannya ke dalam daftar gaji karyawan sehingga bagi perusahaan bisa diperlakukan sebagai deductible expense. Semakin besar tarif pajak maka semakin besar motivasi wajib pajak untuk melakukan Tax Planning. Setujukah anda dengan pernyataan diatas? c. Tarif yang diterapkan di Indonesia mengakibatkan seorang perencana pajak berusaha sedapat mungkin agar di kenakan tarif yang paling rendah. Oleh karena itu, tarif pajak adalah salah satu faktor yang memotivasi manajemen perusahaan untuk melakukan Tax Planning. d. Jika perusahaan memberikan tunjangan karyawan dalam bentuk cash dan memasukannya ke dalam daftar gaji karyawan, maka tunjangan tersebut dianggap sebagai deductible expense. Oleh karena hal itu, besarnya tarif pajak mempengaruhi perusahaan untuk melakukan Tax Planning. Interval Interval Interval Interval 22 23 24 25 Bersambung ke halaman selanjutnya 78 Tabel 3.1 lanjutan Variabel Indikator Skala Pengukuran No. Butir Pernyataan Tax Planning e. Dengan adanya beban pajak yang besar bagi perusahaan, maka semakin kuat motivasi manajemen perusahaan untuk melakukan Tax Planning . a. Apakah Kebijakan Perpajakan dapat memotivasi dilakukannya Tax Planning? b. Apakah Undang – Undang Perpajakan dapat memotivasi dilakukannya Tax Planning? c. Apakah Administrasi Perpajakan dapat memotivasi dilakukannya Tax Planning? d. Apakah Loopholes kelemahan undang – undang perpajakan dapat memotivasi dilakukannya Tax Planning? e. Apakah Tarif Pajak dapat memotivasi dilakukannya Tax Planning? Interval Interval Interval Interval Interval Interval 26 27 28 29 30 31 103

BAB V PENUTUP

Dokumen yang terkait

ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERUSAHAAN DI INDONESIA UNTUK MELAKUKAN PERGANTIAN KANTOR Analisis faktor yang mempengaruhi perusahaan Di indonesia untuk melakukan pergantian kantor akuntan publik (studi empiris pada perusahaan manufaktur yang terdaf

0 2 17

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERUSAHAAN MELAKUKAN AUDITOR SWITCHING Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perusahaan Melakukan Auditor Switching (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2014).

0 5 17

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI INDONESIA MELAKUKAN AUDITOR SWITCHING Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perusahaan Manufaktur Di Indonesia Melakukan Auditor Switching (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Di

0 1 15

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI INDONESIA MELAKUKAN AUDITOR SWITCHING Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perusahaan Manufaktur Di Indonesia Melakukan Auditor Switching (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Di

0 5 16

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERUSAHAAN MELAKUKAN AUDITOR SWITCHING Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perusahaan Melakukan Auditor Switching (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2008-2012).

0 1 12

ANALISIS FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERUSAHAAN MELAKUKAN PERGANTIAN AUDITOR Analisis Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Perusahaan Melakukan Pergantian Auditor (Studi Empiris Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia.

0 3 16

ANALISIS FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERUSAHAAN MELAKUKAN PERGANTIAN AUDITOR Analisis Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Perusahaan Melakukan Pergantian Auditor (Studi Empiris Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia.

0 4 15

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERUSAHAAN MELAKUKAN AUDITOR SWITCHING Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perusahaan Melakukan Auditor Switching (Studi Empiris pada Perusahaan Keuangan di Bursa Efek Indonesia).

0 1 14

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERUSAHAAN MELAKUKAN AUDITOR SWITCHING Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perusahaan Melakukan Auditor Switching (Studi Empiris pada Perusahaan Keuangan di Bursa Efek Indonesia).

0 2 15

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERUSAHAAN MELAKUKAN AUDITOR SWITCHING Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perusahaan Melakukan Auditor Switching (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia).

0 1 14