95
perpajakan, loopholes, dan tarif pajak Sedangkan sisanya 100 - 70,2 = 29,8 dijelaskan oleh faktor-faktor lain.
b. Hasil Uji Statistik t
Uji statistik t digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh masing-masing variabel independen secara individual
terhadap variabel dependen yang diuji pada tingkat signifikansi 0,05. Hasil uji statistik t dapat dilihat pada tabel 4.11, jika nilai
probability t lebih kecil dari 0,05 maka H
a
diterima dan menolak H
0,
sedangkan jika nilai probability t lebih besar dari 0,05 maka H diterima dan menolak H
a.
Tabel 4.19. Hasil Uji Statistik t
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients T
Sig. B
Std. Error
Beta 1
Constant .467
1.664 .281
.780 Kp
-.094 .090
-.129 -1.044 .300
Uup .182
.146 .213
1.243 .218
Ap -.087
.123 -.089
-.706 .482
Loop .546
.175 .436
3.122 .003
Tp .455
.136 .435
3.336 .001
a Dependent Variable: tpl
Sumber: Data primer yang diolah
Hasil Uji Hipotesis 1: Pengaruh kebijakan perpajakan terhadap tax planning
Hasil uji hipotesis 1 dapat dilihat pada tabel 4.20, variabel kebijakan perpajakan mempunyai tingkat signifikansi sebesar 0,300. Hal ini
berarti menolak H
a1
sehingga dapat dikatakan bahwa kebijakan
96
perpajakan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap tax planning
karena tingkat signifikansi yang dimiliki variabel kebijakan perpajakan lebih kecil dari 0,05.
Hasil Uji Hipotesis 2: Pengaruh undang-undang perpajakan terhadap tax planning
Hasil uji hipotesis 2 dapat dilihat pada tabel 4.20, variabel undang- undang perpajakan mempunyai tingkat signifikansi sebesar 0,218.
Hal ini berarti menolak H
a2
sehingga dapat dikatakan bahwa undang- undang perpajakan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap tax
planning karena tingkat signifikansi yang dimiliki variabel undang-
undang perpajakan lebih kecil dari 0,05.
Hasil Uji Hipotesis 3: Pengaruh administrasi perpajakan terhadap tax planning
Hasil uji hipotesis 3 dapat dilihat pada tabel 4.20, variabel administrasi perpajakan mempunyai tingkat signifikansi sebesar
0,482. Hal ini berarti menolak H
a3
sehingga dapat dikatakan bahwa administrasi perpajakan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap
tax planning karena tingkat signifikansi yang dimiliki variabel
administrasi perpajakan lebih kecil dari 0,05.
Hasil Uji Hipotesis 4: Pengaruh loopholes terhadap tax planning
Hasil uji hipotesis 4 dapat dilihat pada tabel 4.20, variabel loopholes mempunyai tingkat signifikansi sebesar 0,003. Hal ini berarti
menerima H
a4
sehingga dapat dikatakan bahwa loopholes
97
berpengaruh secara signifikan terhadap tax planning karena tingkat signifikansi yang dimiliki variabel loopholes lebih kecil dari 0,05.
Hasil Uji Hipotesis 5: Pengaruh tarif pajak terhadap tax planning
Hasil uji hipotesis 5 dapat dilihat pada tabel 4.20, variabel tarif pajak mempunyai tingkat signifikansi sebesar 0,001. Hal ini berarti
menerima H
a5
sehingga dapat dikatakan bahwa tarif pajak berpengaruh secara signifikan terhadap tax planning karena tingkat
signifikansi yang dimiliki variabel tarif pajak lebih kecil dari 0,05.
c. Hasil Uji Statistik F