63
D. Metode Analisis Data
Metode analisis data menggunakan statistik deskriptif, uji kualitas data, uji asumsi klasik dan uji hipotesis.
1. Statistik Deskriptif
Statistik deskripstif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata mean, standar deviasi, varian,
maksimum, minimum,
sum, range,
kurtosis dan
skewness kemencengan distribusi Imam Ghozali, 2005.
2. Uji Kualitas Data
a. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau tidak suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada
kuesioner mampu mengungkapakan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Pengujian validitas ini menggunakan Pearson
Correlation yaitu dengan cara menghitung korelasi antara nilai
yang diperoleh dari pertanyaan-pertanyaan. Apabila Pearson Correlation
yang didapat memiliki nilai di bawah 0,05 berarti data yang diperoleh adalah valid Imam Ghozali, 2005.
b. Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah penerjemahan dari kata reability yang mempunyai asal kata rely dan ability. Pengukuran yang memiliki
reabilitas tinggi disebut sebagai pengukuran yang reliabel Imam Ghozali, 2005. Istilah ini juga dipakai untuk menunjukan sejauh
64 mana suatu hasil pengukuran relatif konsisten apabila pengukuran
diulangi dua kali atau lebih. Juga dapat diartikan sebagai tingkat ketepatan, ketelitian, dan keakuratan sebuah instrumen.
Jika koefisien korelasi 0,600, semua butir pertanyaan tersebut dikatakan reliabel. Dan sebaliknya, jika harga koefisien
korelasi lebih kecil dari 0,600, maka butir pertanyaan tersebut dinyatakan tidak reliabel Imam Ghozali, 2005.
3. Uji Asumsi Klasik
Untuk melakukan uji asumsi klasik atas data primer ini, maka peneliti melakukan uji multikolonieritas, uji normalitas, uji
heteroskedastisitas dan uji autokorelasi. a.
Uji Multikolinearitas Uji Multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model
regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Uji multikolonieritas dilihat dari nilai tolerance dan Variance
Inflantion Factor VIF Imam Ghozali, 2005. Jika terjadi
korelasi, maka dinamakan terdapat problem multikoliniearitas multiko. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi
korelasi di antara variabel independen. Uji multikolonieritas dilihat dari nilai tolerance dan Variance Inflantion Factor VIF serta
besaran korelasi antar variabel independen Imam Ghozali, 2005. Suatu model regresi dapat dikatakan bebas multiko jika
mempunyai nilai VIF di sekitar angka 1 dan mempunyai angka
65 tolerance
mendekati 1, sedangkan jika dilihat dengan besaran korelasi antar variabel independen, maka suatu model regresi dapat
dikatakan bebas multiko jika koefisien korelasi antar variabel independen haruslah lemah dibawah 0,5. Jika korelasinya kuat,
maka terjadi problem multiko Santoso, 2004. b.
Uji Normalitas Data Untuk mengolah data digunakan Uji Normalitas, yang
menguji apakah dalam sebuah model regresi, variabel independen dan variabel dependen atau keduanya mempunyai distribusi normal
atau tidak. Dengan menggunakan Normal P-P Plot data yang ditunjukkan menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah
garis diagonal, maka model regresi dapat dikatakan memenuhi asumsi normalitas Santoso, 2002 dalam Christinawati 2005.
c. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari
residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Uji heteroskedastisitas dapat dilihat dengan menggunakan grafik plot
antara nilai prediksi variabel terikat ZPRED dengan residual SRESID
. Jika grafik plot menunjukkan suatu pola titik seperti titik yang bergelombang atau melebar kemudian menyempit, maka
dapat disimpulkan bahwa telah terjadi heteroskedastisitas. Tetapi
66 jika grafik plot tidak membentuk pola yang jelas, maka tidak terjadi
heteroskedastisitas Ghozali, 2005. 4.
Uji Hipotesis Hipotesis dalam penelitian ini diuji dengan menggunakan model
regresi berganda untuk memperoleh gambaran yang menyeluruh mengenai hubungan antara variabel perpajakan, serta ukuran
perusahaan terhadap variabel dependen, yaitu: tax planning. Dalam pengujian hipotesis ini dapat dilakukan antara lain:
a. Koefisien Determinasi
Koefisien Determinasi R² pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel
dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara 0 nol dan 1 satu. Nilai R² yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel
independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel
independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen Ghozali, 2005.
b. Uji t
Uji t bertujuan untuk menguji seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual yaitu: kebijakan perpajakan,
undang-undang perpajakan, administrasi perpajakan, serta ukuran perusahaan dalam menerangkan variabel dependen, yaitu tax
planning. Untuk dapat mengetahui apakah ada pengaruh yang
67 signifikan dari variabel masing-masing independen, maka nilai
signifikan t dibandingkan dengan derajat kepercayaan. Apabila sig t lebih besar dari 0.05, maka Ho diterima.
Demikian pula sebaliknya jika sig t lebih kecil dari 0.05, maka Ho ditolak. Bila Ho ditolak ini berarti ada hubungan yang signifikan
antara variabel independen terhadap variabel dependen Ghozali, 2001 dalam Christinawati, 2005.
c. Uji f
Uji statistik F menunjukkan apakah semua variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai
pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen atau terikat. Uji statistik F digunakan untuk mengetahui pengaruh
semua variabel independen yang dimasukkan dalam model regresi secara bersama-sama terhadap variabel dependen yang diuji pada
tingkat signifikan 0,05 Ghozali, 2005. Menurut Santoso 2004 dasar pengambilan keputusan adalah sebagai berikut:
1 Jika nilai probabilitas lebih besar dari 0,05, maka H diterima
atau H
a
ditolak, ini berarti menyatakan bahwa semua variabel independen atau bebas tidak mempunyai pengaruh secara
bersama-sama terhadap variabel dependen atau terikat. 2 Jika nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05, maka H
ditolak atau H
a
diterima, ini berarti menyatakan bahwa semua variabel independen atau bebas mempunyai pengaruh secara bersama-
68 sama terhadap variabel dependen atau terikat.
E. Operasional Variabel Penelitian