Pengertian Komunitas Komunitas Keturunan Arab

c. Dan musuh bersama dari luar, ancaman musuh bersama dari luar diperkirakan akan memperkuat rasa persatuan di dalam masyarakat Selain faktor-faktor yang mendukung terjadinya asimilasi, menurut Hendropuspito ada pula beberapa faktor lain yang menghambat terjadinya asimilasi yaitu: 12 a. Perbedaan agama dan kepercayaan b. Unsur ras dan warna kulit yang jauh berbeda antara suku yang satu dengan yang lain misalnya ras kulit putih, hitam, dan ras kulit kuning terbukti masih menimbulkan politik rasialis seperti di Afrika Selatan, bahkan di Amerika Serikatpun terjadi. c. Dan faktor psikologis, khusunya sikap superior tetap dipertahankan oleh golongan etnis yang merasa dalam segala hal dirinya lebih tinggi adanya golongan mayoritas dan minoritas.

B. Komunitas Keturunan Arab

1. Pengertian Komunitas

Kata komunitas community berasal dari kata latin communire communion yang berarti memperkuat. Dari kata ini di bentuk istilah communitas yang artinya persatuan, persaudaran, umatjemaat, kumpulan bahkan masyarakat. 13 Secara samar-samar kata komunitas disisipi pengertian tempat tinggal bersama. Jadi arti kata klasik, kata komunitas hidup dengan orang-orang yang bermukim di atas sebidang tanah yang sama. Kemudian 12 Hendropuspito, Sosiologi Sistematik h. 233-234. 13 Hendropuspto, Sosiologi Sistematik, h. 56. “unsur tanah yang sama” dialihkan pada pengertian persaudaraan kumpulan atau persatuan. Komunitas bisa dibedakan menjadi dua jenis yaitu komunitas geografis dan komunitas fungsional. 14 Komunitas geografis ialah komunitas dalam arti penduduk yang berdiam di suatu daerah di sebut juga dengan komunitas lokal. Sedangkan komunitas fungsional yang tidak dibatasi oleh daerah yang mereka huni tapi dibatasi oleh karakter atau ciri khusus, misalnya komunitas petani, peternak dan komunitas nelayan. Sedangkan menurut Soerjono Soekanto komunitas diterjemahkan sebagai “masyarakat setempat” yang menunjuk pada warga sebuah desa, kota, suku, atau bangsa. Apabila anggota-anggota suatu kelompok, baik kelompok itu besar ataupun kecil, hidup bersama sehingga merasakan bahwa kelompok tersebut dapat memenuhi kepentingan-kepentingan hidup yang utama, kelompok tersebut disebut masyarakat setempat. 15 Serta menurut Selo Soemardjan sebagaimana dikutip Soekanto,“komunitas adalah masyarakat yang bertempat tinggal disuatu wilayah dalam arti geografis dengan batas-batas tertentu di mana faktor utama yang menjadi dasar adalah interaksi yang lebih besar diantara para anggotanya, diantara para anggotanya, dibandingkan dengan penduduk di luar batas wilayah. 16 14 Yusra Killun, Pengembangan Komunitas Muslim Jakarta: FDK UIN Jakarta, 2007, h. 38-39. 15 Soerjono Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar Jakarta:PT Grafindo Persada, 2006 , h. 132- 133. 16 Soerjono Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar, h. 133. Begitu pula menurut Hendropuspito dalam bukunya Sosiologi Sistematik, menyatakan bahwa komunitas sosial yaitu kelompok territorial yang membina hubungan para anggotanya dengan menggunakan sarana- sarana yang sama untuk mencapai tujuan yang sama. 17 Menurut Jim Life pengertian community ialah bentuk organisasi sosial yang memiliki tiga karakter sebagai berikut: 1. Identitas dan rasa memiliki. Kata komunitas terkait dengan rasa memiliki atau rasa diterima dan dihargai dalam kelompok, sehingga melahirkan konsep komunitas. 2. Kewajiban anggota, hal ini tentu menuntut kewajiban dari anggotanya yaitu ikut memberikan kontribusi dan berpartisipasi dalam komunitas. 3. Dan adanya budaya komunitas, hal ini memungkinkan adanya nilai dan menghasilkan ekspresi komunitas lokal yang memilki karakteristik unik yang terkait dengan komunitas. Ciri-ciri komunitas adalah adanya kesatuan hidup yang teratur dan tetap dan bersifat teritorial, serta memiliki unsur tanah daerah yang sama tempat kelompok itu berada. 18 Dari penjelasan diatas tentang pengertian komunitas sebagaimana yang telah diuraikan, maka kita dapat disimpulkan bahwa komunitas adalah kesatuan hidup manusia yang menempati suatu wilayah tertentu yang terikat rasa identitas bersama, dan saling berinteraksi antara satu dengan yang lainnya untuk mencapai tujuan bersama. 18 Hendropuspito, Sosiologi Sistematik, h.57.

2. Proses Terbentuknya Komunitas Keturunan Arab di Indonesia