Faktor Yang Mendukung Asimilasi

berpakaian jubah yang digunakan keturunan Arab sedangkan masyarakat Condet Balekambang mengggunakan adat Betawi. Serta dalam berkomunikasi bahasa kedua komunitas tersebut bersama- sama menggunakan bahasa Indonesia. Sebagai kelompok minoritas yang tinggal dan menetap berpuluh tahun berbaur dengan masyarakat Condet Balekambang, adat atau budaya dari masyarakat keturunan Arab hanya terlihat dalam adat perkawinan saja namun adat tersebutpun sudah mulai di tinggalkan oleh mereka karena mereka sudah berasimilasi mengikuti adat- istiadat dari masyarakat Condet Balekambang. Jadi adanya perbedaan etnis tidak menghambat masyarakat keturunan Arab dan masyarakat Condet Balekambang untuk berasimilasi.

B. Faktor Yang Mendukung Asimilasi

Asimilasi sebagai proses sosialisasi antara komunitas keturunan Arab dengan masyarakat Condet Balekambang akan berjalan dengan baik jika diantara dua komunitas tersebut memiliki factor-faktor yang mendukung asimilasi. Faktor-faktor yang mendukung terjadinya asimilasi yaitu: 1. Adanya sikap toleransi budaya 2. Perkawinan campuran dan 3. Adanya kesamaan agama 15 Dari hasil pengamatan yang penulis lakukan, ditemukan adanya ketiga faktor diatas yang menjadi pendukung proses terjadinya asimilasi masyarakat keturunan Arab dengan masyarakat Condet Balekambang. 15 Selo Soemardjan, Streotip Etnik Asimilasi, Integrasi Sosial, h. 197. Dengan adanya faktor toleransi budaya atau sikap saling menghargai adat-istiadat seperti dalam berbahasa, cara membuat makanan, dan cara berpakaian menjadi faktor yang memudahkan terjadinya proses asimilasi antara masyarakat keturunan Arab dengan masyarakat Condet Balekambang dilokasi penelitian. sikap toleransi budaya tersebut terungkap dari pernyataan beberapa informan. Seperti yang diungkapkan oleh informan Salimah Al- Jufri: 16 “Buat gue yang penting bergaul ma masyarakat disini sih tinggal gimana kita saling ngargain aja deh, ya mau dari cara berbahasa, cara berpakain ampe ngebuat makanan ya ngikutin tradisi masyarakat di sini aja.” Sama halnya yang diungkapkan oleh informan Bapak Benar Sigalingging: 17 “Menurut saya sih bergaul ma keturunan Arab di daerah sini ya saling toleran aja ma masing-masing budaya, kan enak kalo sama- sama akur.” Selanjutnya faktor yang mendukung asimilasi melalui perkawinan campuran yaitu perkawinan yang terjadi antara masyarakat keturunan Arab dengan masyarakat Condet Balekambang. Sikap saling menghargai atau menerima etnis yang berbeda dalam sebuah perkawinan tentu akan sangat memudahkan terjadinya asimilasi. 16 Wawancara Pribadi dengan Salimah Al-Jufri, Condet Balekambang, 30 Januari 2010. 17 Wawancara Pribadi dengan Bapak Benar Sigalingging, Condet Balekambang, 27 Januari 2010. Dari hasil penelitian, penulis mendapatkan informasi dari masyarakat keturunan Arab maupun masyarakat Condet Balekambang yang menceritakan sikap dari dua komunitas tersebut yang saling terbuka toleransi dalam menerima perkawinan yang berbeda etnis. Seperti yang diungkapkan oleh informan Aci: 18 “Menurut saya nggak ada masalah ya kalopun ada orang kita yang kawin ma keturunan Arab, yang penting mereka kan sama-sama suka dan punya satu aqidah yang sama gitu” Sedangkan menurut informan Umi Seli: 19 “Saya ngerasa seneng aja kalo da masyarakat di luar keturunan Arab ada yang mau nikah ma keturunan Arab, kalopun kita beda budaya toh bukan berarti kita nggak boleh nikah kan.” Sama halnya yang diungkapkan Bapak Benar: 20 “Menurut saya biarin aja ya kalo ada orang keturunan Arab yang mau nikah sama masyarakat sini, kan itu pilihan mereka yang mau nikah sama sapa aja.” Dan yang terakhir yaitu adanya kesamaan agama Islam. Dalam kehidupan sehari-hari faktor agama menjadi suatu hal yang sangat penting menjadi pendorong terwujudnya asimilasi sosial yang baik. Adanya nilai, ajaran etika sosial dan perilaku keagamaan yang dimiliki oleh tiap-tiap individu bertujuan untuk terciptanya hubungan yang harmonis antara keturunan Arab dengan masyarakat Condet Balekambang serta dengan adanya agama menghilangkan perbedaan diantara mereka baik dari segi etnis maupun budaya yang memang sama-sama memiliki latar belakang yang berbeda. 18 Wawancara Pribadi dengan Aci, Condet Balekambang, 23 November 2009. 19 Wawancara Pribadi dengan Umi Seli, Condet Balekambang, 30 Januari 2010. 20 Wawancara Pribadi dengan Bapak Benar Sigalingging, Condet Balekambang, 27 Januari 2010. Islam sebagai agama yang memiliki ajaran yang universal banyak dianut oleh masyarakat keturunan Arab ataupun masyarakat Condet Balekambang yang sebagian besar berasal dari masyarakat Betawi, dalam ajaran Islam terdapat berbagai doktrin dan ajaran yang harus dilakukan dan ditaati oleh masing-masing individu, sehingga memunculkan adanya ikatan tali persaudaraan dan sikap kekeluargaan antara indidu yang satu dengan yang lainnya. Salah satu sifat yang masih membudaya dan sudah menjadi tradisi antara masyarakat keturunan Arab dengan masyarakat Condet Balekambang ialah kegiatan keagamaan yang masing-masing saling mengamalkan ilmu agamanya sebagai bentuk kerjasama dalam mensyiarkan ajaran Islam di lingkungan masyarakat setempat. Dari penelitian yang dilakukan diketahui bahwa faktor agama khususnya agama Islam merupakan faktor yang paling kuat, karena dengan adanya kegiatan keagamaan ini dapat mewujudkan suatu persatuan dan kesatuan antara masyarakat keturunan Arab dengan masyarakat Condet Balekambang yang memiliki perbedaan adat-istiadat budaya. Kegiatan keagamaan yang dilakukan seperti Maulid Nabi SAW, merayakan Hari Raya Idul Fitri dan Idul Adha. Kegiatan yang di selenggarakan secara bersamaan seperti peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW yang diadakan setiap tahun di Kelurahan Condet Balekambang merupakan salah satu acara tahunan yang tidak bisa dipisahkan oleh kedua masyarakat tersebut. Kegiatan ini tentu melibatkan panitia gabungan dari orang-orang keturunan Arab dengan masyarakat Condet Balekambang, Dalam kegiatan ini jelas terlihat kerjasama antara masyarakat keturunan Arab dengan masyarakat Condet Balekambang. Kedua kelompok masyarakat tersebut saling tolong menolong memberikan bantuan baik material maupun jasa untuk terlaksananya acara tersebut dengan lancar. Bantuan material dapat dilihat dalam acara tersebut yaitu masyarakat keturunan Arab tidak lupa memberikan bantuan kepada anak-anak yatim piatu khususnya pada masyarakat Condet Balekambang yang ada di sekitarnya, begitupun masyarakat Condet Balekambang yang memiliki rizki yang banyak ikut berpartisipasi memberikan bantuannya kepada anak-anak yatim, bantuan yang di berikan biasanya berupa uang dan sembako yang di berikan kepada anak-anak yatim. Bantuan ini biasanya di salurkan melalui yayasan sosial di Kelurahan Condet Balekambang yang bernama Al- Hawi. Sedangkan bantuan dalam bentuk jasa antara masyarakat keturunan Arab dengan masyarakat Condet Balekambang bekerjasama dalam menyiapkan konsep acara, mereka saling bertukar pikiran atau pendapat bagaimanakah acara Maulid Nabi Muhammad SAW dapat berjalan dengan lancar. Dari pengamatan di lokasi penelitian, penulis menemukan beberapa informasi yang berkaitan dengan asimilasi kegiatan keagamaan yang di lakukan oleh masyarakat keturunan Arab dan masyarakat Condet Balekambang. Berdasarkan hasil wawancara dengan saudara Tomy: 21 “Kalo lagi ada Maulid Nabi SAW, bukan orang kita aja yang pada ngikut dalam acara itu tapi ada juga orang-orang keturunan Arab termasuk para habaib yang ngisi ceramah trus ada santunan anak yatim dan penampilan marawis yang di tampilin ma orang-orang kita yang gabung dengan keturunan Arab” Sama halnya yang diungkapkan oleh Aci: 22 “Emang biasanya yang saya tau kalo ada Maulid Nabi SAW orang-orang keturunan Arab pada ngasih sembako ama santunan anak yatim, biasanya mereka ngasih buat tetangga sini yang deket rumahnya dengan mereka gitu.” Kegiatan keagamaan lainnya seperti perayaan Idul Fitri dan Idul Adha yang dilakukan oleh masyarakat keturunan Arab bersama masyarakat Condet Balekambang. Pada Perayaan Idul Fitri masyarakat keturunan Arab berbaur bersama dengan masyarakat Condet Balekambang untuk saling bersilahturahmi dan bermaafan. Seperti yang dikatakan oleh Bapak Khalid: 23 “Bagi saya, ya udah jadi kebiasaan kita ya orang-orang keturunan Arab buat ngunjungi para tetangga disini untuk saling bermaafan, gitu juga masyarakat disini ada juga yang pada dateng kerumah saya untuk bermaaf-maafan.” Sama halnya yang di katakan oleh Bapak Benar Sigalingging: 24 “Kalo lebaran memang udah jadi tradisi kita buat bermaaf- maafan sama sapa aja termasuk orang-orang keturunan Arab, lagi pula kadang malah mereka duluan yang minta maaf sama kita.” Kemudian pada perayaan Idul Adha, masyarakat keturunan Arab dan masyarakat Condet Balekambang saling bekerjasama menyambut hari raya tersebut. Asimilasi warga keturunan Arab dengan masyarakat Condet 21 Wawancara Pribadi dengan Tomy, Condet Balekambang, 31 Januari 2010. 22 Wawancara Pribadi dengan Aci, Condet Balekambang, 23 November 2009. 23 Wawancara Pribadi dengan Bapak Khalid, Condet Balekambang, 26 November 2009. 24 Wawancara Pribadi dengan Bapak Benar Sigalingging, Condet Balekambang, 27 Januari 2010. Balekambang terlihat dari adanya masyarakat Condet Balekambang yang ikut menjual pembantu hewan Qurban bersama keturunan Arab. Seperti yang dikatakan oleh Salahudin: 25 “Gue sih seneng dan trimakasih banget buat temen-temen gue yang udah bantu gue ngejualin hewan-hewan qurban di daerah Condet ini.” Sama halnya yang diungkapkan oleh Tomy: 26 “Kalo ada keturunan Arab yang minta bantuin ngejualin hewan qurban ya saya mau aja, toh udah jadi pekerjaan saya kalo setiap Idul Adha ngebantu masyarakat di sini ngejual hewan-hewan qurban gitu.” Dalam menyambut Hari Raya tersebut masyarakat keturunan Arab dengan masyarakat Condet Balekambang yang memiliki usaha sebagai pengusahha sapi dan kambing perah bersama-sama menjual hewan qurban, yang akan dijual untuk menyambut Hari Raya tersebut. Di bawah ini akan kita lihat laporan dari Kelurahan Condet Balekambang nama-nama pengusaha sapi dan kambing perah pada tahun 2009. Tabel 4. Nama-Nama Pengusaha Sapi dan Kambing Perah Di Wilayah Kelurahan Condet Balekambang Kecamatan Kramat Jati Kota Administrasi Jakarta Timur Jenis Ternak Ket No Nama Alamat Sapi Kambing 1 Haironih Jl. Pangeran RT. 00602 7 Ekor - Sapi perah 2 M. Amin Jl. Kramat Growak RT. 00705 14 Ekor - Sapi perah 3 H. Saamin Jl. AMD 28 RT. 12 Ekor - Sapi perah 25 Wawancara Pribadi dengan Salahuddin bin Thohir bin Yahya, Condet Balekambang, 5 Januari 2010. 26 Wawancara Pribadi dengan Tomy, Condet Balekambang, 31 Januari 2010. 00405 4 Habib Salim Jl. Gardu Kober RT. 00805 80 Ekor 400 Ekor Sapi dan kambing 5 Nanto JL. AMD 28 RT. 00405 24 Ekor - Sapi perah Jumlah 137 Ekor 400 Ekor Sumber Data Kelurahan Condet Balekambang Tahun 2009. Dari tabel di atas jenis ternak sapi berjumlah 137 ekor dan kambing perah berjumlah 400 ekor hewan ini dijual pada musim haji atau bertepatan pada hari raya Idul Adha. 27 Dari gambaran diatas dapat diambil kesimpulan bahwa faktor yang mendukung asimilasi masyarakat keturunan Arab dengan masyarakat Condet Balekambang di lokasi penelitian ialah 1 adanya sikap toleransi budaya atau sikap saling menghargai dalam adat-istiadat seperti dalam berbahasa, cara membuat makanan, dan cara berpakaian mereka terutama bagi masyarakat keturunan Arab yang sudah mengikuti adat atau budaya dari masyarakat Condet Balekambang, namun sebaliknya bagi masyarakat Condet Balekambang tetap menghargai mereka sebagai etnis yang juga memiliki budaya berbeda, 2 adanya perkawinan campuran yaitu dari hasil penelitian ditemukan orang-orang keturunan Arab yang menikah dengan masyarakat Condet Balekambang, bagi mereka perkawinan yang terjadi dengan perbedaan etnis menjadi suatu hal baru untuk bisa saling mengenal dan menerima adat-istiadat yang berbeda, serta 3 adanya kesamaan agama Islam menjadi faktor yang sangat penting terwujudnya asimilasi yang 27 Laporan Tahunan Kelurahan Condet Balekambang, Daftar Nama-Nama Pengusaha Sapi dan Kambing Perah, h. 36. terjadi bagi masyarakat keturunan Arab dengan masyarakat Condet Balekambang yang sebagian besar beragama Islam. Berasimilasinya dua komunitas tersebut terlihat dalam kegiatan keagamaan yang di lakukan secara bersama-sama seperti dalam acara Maulid Nabi SAW, hari Raya Idul Fitri dan hari Raya Idul Adha yang penuh dengan suasana kebersamaan antara mereka. Ketiga faktor diatas yang terjadi dalam berasimilasi tentu akan mengarah untuk terwujudnya integrasi sosial.

C. Faktor Yang Menghambat Terjadinya Asimilasi