Faktor Yang Menghambat Terjadinya Asimilasi

terjadi bagi masyarakat keturunan Arab dengan masyarakat Condet Balekambang yang sebagian besar beragama Islam. Berasimilasinya dua komunitas tersebut terlihat dalam kegiatan keagamaan yang di lakukan secara bersama-sama seperti dalam acara Maulid Nabi SAW, hari Raya Idul Fitri dan hari Raya Idul Adha yang penuh dengan suasana kebersamaan antara mereka. Ketiga faktor diatas yang terjadi dalam berasimilasi tentu akan mengarah untuk terwujudnya integrasi sosial.

C. Faktor Yang Menghambat Terjadinya Asimilasi

Proses sosialisasi asimilasi masyrakat keturunana Arab dengan masyarakat Condet Balekambang tidak akan berjalan lancar bila diantara dua komunitas tersebut masih terdapat faktor yang menghambat mereka untuk berasimilasi. Menurut Hendropuspito dalam bukunya Sosiologi Sistematik, menjelaskan bahwa faktor yang menghambat asimilasi adalah: 28 1. Unsur ras dan warna kulit yang jauh berbeda antara suku yang satu dengan yang lainnya ras kulit hitam, putih, dan ras kulit kuning serta 2. Faktor psikologis sikap superior dari golongan etnis yang merasa dalam segala hal merasa dirinya lebih tinggi Dari hasil pengamatan, penulis mendapatkan informasi terutama dari masyarakat Condet Balekambang yang merasakan adanya hambatan dalam berasimilasi dengan masyarakat keturunan Arab yaitu adanya perbedaan 28 Hendropuspito, Sosiologi Sistematik, h. 233-234. unsur ras dan warna kulit di antara mereka. Bagi masyarakat Condet Balekambang yang berbaur dengan keturunan Arab, orang–orang keturunan Arab di nilai oleh masyarakat Condet Balekambang sebagai komunitas yang menyombongkan diri dari unsur ras dan warna kulit yang berbeda yaitu orang-orang keturunan Arab yang merasa dirinya lebih bagus bentuk fisiknya dan warna kulitnya dari pada orang-orang pribumi khususnya dengan masyarakat Condet Balekambang. Tetapi hal ini terjadi hanya pada sebagian kecil saja dari warga keturunan Arab, dimana perasaan atau sikap seperti ini biasanya di lakukan oleh anak-anak keturunan Arab yang suka mengejek anak-anak pribumi. Seperti yang dikatakan oleh Ibu Bulan Indah: 29 “Kalo yang saya tau ya memang anak-anak keturunan Arab itu ada sebagian yang memang suka iseng ngejek temen-temennya khususnya anak-anak pribumi misalnya katanya kalo orang Arab tu hidung mancung dan wajahnya cakep-cakep di banding ma orang kita gitu.” Sama halnya yang dikatakan oleh Bapak Benar Sigalingging: 30 “Biasenye sih anak-anak keturunan Arab yang pada belagu dengan fisiknya atau ngersa lebih cakep dah dari orang-orang kita, mereka pada iseng aje ngata-ngatain anak pribumi tapi biarin aja dah namanya juga anak-anak, nggak usah ditanggepin.” Serta faktor berikutnya yang menghambat asimilasi adalah adanya faktor psikologis. Faktor psikologis adalah sikap superior dari golongan etnis yang merasa dalam segala hal dirinya lebih tinggi. Sikap seperti ini umumnya ditunjukkan oleh orang-orang keturunan Arab kepada masyarakat Condet Balekambang. Sikap yang ditunjukkan salah satunya adalah melekatnya 29 Wawancara Pribadi dengan Ibu Bulan Indah, Condet Balekambang, 26 Januari 2010. 30 Wawancara Pribadi dengan Bapak Benar Sigalingging, Condet Balekambang, 27 Januari 2010. identitas para habaib dalam diri mereka, yang ingin selalu dihargai atau di hormati orang-orang pribumi khususnya dengan masyarakat Condet Balekambang. Dari hasil pengamatan penulis mendapatkan informasi adanya orang- orang keturunan Arab yang memiliki sikap superior yang berasimilasi dengan masyarakat Condet Balekambang. Sikap superior ini di identikan adanya panggilan habaib bagi orang-orang keturunan Arab yang dimanfaatkan oleh mereka agar di hormati atau disegani oleh masyarakat Condet Balekambang. Hal ini terungkap dari beberapa pernyataan dari masyarakat Condet Balekambang yang disampaikan kepada penulis. Seperti yang diungkapkan oleh Aci: 31 “Kalo saya sih kurang suka aja ngeliat orang-orang kita tu yang terlalu berlebihan ngormati orang-orang keturunan ditambah kadang- kadang ada masyarakat sini yang sebenernya nggak tau sebutan habaib tu khusus buat sapa, kebanyakan setiap orang Arab itu di bilang mereka habaib gitu, ya jelaslah keawaman mereka tentang habaib di manfatin deh ma keturunan Arab yang mungkin agar di segeni ma orang-orang kita padahal mereka bukanlah habaib.” Begitu juga yang diungkapkan oleh Via: 32 “Yaa sebenernya sebutan habaib itukan memang untuk orang- orang keturunan yang mungkin bener-bener masih ada silsilah dengan Nabi, tapi sayangnya ada sebagian orang-orang keturunan Arab itu yang manfaatin gunain sebutan habaib cuma karna mau di segani oleh masyarakat disini.” Sama halnya yang diungkapkan oleh Bapak Benar Sigalingging: 33 “Orang-orang keturunan Arab itu ya bangga banget kalo di panggil sebutan habaib sama orang-orang kita, biasanya kalo ada acara Maulid orang-orang kita ya pada rebutan nyium tanggan mereka, saking ngormati mereka gitu.” 31 Wawancara Pribadi dengan Aci, Condet Balekambang, 23 November 2009. 32 Wawancara Pribadi dengan Via, Condet Balekambang, 9 Januari 2010. 33 Wawancara Pribadi dengan Bapak Benar Sigalingging, Condet Balekambang, 27 Januari 2010. Dari gambaran diatas dapat diambi kesimpulan bahwa faktor yang menghambat asimilasi masyarakat keturunan Arab dengan masyarakat Condet Balekambang di lokasi penelitian ialah 1 adanya perbedaan unsur ras dan warna kulit yang berbeda, perbedaan tersebut membuat masyarakat Condet Balekambang merasa sedikit tersinggung dengan perkataan dari sebagian masyarakat keturunan Arab bahwa masyarakat keturunan Arab adalah etnis yang sempurna bagus dari segi fisik mereka dibandingkan dengan masyarakat Condet Balekambang, hal ini dinilai oleh masyarakat Condet Balekambang sebagai sikap yang menyinggung perasaan masyarakat Condet dan sikap yang menghambat mereka untuk berasimilasi. Serta 2 adanya sikap superior dari golongan etnis yang merasa dalam segala hal dirinya lebih tinggi. Sikap tersebut terlihat dari sikap sebagian masyarakat keturunan Arab yang ingin di hormati atau disegani oleh masyarakat Condet Balekambang, yang biasanya sikap tersebut tertuju kepada para habaib dari keturunan Arab. Identitas habaib yang melekat pada keturunan Arab ini dimanfaatkan oleh mereka keturunan Arab agar orang- orang pribumi khususnya masyarakat Condet Balekambang mencintai mereka seperti mencintai Nabi SAW. Sikap tersebut biasanya terlihat pada sebagian masyarakat keturunan Arab, namun bagi masyarakat Condet Balekambang tidak terlalu mempermasalahkan kedua hal di atas. yang terpenting bagi masyarakat Condet Balekambang adalah perbedaan etnis tidak membuat mereka terpecah belah dalam masyarakat. Jadi walaupun proses asimilasi sedikit terhambat oleh kedua hal diatas, namun di butuhkan adanya sikap dari dua komunitas tersebut untuk menghilangkan sikap negatif yang ada dalam diri mereka dan dengan berasimilasinya mereka secara perlahan-lahan mau tidak mau proses asimilasi akan tetap berjalan.

D. Akibat Asimilasi