6 objek penlitian ini tetap menggunakan objek yang sama yaitu akuntan publik,
penelitian sebelumnya menggunakan objek penelitian masyarakat sedangkan pada objek penelitian ini diubah menjadi karyawan bagian akuntansi.
Berdasarkan uraian diatas, maka dibuat suatu penelitian yang diberi
judul “PERSEPSI AKUNTAN PUBLIK, AKUNTAN PENDIDIK, MAHASISWA
AKUNTANSI DAN
KARYAWAN BAGIAN
AKUNTANSI TERHADAP ETIKA PROFESI AKUNTAN” .
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang pemikiran tersebut diatas maka dapat dirumuskan :
1. Apakah terdapat perbedaan yang signifikan secara silmutan antara akuntan publik, akuntan pendidik, mahasiswa akuntansi, dan karyawan bagian
akuntansi terhadap etika profesi akuntan? 2. Apakah terdapat perbedaan yang signifikan secara parsial antara akuntan
publik, akuntan pendidik, mahasiswa akuntansi, dan karyawan bagian akuntansi terhadap etika profesi akuntan?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan perumusan masalah tersebut diatas, maka penelitian ini dilakukan dengan tujuan sebagai berikut :
7 a. Untuk menganalisis perbedaan yang signifikan secara silmutan antara
akuntan publik, akuntan pendidik, mahasiswa akuntansi, dan karyawan bagian akuntansi terhadap etika profesi akuntan.
b. Untuk menganalisis perbedaan yang signifikan secara parsial antara akuntan publik, akuntan pendidik, mahasiswa akuntansi, dan karyawan
bagian akuntansi terhadap etika profesi akuntan.
2. Manfaat Penelitian
a. Bagi IAI Ikatan Akuntan Indonesia Memberikan masukan kepada Ikatan Akuntan Indonesia IAI sebagai
salah satu organisasi profesi akuntan di Indonesia mengenai persepsi akuntan publik, akuntan pendidik, mahasiswa akuntansi dan karyawan
bagian akuntan terhadap etika profesi akuntan. Hasilnya akan digunakan sebagai acuan untuk meningkatkan citra profesi akuntan
publik. b. Bagi Akuntan Pendidik
Memberikan masukan kepada para akuntan publik, akuntan pendidik, mahasiswa akuntansi dan karyawan bagian akuntan terhadap etika
profesi akuntan. Hasilnya akan digunakan sebagai acuan untuk meningkatkan mutu pendidikan mengenai etika profesi akuntan.
8 c. Bagi Karyawan Bagian Akuntansi
Memberikan bukti empiris mengenai persepsi akuntan publik, akuntan pendidik, mahasiswa akuntansi dan karyawan bagian akuntan terhadap
etika profesi akuntan. d. Bagi peneliti selanjutnya
Memberikan masukan dan memperdalam pengetahuan peneliti selanjutnya prihal etika profesi akuntan yang selalu menjadi issue
menarik dalam penelitian.
9
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Persepsi
Persepsi diartikan sebagai tanggapan penerimaan langsung dari sesuatu atau merupakan proses seseorang mengetahui beberapa hal melalui panca
indranya. Jadi persepsi diartikan sebagai proses kognitif setiap orang dalam memahami setiap informasi tentang lingkungannya melalui panca indranya
kamus besar bahasa Indonesia, 1995. Persepsi dalam penelitian ini diartikan sebagai proses kognitif yang dialami seseorang dalam memahami setiap
informasi tentang lingkungannya melalui panca indranya, baik melihat, mencium, mendengar, menyentuh maupun merasakan. Proses kognitif adalah
proses yang mana individu memberikan arti penafsiran terhadap rangsangan stimulus yang muncul dari obyek, orang dan symbol tertentu. Persepsi
mencakup penerimaan, pengorganisasian dan penafsiran stimulus yang telah diorganisasi dengan cara yang dapat mempengaruhi perilaku dan membentuk
sikap. Karena persepsi melibatkan penafsiran individu pada obyek tertentu, maka masing-masing individu akan memeliki persepsi yang berbeda walaupun
melihat obyek yang sama. Para ahli banyak mengemukakan pendapat secara definitive yang
berbeda satu sama lain. Sabri dalam zamroni 2006 berpendapat bahwa persepsi adalah proses individu dapat mengenali obyek atau fakta obyektif
dengan menggunakan alat individu. Persepsi seseorang terhadap sesuatu
10 obyek tidak berdiri sendiri akan tetapi dipengaruhi oleh beberapa factor baik
dari dalam maupun dari luar dirinya. Walgito 1997 dalam penelitian Yusup et al.,2007, menyatakan bahwa
agar individu dapat menyadari dan dapat membuat persepsi, maka ada beberapa syarat yang harus dipenuhi, yaitu :
1. Adanya obyek yang dipersiapkan fisik. 2. Alat indera reseptor yaitu alat untuk menerima stumulus fisiologis.
3. Adanya perhatian yang merupakan langkah pertama dalam mengadakan persepsi psikologis.
Pengertian persepsi etika dalam konteks Sihwajoeni dan Gundono 2000, adalah tanggapan atau penerimaan seseorang terhadap suatu peristiwa
moral tertentu melalui kompleks, sehingga dia dapat memutuskan tentang apa yang dilakukan dalam situasi tertentu.
B. Akuntan Publik sebagai suatu profesi