Akuntan Publik sebagai suatu profesi Akuntan Pendidik

10 obyek tidak berdiri sendiri akan tetapi dipengaruhi oleh beberapa factor baik dari dalam maupun dari luar dirinya. Walgito 1997 dalam penelitian Yusup et al.,2007, menyatakan bahwa agar individu dapat menyadari dan dapat membuat persepsi, maka ada beberapa syarat yang harus dipenuhi, yaitu : 1. Adanya obyek yang dipersiapkan fisik. 2. Alat indera reseptor yaitu alat untuk menerima stumulus fisiologis. 3. Adanya perhatian yang merupakan langkah pertama dalam mengadakan persepsi psikologis. Pengertian persepsi etika dalam konteks Sihwajoeni dan Gundono 2000, adalah tanggapan atau penerimaan seseorang terhadap suatu peristiwa moral tertentu melalui kompleks, sehingga dia dapat memutuskan tentang apa yang dilakukan dalam situasi tertentu.

B. Akuntan Publik sebagai suatu profesi

Akuntan publik adalah akuntan yang memiliki izin dari Menteri Keuangan atau pejabat yang berwenang lainnya untuk menjalankan praktik akuntan publik. SPAP 2001 Kegiatan yang dilakukan seorang akuntan publik dapat dikategorikan sebagai profesi karena telah memenuhi kriteria yang ada, antara lain : 1. Memiliki disiplin ilmu tertentu, dimana akuntan publik harus terlebih dahulu melalui proses pendidikan dan memiliki pengalaman praktek. 11 2. Memiliki persyaratan tertentu untuk memasuki profesi tersebut dan diatur dalam UU No. 34 th 1954. 3. Memiliki kode etik yang bertujuan untuk mengatur moral anggota. 4. Mengutamakan kepentingan masyarakat. 5. Memiliki organisasi profesi, yaitu IAI Ikatan Akuntan Indonesia. Profesi akuntan publik merupakan suatu profesi yang memberikan jasa pemeriksaan akuntansi atas laporan keuangan yang disusun oleh manajemen. Di Indonesia, keberadaan profesi akuntan telah diakui secara resmi oleh pemerintah. Menurut kamus Akuntansi 1985 akuntan publik adalah akuntan yang sesuai dengan ketentuan dalam undang-undang No. 34 tahun 1954 yang terdaftar pada register negara dan mempunyai izin untuk membuka kantor akuntan dari Menteri Keuangan.

C. Akuntan Pendidik

Menurut kesimpulan laporan komite yang dibentuk AAA 1971 dalam Indriantoro 2002 mengatakan bahwa sebagai akuntan pendidik yang professional sebagai akuntan pendidik memasukan materi etika ke dalam mata kuliah akuntansi. Dalam aspek ini mempunyai keuntungan bahwa mahasiswa lebih mudah mengaitkan aspek keprilakukan untuk topik tertentu pada saat topik dibahas dan mengajarkan aspek keprilakuan mata kuliah tersendiri, sehingga mahasiswa bisa menerima penjelasan atau mendiskusikan aspek keprilakuan tersebut secara terpadu. Selain itu mengajar juga dimungkinkan 12 untuk membahas secara mendalam teori-teori keprilakuan dan menghubungkannya secara langsung dengan topik akuntan yang mengandung aspek keprilakuan. Wiwik Utami et al.,2009, di Indonesia, ada kecendrungan bahwa dosen lebih memfokuskan pada penguasaan standar dan metode akuntansi, namun sangat kurang dalam membahas mendiskusikan isu-isu etika. Padahal dalam beberapa buku teks akuntansi terdapat kasus-kasus yang mengangkat isu atau dilema etis.Jika dosen melakukan integrasi kasus etika tersebut ke dalam materi ajar akuntansi keuangan, maka dapat diharapkan mahasiswa menjadi peduli terhadap isu-isu etika dan kemudian mampu menentukan sikap.

D. Etika

Dokumen yang terkait

Persepsi akuntan pendidik dan mahasiswa akuntansi terhadap Independensi penampilan akuntan publik

0 6 127

“PERSEPSI AKUNTAN, MAHASISWA AKUNTANSI DAN KARYAWAN BAGIAN AKUNTANSI TERHADAP ETIKA PROFESI AKUNTAN“ ( Studi Empiris di Wilayah Kota Surakarta dan Yogyakarta).

0 1 11

Persepsi Akuntan Pendidik dan Mahasiswa Akuntansi terhadap Etika Bisnis dan Etika Profesi Akuntan.

0 0 10

PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK, AKUNTAN PUBLIK, DAN MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP KODE ETIK IKATAN PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK, AKUNTAN PUBLIK, DAN MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP KODE ETIK IKATAN AKUNTAN INDONESIA (SURVEI DI SURAKARTA).

0 1 13

PERSEPSI AKUNTAN, MAHASISWA AKUNTANSI DAN KARYAWAN BAGIAN AKUNTANSI TERHADAP ETIKA PERSEPSI AKUNTAN, MAHASISWA AKUNTANSI DAN KARYAWAN BAGIAN AKUNTANSI TERHADAP ETIKA PROFESI AKUNTAN ( SURVEI DI SURAKARTA ).

1 1 17

PENDAHULUAN PERSEPSI AKUNTAN, MAHASISWA AKUNTANSI DAN KARYAWAN BAGIAN AKUNTANSI TERHADAP ETIKA PROFESI AKUNTAN ( SURVEI DI SURAKARTA ).

0 0 11

PERSEPSI AKUNTAN PUBLIK, AKUNTAN PENDIDIK Persepsi Akuntan Publik, Akuntan Pendidik Dan Mahasiswa Akuntansi (Ums) Terhadap Etika Bisnis Dan Etika Profesi Akuntan.

0 0 14

BAB 1 PENDAHULUAN Persepsi Akuntan Publik, Akuntan Pendidik Dan Mahasiswa Akuntansi (Ums) Terhadap Etika Bisnis Dan Etika Profesi Akuntan.

0 0 8

. PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK, AKUNTAN PUBLIK, DAN MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP KODE ETIK IKATAN AKUNTAN INDONESIA

0 0 1

PERSEPSI AKUNTAN PUBLIK,AKUNTAN PENDIDIK,DAN MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP ETIKA BISNIS DAN ETIKA PROFESI AKUNTAN - Unika Repository

0 0 12