23 Penelitian sebelumnya yang meneliti perbedaan persepsi akuntan baik
akuntan publik maupun akuntan pendidik terhadap etika profesi akuntan menyatakan, bahwa perbedaan persepsi akuntan publik berpengaruh signifikan
terhadap etika profesi akuntan Renyowijoyo, 2005, sedangkan Murtanto dan Marini 2003 menyimpulkan bahwa persepsi akuntan pria dan akuntan wanita
tidak terdapat perbedaan signifikan terhadap etika profesi akuntan. Dalam penelitian Yusup et al 2007, menyimpulkan bahwa perbedaan persepsi
akuntan berpengaruh signifikan terhadap etika profesi akuntan, dan Sihwajoeni dan Gudono 2000, menyatakan bahwa persepsi akuntan tidak
terdapat perbedaan yang signifikan terhadap kode etik akuntan.
G. Mahasiswa Akuntansi dan Etika Profesi Akuntan
Mahasiswa akuntansi merupakan mahasiswa yang mengambil Jurusan Akuntansi pada perguruan tinggi baik Perguruan Tinggi Negeri maupun
Perguruan Tinggi Swasta. Dalam penelitian ini yang digunakan adalah mahasiswa akuntansi yang sedang atau sudah pernah mengambil mata kuliah
Auditing II karena pada mata kuliah inilah biasanya materi etika diperkenalkan. Materi etika sangat diperlukan dalam dunia pendidikan untuk
mendidik mahasiswa agar mempunyai kepribadian yang utuh sebagai mahasiswa Yusup et.al, 2007. Terdapatnya mata kuliah yang berisi ajaran
moral dan etika sangat relevan untuk disampaikan kepada mahasiswa dan keberadaan pendidikan ini juga memiliki peranan penting dalam
perkembangan profesi dibanding akuntansi Indonesia.
24 Penelitian sebelumnya yang meneliti perbedaan persepsi mahasiswa
akuntan terhadap etika profesi akuntan menyimpulkan, bahwa persepsi mahasiswa akuntansi berpengaruh signifikan terhadap etika profesi akuntan
Yusup et.al., 2007. Dalam penelitian lain yang dilakukan oleh Sugiarto Prajitno 2006, yang meneliti perbedaan persepsi akuntan publik, akuntan
perusahaan dan akuntan pendidik terhadap etika bisnis dan etika profesi akuntan. hasil penelitianya menyatakan bahwa secara simultan terdapat
perbedaan persepsi akuntan publik, akuntan perusahaan dan akuntan pendidik terhadap etika bisnis dan etika profesi akuntan.
H. Karyawan bagian akuntansi dan etika profesi akuntan
Karyawan bagian akuntansi yang dimaksudkan adalah dimana para karyawan atau staf yang melakukan kegiatan pembukuan akuntansi
diperusahaan dimana mereka bekerja dalam dunia bisnis. Praktik dalam dunia bisnis sering kali dianggap sudah menyimpang dari aktivitas moral, bahkan
ada beranggapan bahwa dunia bisnis merupakan dunia amoral yang tidak lagi mempertimbangkan etika, padahal pertimbangan etika penting bagi status
perofesional dalam menjalankan kegitannya Yusup et.al, 2007. Penelitian sebelumnya yang meneliti perbedaan persepsi masyarakat
pengusaha berpengaruh
signifikan terhadap
etika profesi
akuntan Renyowijoyo, 2005. Yusup et.al., 2007 menyimpulkan bahwa perbedaan
persepsi karyawan bagian akuntansi berpengaruh signifikan terhadap etika perofesi akuntan.
25
I. Kerangka Pemikiran
Keberadaan kode etik yang menyatakan secara eksplisit beberapa criteria tingkah laku khusus terdapat pada profesi, maka dengan cara ini kode
etik profesi memberikan beberapa solusi langsung yang mungkin tidak tersedia dalam teori etika yang umum. Di samping itu dengan adanya kode
etik, maka para anggota profesi akan lebih memahami apa yang diharapkan profesi terhadap para anggotanya. Dalam bab VII pasal 10 Kode Etik IAI
disebutkan bahwa kode etik akuntan berlaku bagi seluruh anggota Ikatan Akuntan Indonesia. Dengan demikian kewajiban untuk mematuhi kode etik ini
tidak terbatas pada akuntan yang menjadi anggota IAI saja, tetapi meliputi semua orang yang bergelar akuntan Sihwajoeni dan Gudono M. 2000.
Penelitian ini mengkaji perbedaan Persepsi antara Akuntan Publik, Akuntan Pendidik, Mahasiswa Akuntansi dan Karyawan Bagian Akuntansi
terhadap Etika Profesi Akuntan, berdasarkan kerangka teori yang telah dikemukakan, dapat disederhanakan dalam bentuk model penelitian sebagai
berikut :
26
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran
Profesi Akuntan Kepribadian, Kecakapan
profesional, tanggung jawab
Akuntan Publik
Akuntan Pendidik
Mahasiswa Akuntansi
Karyawan Bag. Akuntansi
Persepsi
One Way Anova Analysis Of Varians
Dengan varian kelompok : 1. Akuntan Publik
2. Akuntan Pendidik 3. Mahasiswa Akuntansi
4. Karyawan Bagian
Akuntansi
Hasil One Way Anova Analysis Of Varians
Hipotesis
Beda Sama
27
J. Perumusan Hipotesis