Prinsip Etika Etika Audit

13 tentang apa yang harus dilakukan seseorang dalam situasi tertentu. Profesi itu sendiri meliputi kombinasi unik dari penalaman dan pembelajaran masing- masing individu seperti dikemukakan oleh Ward et.al.,1993 dalam Sihwajoeni dan Gudono 2000. Jadi secara umum etika menggambarkan suatu perwujudan dan penetapan suatu norma sikap dan tingkah laku yang membantu manusia bertindak secara bebas dan dapat dipertanggungjawabkan karena setiap tindakan lahir dari keputusan pribadi yang bebas. Alasan mendasari diperlukannya perilaku profesional yang tinggi pada setiap profesi adalah kebutuhan akan kepercayaan publik terhadap kualitas jasa yang diberikan profesi, terlepas dari yang dilakukan secara perorangan. Bagi akuntan publik penting untuk meyakinkan klien dalam laporan keuangan akan kualitas audit dan jasa lainnya.

1. Prinsip Etika

Prinsip-prinsip etika yang dirumuskan oleh IAI dan dianggap menjadi kode perilaku Akuntan Indonesia IAI, 2001 adalah sebagai berikut : a. Tanggung jawab Setiap anggota IAI harus melaksanakan tanggung jawabnya sebagai profesional, akuntan harus mewujudkan kepekaan profesional dan pertimbangan moral dalam semua aktivitas mereka. 14 b. Kepentingan masyarakat Setiap anggota IAI harus mewujudkan melakukan tindakan yang mendahulukan kepentingan masyarakat, mengahargai kepercayaan masyarakat dan menunjukkan komitmen pada profesionalisme. c. Integritas Setiap anggota IAI harus dapat mempertahankan dan memperluas kepercayaan masyarakat, akuntan harus melaksanakan semua tanggung jawab profesional dengan integritas tinggi. d. Obyektivitas dan Independensi Setiap anggota IAI harus dapat mempertahankan obyektivitas dan bebas dari benturan kepentingan dalam melakukan tanggung jawab profesional akuntan yang berpraktik sebagai akuntan publik harus bersikap independensi dalam kenyataan dan penampilan pada waktu melaksanakan audit dan jasa atestasi lainnya. e. Keseksamaan Setiap anggota IAI harus mematuhi standar teknis dan etika profesi, berusaha keras untuk terus meningkatkan kompetensi dan mutu jasa, dan melaksanakan tanggung jawab profesional dengan kemampuan yang terbaik. f. Lingkup dan Sifat jasa Setiap anggota IAI harus menajalankan praktik sebagai akuntan publik, akuntan harus mematuhi prinsip-prinsip perilaku profesional dalam menentukan lingkup dan sifat jasa yang diberikan. 15

2. Etika Audit

Terdapat dua etika audit, yaitu : a. Yang berlaku dikalangan akuntan, menganut prinsip sebagai barikut: tanggung jawab profesi, kepentingan publik, integritas, obyektivitas, kompetensi, kehati-hatian profesional, kerahasiaan, standar teknis, dan perilaku profesional. b. Yang berlaku non Akuntan, meliputi: obyektivitas, integritas, tanggung jawab profesi, kerahasiaan, dan kepatuhan terhadap peraturan yang berlaku. Sihwajoeni dan Gudono. M 2000 kode etik yaitu norma perilaku yang mengatur hubungan antara akuntan dengan kliennya, antara akuntan dengan sejawatnya dan antara profesi dengan sejawatnya, dan atara profesi dengan masyarakat. Di dalam kode etik berarti kebiasaan atau adat, dan ethikos yang berarti perasaan perasaan batin atau kecendrungan batin yang mendorong manusia dalam bertingkah laku. Pada dasarnya tujuan adanya kode etik adalah untuk melindungi kepentingan anggota dan kepentingan masyarakat yang menggunakan jasa profesi.Dengan demikian kaidah etika masyarakat adalah pedoman, patokan atau ukuran yang tercipta melalui konsensus atau keagamaan, maupun kebiasaan yang didasarkan pada nilai baik dan buruk. Sedangkan Menurut Siagian 1996 dalam Wiwik Utami et al.,2009, menyebutkan bahwa ada empat alasan mengapa mempelajari etika sangat penting: 1 etika memandu manusia dalam memilih berbagai keputusan yang dihadapi dalam kehidupan, 2 etika merupakan pola prilaku yang didasarkan 16 pada kesepakatan nilai-nilai sehingga kehidupan yang harmonis dapat tercapai, 3 dinamika dalam kehidupan manusia menyebabkan perubahan nilai-nilai moral sehingga perlu dilakukan analisa dan ditinjau ulang, 4 etika mendorong tumbuhnya naruli moralitas dan mengilhami manusia untuk sama- sama mencari, menemukan dan menerapkan nilai-nilai hidup yang hakiki.

E. Kode Etik Sebaga Etika Profesi Akuntan

Dokumen yang terkait

Persepsi akuntan pendidik dan mahasiswa akuntansi terhadap Independensi penampilan akuntan publik

0 6 127

“PERSEPSI AKUNTAN, MAHASISWA AKUNTANSI DAN KARYAWAN BAGIAN AKUNTANSI TERHADAP ETIKA PROFESI AKUNTAN“ ( Studi Empiris di Wilayah Kota Surakarta dan Yogyakarta).

0 1 11

Persepsi Akuntan Pendidik dan Mahasiswa Akuntansi terhadap Etika Bisnis dan Etika Profesi Akuntan.

0 0 10

PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK, AKUNTAN PUBLIK, DAN MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP KODE ETIK IKATAN PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK, AKUNTAN PUBLIK, DAN MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP KODE ETIK IKATAN AKUNTAN INDONESIA (SURVEI DI SURAKARTA).

0 1 13

PERSEPSI AKUNTAN, MAHASISWA AKUNTANSI DAN KARYAWAN BAGIAN AKUNTANSI TERHADAP ETIKA PERSEPSI AKUNTAN, MAHASISWA AKUNTANSI DAN KARYAWAN BAGIAN AKUNTANSI TERHADAP ETIKA PROFESI AKUNTAN ( SURVEI DI SURAKARTA ).

1 1 17

PENDAHULUAN PERSEPSI AKUNTAN, MAHASISWA AKUNTANSI DAN KARYAWAN BAGIAN AKUNTANSI TERHADAP ETIKA PROFESI AKUNTAN ( SURVEI DI SURAKARTA ).

0 0 11

PERSEPSI AKUNTAN PUBLIK, AKUNTAN PENDIDIK Persepsi Akuntan Publik, Akuntan Pendidik Dan Mahasiswa Akuntansi (Ums) Terhadap Etika Bisnis Dan Etika Profesi Akuntan.

0 0 14

BAB 1 PENDAHULUAN Persepsi Akuntan Publik, Akuntan Pendidik Dan Mahasiswa Akuntansi (Ums) Terhadap Etika Bisnis Dan Etika Profesi Akuntan.

0 0 8

. PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK, AKUNTAN PUBLIK, DAN MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP KODE ETIK IKATAN AKUNTAN INDONESIA

0 0 1

PERSEPSI AKUNTAN PUBLIK,AKUNTAN PENDIDIK,DAN MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP ETIKA BISNIS DAN ETIKA PROFESI AKUNTAN - Unika Repository

0 0 12