Dari pengertian di atas dapat di simpulkan bahwa premi adalah imbalan jasa atas jaminan yang di berikan oleh penanggung kepada tertanggung untuk mengganti
kerugian kepada tertanggung terhadap resiko yang timbul dari suatu peristiwa yang tidak pasti namun mungkin terjadi.
Sedangkan unsur-unsur premi asuransi syariah meliputi tiga hal yaitu : a.
Premi Tabungan adalah bagian premi yang merupakan dana tabungan pemegang polis peserta yang dikelola perusahaan, dimana pemiliknya akan mendapatkan
hak bagi hasil mudharobah dari pendapatan investasi bersih. Premi Tabungan dan Hak Bagi Hasil Investasi akan dikembalikan kepada peserta bila yang
bersangkutan dinyatakan berhenti sebagai peserta asuransi. b.
Premi Tabarru’ adalah sejumlah dana yang dihibahkan oleh pemegang polispeserta dan digunakan untuk tolong-menolong dalam menanggulangi
musibah kematian yang akan disantunkan kepada ahli waris bila peserta meninggal dunia sebelum masa asuransinya berakhir.
c. Premi Biaya adalah sejumlah dana yang dibayarkan oleh peserta kepada
perusahaan yang digunakan untuk membiayai operasional perusahaan dalam rangka pengelolaan dana asuransi syariah.
D. Beban-Beban Asuransi
Beban biaya merupakan pengeluaran yang dilakukan oleh suatu perusahaan dalam rangka menciptakan atau memperoleh pendapatan. Maksud dari biaya disini
adalah biaya yang secara langsung atau tidak langsung telah dimanfaatkan untuk
menciptakan pendapatan dalam suatu periode tertentu. Biaya yang dikeluarkan tidak memberikan manfaat ekonomis untuk kerugian periode berikutnya.
26
Beban biaya secara accrual basis, selalu diakui dan dibebankan kedalam perhitungan labarugi
pada saat jatuh waktu tanpa terlebih dahulu menunggu pembayaran. Pembayaran biaya dimuka harus dialokasikan kedalam rekening biaya secara proporsional.
27
Dalam asuransi jiwa surplus underwriting diperoleh dari kumpulan dana peserta yang diinvestasikan, lalu dikurangi biaya-biaya atau beban asuransi seperti
reasuransi dan klaim.
28
Kemudian surplus tersebut dibagi hasil antara peserta dan perusahaan sesuai nisbah yang telah disepakati bersama.
E. Pengertian dan Manfaat Break Event Point BEP
1. Pengertian break event point
Break event
point adalah suatu keadaan dimana dalam suatu operasi perusahaan tidak mandapatkan untung maupun rugi atau dengan kata lain adalah impas. Dan ada
yang mengatakan pula bahwa Break Event Point adalah suatu analisis untuk menentukan dan mencari jumlah barang atau jasa yang harus di jual kepada
26
N. Lapoliwa dan Daniel S. Kuswandi, Akuntansi Perbankan Edisi 5 jilid 1, Institut Bankir
Indonesia IBI, 2000, h. 276
27
Ibid.
28
Muhammad Syakir Sula, Asuransi Syariah Life And General Konsep dan Sistem
Operasional Jakarta: Gema Insani Press, 2004, h. 180
konsumen pada harga tertentu untuk menutupi biaya-biaya serta mendapatkan keuntungan atau profit.
29
2. Manfaat break event point
BEP amatlah penting jika kita ingin membuat sebuah badan usaha, agar kita tidak mengalami kerugian yang berarti manakala kita mengalami kebangkrutan,
apakah usaha kita bergerak di bidang jasa atau manufaktur. Di antara manfaat BEP adalah:
a. Sebagai alat perencanaan untuk menghasilkan laba.
b. Untuk memberikan informasi mengenai berbagai tingkat volume penjualan, serta
hubungannya dengan kemungkinan memperoleh laba menurut tingkat penjualan yang bersangkutan.
c. Untuk mengevaluasi laba secara keseluruhan.
d. Mengganti sistem laporan yang tebal dengan grafik yang mudah dibaca dan
dimengerti. Setelah mengetahui betapa banyak manfaat BEP dalam usaha yang kita rintis,
komponen yang berperan disini yaitu biaya, dimana biaya yang dimaksud adalah biaya variabel dan biaya tetap, dimana pada prakteknya untuk memisahkan atau
menentukan biaya variabel dan biaya tetap bukanlah perkara yang mudah
29
http:organisasi.orgpengertian_definisi_dan_rumus_bep_break_even_point_ilmu_ekonom i_studi_pembangunan, diakses pada hari kamis 11 februari 2010 pkl 19.30 WIB.
dibutuhkan ketelitian dalam memisahkan atau menentukan antara biaya variable dan biaya tetapnya.
F. Mekanisme Pengelolaan Dana dan Investasi dalam Asuransi Syariah