Pengertian Cadangan Premi ASURANSI,

b. Dalam akad tabbaru’ ‘hibah’, peserta memberikan hibah yang akan digunakan untuk menolong perserta lain yang terkena musibah. Sedangkan, perusahaan sebagai pengelola dana hibah. Keempat: Ketentuan Dalam Akad Tijarah dan Tabbarru’ a. Jenis akad tijarah dapat diubah menjadi jenis akad tabbaru’ bila pihak yang tertahan haknya dengan rela melepas haknya sehingga menggugurkan kewajiban pihak yang belum menunaikan kewajibannya. b. Jenis akad tabbaru’ tidak dapat diubah menjadi jenis akad tijarah. Kelima: Jenis Asuransi dan Akadnya a. Dipandang dari segi jenis, asuransi itu terdiri atas asuransi kerugian dan asuransi jiwa. b. Sedangkan akad bagi kedua jenis asuransi tersebut adalah mudharabah dan hibah. Keenam: Premi a. Pembayaran premi didasarkan atas jenis akad tijarah dan jenis akad tabbarru’. b. Untuk menentukan besarnya premi, perusahaan asuransi dapat menggunakan rujukan table mortalita untuk asuransi jiwa table morbidita untuk asuransi kesehatan, dengan syarat tidak memasukan unsur riba dalam penghitungannya.

C. Pengertian Cadangan Premi

Salah satu kesukaran terbesar untuk kebanyakan orang adalah dalam memberikan apresiasi terhadap administrasi perusahaan asuransi dikarenakan adanya kebutuhan untuk memelihara assets yang cukup besar. Dalam kenyataannya, sebagian besar dari assets perusahaan ini dibutuhkan sebagai pendukung atau penopang kewajiban perusahaan kepada pemegang polis. Tanpa adanya akumulasi assets untuk menjamin pembayaran kewajiban perusahaan kepada pemegang polis, maka keamanan proteksi asuransi jiwa menjadi satu hal yang tidak mungkin. Kewajiban ini dinamai “cadangan premi”. 20 Kata “cadangan” terkadang menyesatkan karena dalam terminologi keuangan biasa, “cadangan” sering dipadankan dengan “Surplus”. Cadangan premi perusahaan asuransi jiwa merupakan kewajiban yang merupakan ukuran nilai kewajiban kepada pemilik polis, dan cadangan premi merupakan kewajiban perusahaan asuransi jiwa yang paling penting. 21 Premi menurut bahasa adalah ganjaran, hadiah, atau uang jasa. 22 Sedangkan menurut pengertian umum, premi adalah sesuatu yang diberikan sebagai hadiah atau darma, atau sesuatu yang dibayarkan ekstra sebagai pendorong atau perancang, atau suatu pembayaran tambahan di atas pembayaran normal. 23 20 Docmodul,“Prinsip-Prinsip Aktuaria Asuransi Jiwabab5 Cadangan Premi Life Insurance Reserve”. Diakses pada tanggal 25 januari 2010 dari http:elearning.gunadarma.ac.id. 21 http:www.scribd.comdoc14390493membedah-pola-mortalitas-di-indonesia, diakses pada sabtu 20 februari 2010 pkl 21.00 WIB. 22 Save M. Dagu. Kamus Besar Ilmu Pengetahuan, Jakarta, LPKN, 1997, h. 884. 23 Ibid Sedangkan menurut Muhammad Muslehuddin premi adalah upah atau harga yang di pungut oleh pihak panjamin agar dapat melaksanakan kewajibannya. Premi tidak perlu di bayar di muka, tapi sudah menjadi kebiasaan para penjamin untuk menetapkan bahwa kontrak mulai berlaku hanya bila preminya sudah di bayar. Dalam asuransi mutual, premi mengandung kewajiban untuk menyumbang terhadap kerugian-kerugian onggota masyarakat lain secara bersama, karena seorang anggota dalam masyarakat demikian menjadi orang yang dijamin sekaligus menjamin. Sebagai pihak terjamin, ia bertanggung jawab untuk menyumbang terhadap kerugian anggota-anggota lain. Sebagai penjamin, ia menerima dana tabarru, hak untuk dibayarkan kerugiannya selama dan pada saat kerugian itu terjadi. 24 Dalam dunia asuransi yang dimaksud dengan premi adalah pembayaran dari tertanggung kepada penanggung. Dengan demikian premi asuransi merupakan: 25 a. Imbalan jasa atas jaminan yang diberikan oleh penanggung kepada tertanggung untuk mengganti kerugian yang mungkin di derita oleh tertanggung pada asuransi kerugian. b. Imbalan jasa atas jaminan perlindungan yang diberikan oleh penanggung kepada tertanggung dengan menyediakan sejumlah manfaat benefit terhadap resiko hari tua atau kematian pada asuransi jiwa. 24 Muhammad Muslehuddin, Menggugat Asuransi Modern, Jakarta,Penerbit Lentera, 1999, cet ke-1.h. 41 25 Soiesno Djojosoedarso, Prinsip-Prinsip Manajemen Resiko dan Asuransi, Jakarta, Salemba Empat, 1999, cet ke-2.h. 121 Dari pengertian di atas dapat di simpulkan bahwa premi adalah imbalan jasa atas jaminan yang di berikan oleh penanggung kepada tertanggung untuk mengganti kerugian kepada tertanggung terhadap resiko yang timbul dari suatu peristiwa yang tidak pasti namun mungkin terjadi. Sedangkan unsur-unsur premi asuransi syariah meliputi tiga hal yaitu : a. Premi Tabungan adalah bagian premi yang merupakan dana tabungan pemegang polis peserta yang dikelola perusahaan, dimana pemiliknya akan mendapatkan hak bagi hasil mudharobah dari pendapatan investasi bersih. Premi Tabungan dan Hak Bagi Hasil Investasi akan dikembalikan kepada peserta bila yang bersangkutan dinyatakan berhenti sebagai peserta asuransi. b. Premi Tabarru’ adalah sejumlah dana yang dihibahkan oleh pemegang polispeserta dan digunakan untuk tolong-menolong dalam menanggulangi musibah kematian yang akan disantunkan kepada ahli waris bila peserta meninggal dunia sebelum masa asuransinya berakhir. c. Premi Biaya adalah sejumlah dana yang dibayarkan oleh peserta kepada perusahaan yang digunakan untuk membiayai operasional perusahaan dalam rangka pengelolaan dana asuransi syariah.

D. Beban-Beban Asuransi