Startegi Aras Mikro Temuan

dengan terlaksananya program tersebut, walaupun hal itu tidak dapat dijadikan dasar motivasi awal terlaksannya program pemberdayaan anak asuh tersebut, karena ini mungkin dapat dikatakan sebagai sebab akibat dari pelaksanaan program tersebut. Oleh karena itu, upaya pemberdayaan tersebut diperlukan adanya sebauah langkah atau strategi untuk mencapainya. Strategi itu sendiri menurut Bintoro Tjokroamidjojo dan mustapadidjaja dalam bukunya “Teori dan Strategi Pembangunan Nasional” memjelaskan definisi bahwa strategi adalah keseluruhan langkah dengan perhitungan yang pasti guna mencapai suatu tujuan atau untuk mengatasi suatu persoalan. 2 Hal ini yang menjadi dasar dari strategi pemberdayaan anak asuh yang dilakukan Panti Asuhan Baiturrahman Yayasan Masjid Jami Bintaro Jaya secara garis besar mempunyai tujuan untuk mengembangkan anak asuh.

1. Startegi Aras Mikro

Menurut penulis, pada prakteknya strategi yang dijalankan oleh Panti Asuhan Baiturrahman Yayasan Masjid Jami Bintaro jaya sejalan dengan pendapat yang dikemukakan oleh Edi Soeharto, yang menyatakan bahwa strategi pemberdayaan itu dapat didekati melalui aras mikro, aras mezzo dan aras makro. 3 Dalam hal ini penulis melihat Panti Asuhan Baiturrahman dalam menjalankan pemberdayaan masyarakat baru 2 Bintoro Tjokroamidjojo dan Mustapadidjaja, Teori dan Strategi Pembangunan Nasional, Jakarta: Haji MasAgung, cet. Ke -6, 1988, h. 13 3 Edi Suharto, Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyar, Bandung: Refika Aditama, 2006, h. 66 mencapai aras mikro dan aras mezzo. Sedangkan untuk aras makro belum kelihatan. Secara sederhana, strategi aras mikro memiliki titik tekannya pada individu dan keluarga, salah satunya melalui bimbingan. Strategi pemberdayaan anak asuh sebagaimana yang dipahami oleh pengurus Panti Asuhan Baiturrahman adalah program yang dijalankan dengan maksud dan tujuan akhir untuk membantu anak asuh keluar dari kemiskinan, kebodohan dan masalah-masalah sosial yang lain. dengan harapan, melalui program yang dijalankan anak asuh agar bisa membantu kedua orang tuanya. Yang dilakukan Panti Asuhan Baiturrahman dalam pemberdayaan adalah ingin meningkatkan kemandirian dan kemampuan anak asuh disekitar ini, sehingga mereka tidak lagi terjepit dalam kesusahan dan kelak, mereka diharapkan mampu mandiri dan dapat membantu yang lain. untuk itu cara yang kita tempuh dalam rangka melaksanakan semua itu adalah melalui pembinaan, pembinaan yang dimaksud adalah melalui kemandirian dan pemahaman kembali tentang agama Islam. Dari keterangan diatas, program-program pemberdayaan anak asuh yang dijalankan oleh Panti Asuhan Baiturrahman yang termasuk kedalam strategi aras mikro meliputi:

a. Pengembangan Bidang Pendidikan

Pengembangan bidang pendidikan Panti Asuhan Baiturrahman menyelenggarkan pendidikan formal dan non formal terhadap anak asuhnya. Tetapi mereka menyekolahkan anak asuhnya dimana saja yang sesuai dengan jenjang pendidikan anak asuh tersebut. Alasan: Panti Asuhan Baiturrahman menyekolahkan anak asuhnya di luar Panti Asuhan Baiturrahman karena belum tersedianya fasilitas lembaga pendidikan didalam Panti Asuhan Baiturrahman semua biaya serta keperluan sekolah lainnya ditanggung oleh Panti Asuhan Baiturrahman. 4 Adapun tingkat pendidikan anak asuhnya di mulai dari SMP, MTS, samapai SLTA. Panti Asuhan Baiturrahman tidak mewajibkan atau mengkhususkan anak asuhnya agar memilih sekolah baik sekolah umum maupun sekolah agama. Pihak Panti Asuhan Baiturrahman memberikan kebebasan terhadap anak asuhnya untuk memilih sekolah mana saja sesuai dengan keinginan dan kemampuannya. Walaupun Panti Asuahn Baiturrahman menyelenggarakan pendidikan formal, ada pula pendidikan non formal, pihak panti mengadakan bimbingan pembelajaran setiap seminggu dua kali yang diwajibkan pada seluruh anak asuh dengan dibawah bimbingan 4 Wawancara pribadi dengan kepala panti M. Jufri Halim di kantor Panti Asuhan pada tanggl 13 Mei 2010 pengurus atau pembina Panti Asuhan. Setelah adanya bimbingan pembelajaran, terus adanya belajar pribadi, yaitu mengulang atau mempelajari pelajaran yang telah mereka dapatkan di sekolahnya. Apabila mereka mendapat kesulitan dalam pelajaran mereka dapat menyanyakannya lanngsung pada para pembina. Bagi anak yang telah menyelesaikan sekolahnya sampai tingkat SLTA sederajat, pihak panti tidak lepas tangan begitu saja melainkan mereka diberikan kesempatan untuk kuliah, mereka dibebaskan memilih tempat kuliah sesuai dengan kemampuan dan keinginan mereka. Setelah menyelesaikan semuanya dari pihak Panti Asuhan memberikan kebebasan kepada mereka untuk bertanggung jawab terhadap semua kebutuhan denngan cara bekerja sesuai dengan keterampilan dan kemampuan yang mereka miliki. Table 1 Data Pendidikan Anak Asuh No Tingkat Kelas Umur Jumlah 1. SMP VII 13 1 orang 2. SMP VIII 14 1 orang 3. MTS VII 13 1 orang 4. MTS VIII 15 1 orang 5. MTS IX 15 6 orang 6. SMK X 15 2 orang Data pendidikan anak asuh, masing-masing anak memilki tingkatan pendidikan yaitu ada yang SMP, MTS dan SMK. Mereka berbeda tempat sekolahnya, yang menetukan sekolah adalah anak asuh sendiri, bukan kemauan Panti Asuhan. Pengembangan masyarakat pada hakekatnya mempunyai kemampuan dan pengetahuan yang luas dengan berbagai dimensi yang berkiatan erat dengan yang lainnya dalam satu susunan yang terintegrasi. Oleh karena itu perlu upaya untuk pengembangan masyarakat tersebut. Dalam kondisi negara yang kurang pasti ini salah satu upaya untuk meningkatkan manusia yang dimiliki oleh bangsa Indonesia adalah meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan.

b. Pengembangan Bidang Kerohanian

Selain diberikan pengembangan bidang pendidikan, pihak Panti Asuhan Baiturrahman juga memberikan pengembangan bidang kerohanian pada anak asuhnya, pengembangan bidang kerohanian yang telah berjalan samapi saat ini adalah: a Shalat tahajud dan shalat subuh berjamaah yang dilakukan tiap malam. b Shalat berjamaah khususnya untuk shalat magrib, isya dan subuh. c Yasinan setiap malam jumat, selain malam jumat mengaji sesuai dengan jud mereka ngaji. d Diberikan Tausiah e Program penghafalan surat-surat pendek, ayat-ayat yang telah ditentukan dari bacaan-bacaan shalat. Mereka ditargetkan untuk menghafal tersebut sesuai dengan target yang telah di tentukan. 5 Melalui pengembangan bidang kerohanian yang diberikan Panti Asuhan Baiturrahman kepada anak asuhnya diharapkan mereka memiliki kemampuan keagamaan yang lebih mantap lagi sehingga setelah mereka keluar dari Panti Aduhan ini mereka mampu membentengi diri mereka dengan landasan iman yang sangat kuat. Dengan, pengembangan masyarakat yang kompeten yang berkualitas adalah sosok individu yang di samping memiliki kualifikasi IPTEK dan IMTAQ juga memiliki nilai sosial yang tinggi, keterampilan yang fungsional serta mampu berkiprah dalam kontek dalam kehidupan kemasyarakatan dan kebangsaan secara luas serta mampu mandiri.

c. Pengembangan Bidang Fisik

Melihat begitu pentingnya kesehatan fisik bagi anak-anak asuh sehubungan dengan semboyan men sano in corpora yang artinya 5 Wawancara pribadi dengan kepala panti M. Jufri Halim di kantor Panti Asuhan pada tanggl 13 Mei 2010 didalam jiwa yang kuat terdapat akal yang sehat, tentunya perlu diadakan kegiatan pembinaan fisik. Pembinaan fisik yang telah diadakan oleh Panti Asuhan sampai saat ini yaitu kegiatan olahraga berupa renang. Setiap hari minggu anak asuh diwajibkan lari pagi, sedangkan sore hari mereka boleh melakukan kegiatan olahraga sepak bola atau olahraga yang lainnya. Pada bidang olahraga akan lebih baik apabila pihak Panti Asuhan melengkapi sarana olahraga yang dimiliki seperti olahraga yang bersifat umum, bulu tangkis, bola voly, basket dan lain-lain. bahkan apabila pihak Panti Asuhan mampu menyediakan lapangan olahraga yang sesuai dengan alat yang telah disebutkan tadi, maka hal itu akan lebih bermanfaat lagi bagi anak asuh, karena dengan demikian anak asuh dapat mencukupi kebutuhan kesehatan mereka secara maksimal melalui olahraga. 6 Dengan demikian masalah pengembangan masyarakat tidak hanya melalui pendidikan sebagai lembaga sekolah tetapi meliputi aspek- aspek fisik, intelektual dan moral. Jadi, bukan hanya satu aspek saja dalam proses pengembangan manusia tersebut tetapi harus seimbang dan berkembang dengan baik berupa pengetahuan atau keahlian individu tersebut. 6 Wawancara pribadi dengan kepala panti M. Jufri Halim di kantor Panti Asuhan pada tanggl 12 Mei 2010

d. Pengenbangan Bidang Bantuan Sosial

Kiris yang menerpa Indonesia pada pertengahan tahun 2007 dan kenaikan harga bahan bakar minyak yang berulang kali memberikan sumbangan yang cukup besar dalam meningkatkan angkat penduduk miskin. Dengan sendirinya keluarga anak asuh yang menderita juga maningkat. Melihat kondisi tersebut Panti Asuhan Baiturrahman memberikan bantuan kepada anak-anak yang kurang mampu. Di dalam system keuangan, proses pengelolaannnya dilakukan dengan prinsip-prinsip akuntabilitas yang disesuaikan dengan sistema keuangan modern, salah satu proses yang ditetapkan antara lain adalah Yayasan Masjid Jami Bintaro Jaya menetapkan mekanisme antara lain: 1. Seluruh pengurus yang mengkomunikasikan keberadaan Panti Asuhan Baiturrahman kepada para jemaah dan Islam, dan mereka bersedia menjadi donatur, maka bantuan para donatur yang berupa uang langsung dimasukan ke dalam Rekening Yayasan Masjid Jami’ Bintaro Jaya. Hal ini dimaksudkan agar seluruh uang yang diterima Yayasan dapat diaudit secara transparan. 2. Setiap bantuan yang masuk ditanggapi Yayasan Masjid Jami’ Bintaro Jaya dengan surat ucapan terima kasih, serta disebutkan jumlah bantuan yang diberikan pada Panti Asuhan “Baiturrahman”. 3. Untuk laporan bulanan Panti Asuhan “Baiturrahman” dilakukan dengan secara teratur sesuai dengan poin-poin yang telah ditetapkan di dalam rencana anggaran, dan seluruh pencatatan pada setiap poin pengeluaran harus dilampirkan kwitansi atau dokumen pengganti kwitansi. 4. Setiap pencairan bulanan dikeluarkan Yayasan Masjid Jami’ Bintaro Jaya dengan sebuah cek. 5. Setiap pengajuan aggaran di setiap bulan didasarkan pada rencana anggaran yang telah ditetapkan. 6. Menggunakan surat khusus, jika ada tambahan biaya yang diperlukan di luar ketentuan yang ditetapkan pada rencana anggaran bulanan. 7. Setiap kebutuhan peserta asuh akan dipenuhi oleh Yayasan Masjid Jami’ Bintaro Jaya, mulai dari kebutuhan pendidikan SPP, studi toor, praktikum, tugas sekolah, oleh raga, transportasi, uang saku dan lain sebagainya, biaya makan, rekreasi dan lain sebagainya. 8. Jika dana lebih, beberapa pun jumlahnya, maka dana itu harus dikembalikan secara cash, dan jika deficit, maka ditambahkan pada pencairan di bulan berikutnya. 7 7 Wawancara pribadi dengan kepala panti M. Jufri Halim di kantor Panti Asuhan pada tanggl 13 Mei 2010

2. Srategi Aras Mezzo

Dokumen yang terkait

Kompetensi interpersonal remaja yang tinggal di panti asuhan dan yang tinggal dengan keluarga

1 46 147

Gambaran Status Gizi Anak di Panti Asuhan Yayasan Terima Kasih Abadi Kecamatan Medan Barat Tahun 2010

7 80 57

STRATEGI MASJID DALAM PEMBERDAYAAN EKONOMI UMAT (Studi Pada Masjid Raya Pondok Indah dan Masjid Jami' Bintaro Jaya)

17 114 116

Kepuasan anak asuh terhadap pelayanan sosial bagi anak yatim dan dhua'fa di Panti Asuhan Islam Ratna Jaya ds.Mangun Jaya kec.Tambun kab.Bekasi

0 24 102

Pola asuh positif pengasuh dan kedisiplinan anak asuh dalam Panti Soaial Asuhan Anak Putra Utama 3 Tebet

0 9 75

Strategi Komunikasi Pengasuh dalam Mengembangkan Kemandirian Anak Panti Asuhan ( Studi Kasus tentang Strategi Komunikasi Pengasuh dalam Mengembangkan Kemandirian Anak Panti Asuhan Usia 6 – 12 Tahun di Panti Asuhan Putri St. Angela Deli Tua )

1 40 184

PERAN PANTI ASUHAN YATIM PUTRI AISYIYAH SURAKARTA DALAM UPAYA PEMBINAAN AKHLAK ANAK ASUH Peran Panti Asuhan Yatim Putri Aisyiyah Surakarta Dalam Upaya Pembinaan Akhlak Anak Asuh Tahun 2013.

0 2 15

Peran Pengurus Panti Asuhan Sebagai Agen Sosialisasi Dalam Pembentukan Kepribadian Anak Asuh.

0 0 6

Strategi Branding Air Minum Dalam Kemasan Q-Jami’ Produksi CV Masjid Agung Jami’ Malang

0 0 17

BAB II PELAKSANAAN PENYERAHAN ANAK ASUH PADA PANTI ASUHAN ANAK YATIM MUHAMMADIYAH CABANG GANDAPURA BIREUEN A. Pengertian Anak dan Anak Asuh - Analisis Pencantuman Klausula Eksonerasi Dalam Perjanjian Penyerahan Anak Asuh Kepada Panti Asuhan (Suatu Penelit

1 5 51