Prevalensi Kejadian Kecacingan Berdasarkan Jenis Cacing Pada Anak Sekolah Dasar

xxxv

5.2. Data Primer

Berdasarkan hasil pengumpulan data mengenai faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian kecacingan pada anak Sekolah Dasar Negeri No.173763 dan No.176385 di desa Tertinggal Kecamatan Pangururan Kabupaten Samosir diperoleh hasil sebagai berikut: 5.2.1. Prevalensi Kecacingan Pada Anak Sekolah Dasar Tabel 5.5. Distribusi Prevalensi Kejadian Kecacingan Pada Anak SD di Desa Tertinggal Kecamatan Pangururan Kabupaten Samosir Tahun 2008 N0 Kejadian Kecacingan f 1 Positif 114 56,4 2 Negatif 88 43,6 Total 202 100 Berdasarkan tabel 5.5. dapat diketahui bahwa hasil pemeriksaan feses anak Sekolah Dasar di desa tertinggal Kecamatan Pangururan Kabupaten Samosir menunjukkan bahwa anak Sekolah Dasar yang positif infeksi kecacingan sebanyak 114 orang 56,4 dan negatif sebanyak 88 orang 43,6.

5.2.2. Prevalensi Kejadian Kecacingan Berdasarkan Jenis Cacing Pada Anak Sekolah Dasar

Tabel 5.6. Prevalensi Kejadian Kecacingan Berdasarkan Jenis Cacing Pada Anak SD di Desa Tertinggal Kecamatan Pangururan Kabupaten Samosir Tahun 2008 N0 Jenis Cacing Kejadian Kecacingan Total Positif + Negatif - f f f 1 Ascaris lumbricoides 78 38,6 124 61,4 202 100 2 Trichuris trichiura 57 28,2 145 71,8 202 100 3 Hookworm 41 20,3 161 79,7 202 100 4 Campuran 54 26,7 148 73,3 202 100 35 Agustaria Ginting : Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Kecacingan Pada Anak Sekolah Dasar Di Desa Tertinggal Kecamatan Pangururan Kabupaten Samosir Tahun 2008, 2009 USU Repository © 2008 xxxvi Berdasarkan tabel 5.6. dapat diketahui bahwa kejadian kecacingan berdasarkan jenis cacing pada anak Sekolah Dasar di desa tertinggal Kecamatan Pangururan adalah Ascaris lumbricoides sebanyak 78 orang 38,6, Trichuris trichiura 57 orang 28,2, Hookworm sebanyak 41 orang 20,3, campuran 54 orang 26,7. 5.2.3. Proporsi Kejadian Kecacingan Berdasarkan Jenis Infeksi Cacing Tabel 5.7. Distribusi Proporsi Kejadian Kecacingan Berdasarkan Jenis Infeksi Cacing di Desa Tertinggal Kecamatan Pangururan Kabupaten Samosir Tahun 2008 N0 Jenis Infeksi f 1 Ascaris lumbricoides 30 26,3 2 Trichuris trichiura 21 18,4 3 Hookworm 9 7,9 4 Campuran 54 47,4 Total 114 100 Berdasarkan tabel 5.7. dapat diketahui bahwa kejadian kecacingan berdasarkan jenis infeksi cacing pada anak Sekolah Dasar di desa tertinggal Kecamatan Pangururan adalah infeksi Ascaris lumbricoides sebanyak 30 orang 26,3, Trichuris trichiura sebanyak 21 orang 18,4, Hookworm sebanyak 9 orang 7,9 dan infeksi campuran sebanyak 54 orang 47,4. 5.2.4. Proporsi Kejadian Kecacingan Berdasarkan Jenis Cacing Campuran Tabel 5.8. Distribusi Proporsi Kejadian Kecacingan Berdasarkan Jenis Infeksi Cacing Campuran Pada Anak SD di Desa Tertinggal Kecamatan Pangururan Kabupaten Samosir Tahun 2008 N0 Jenis Cacing Campuran f 1 Ascaris +Trichuris 22 40,70 2 Ascaris + Hookworm 18 33,30 3 Ascaris +Trichuris +Hookworm 8 14,80 4 Trichuris+ Hookworm 6 11,20 Total 54 100 36 Agustaria Ginting : Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Kecacingan Pada Anak Sekolah Dasar Di Desa Tertinggal Kecamatan Pangururan Kabupaten Samosir Tahun 2008, 2009 USU Repository © 2008 xxxvii Berdasarkan tabel 5.8. dapat diketahui bahwa kejadian kecacingan berdasarkan jenis infeksi cacing campuran ditemukan cacing Ascaris lumbricoides + Trichuris trichuris sebesar 40,70, Ascaris lumbricoides+ Hookworm sebesar 33,30, Ascaris lumbricoides + Trichuris trichuris+ Hookworm sebesar 14,80, sementara Trichuris trichuris+Hookworm sebesar 11,20 pada anak Sekolah Dasar di desa tertinggal Kecamatan Pangururan Kabupaten Samosir. 5.2.5. Karakteristik Anak Sekolah Dasar Tabel 5.9. Distribusi Proporsi Anak Sekolah Dasar Berdasarkan Karakteristik di Desa Tertinggal Kecamatan Pangururan Kabupaten Samosir Tahun 2008 1 Umur Tahun f 6- 8 9-11 ≥ 12 98 80 24 48,5 39.6 11.9 Total 202 100 2 Jenis Kelamin Laki-Laki Perempuan 116 86 57,4 42,6 Total 202 100 3 Makan Obat Cacing ≥ 6 bulan 6 bulan 165 37 81,7 18,3 Total 202 100 Berdasarkan tabel 5.9. dapat diketahui bahwa hasil wawancara dari 202 responden didapatkan bahwa kelompok umur 6-8 tahun sebanyak 98 orang 48,5, kelompok umur 9-11 tahun sebanyak 80 orang 39,6 dan kelompok umur ≥ 12 tahun sebanyak 24 orang 11,9. Jenis kelamin responden terbanyak laki-laki sebanyak 116 57,4, perempuan sebanyak 86 orang 42,6. 37 Agustaria Ginting : Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Kecacingan Pada Anak Sekolah Dasar Di Desa Tertinggal Kecamatan Pangururan Kabupaten Samosir Tahun 2008, 2009 USU Repository © 2008 xxxviii Responden yang makan obat cacing ≥ 6 bulan terakhir sebanyak 165 orang 81,7 sedangkan makan obat cacing 6 bulan terakhir ini sebanyak 37 orang 18,4 pada anak Sekolah Dasar di desa Tertinggal Kecamatan Pangururan Kabupaten Samosir. 5.2.6. Lingkungan Anak Sekolah Dasar Tabel 5.10. Distribusi Proporsi Anak Sekolah Dasar Berdasarkan Lingkungan di Desa Tertinggal Kecamatan Pangururan Kabupaten Samosir Tahun 2008 1 Kepemilikan Jamban f Tidak Ada Ada 155 47 76,7 23,3 Total 202 100 2 Tempat Biasa Pembuangan Tinja Kebun Sembarangan Jamban Sendiri 105 58 39 52,0 28,7 19,3 Total 202 100 3 Personal Higiene Baik Sedang Buruk 20 138 44 9,9 68,3 21,8 Total 202 100 Berdasarkan tabel 5.10. dapat diketahui bahwa hasil wawancara dari 202 responden yang tidak memiliki jamban didapatkan sebanyak 155 orang 76,7 sedangkan responden yang memiliki jamban sebanyak 47 orang 23,3. Tempat responden biasa membuang tinja ditemukan paling banyak di kebun sebanyak 105 orang 52,0 dan paling sedikit di jamban sendiri 39 orang 19,3. Kebersihan responden sebagian besar berada pada personal higiene kategori sedang yaitu 38 Agustaria Ginting : Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Kecacingan Pada Anak Sekolah Dasar Di Desa Tertinggal Kecamatan Pangururan Kabupaten Samosir Tahun 2008, 2009 USU Repository © 2008 xxxix sebanyak 138 orang 68,3 sedangkan paling sedikit ditemukan dengan personal higiene kategori baik yaitu sebanyak 20 orang 9,9. 5.2.7. Kejadian Kecacingan Berdasarkan Berat Ringannya Infeksi Kecacingan Tabel 5.11. Distribusi Proporsi Kejadian Kecacingan Berdasarkan Berat Ringannya Infeksi Cacing Ascaris lumbricoides, Trichuris trichiura, Hookworm Pada Anak Sekolah Dasar di Desa Tertinggal Kecamatan Pangururan Kabupaten Samosir Tahun 2008 1 Ascaris lumbricoides f Ringan Sedang 70 8 89,74 10,26 Total 78 100 2 Trichuris trichiura Ringan 57 100 Total 57 100 3 Hookworm Ringan Sedang 39 2 95,12 4,88 Total 41 100 Berdasarkan tabel 5.11. dapat diketahui bahwa infeksi kecacingan berdasarkan berat ringannya infeksi menunjukkan bahwa pada cacing Ascaris lumbricoides ditemukan infeksi ringan sebanyak 70 orang 89,74 dan infeksi sedang sebanyak 8 orang 10,26 sementara infeksi berat tidak ditemukan. Pada cacing Trichuris trichiura ditemukan hanya infeksi ringan sebanyak 57 orang 100 sementara infeksi sedang dan berat tidak ditemukan. Pada cacing Hookworm ditemukan infeksi ringan sebanyak 39 orang 95,12 dan infeksi sedang sebanyak 2 orang 4,88 namun infeksi berat tidak ditemukan. 39 Agustaria Ginting : Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Kecacingan Pada Anak Sekolah Dasar Di Desa Tertinggal Kecamatan Pangururan Kabupaten Samosir Tahun 2008, 2009 USU Repository © 2008 xl 5.2.8. Hubungan Umur Dengan Kejadian Kecacingan Tabel 5.12. Tabulasi Silang Hubungan Umur Dengan Kejadian Kecacingan Pada Anak Sekolah Dasar di Desa Tertinggal Kecamatan Pangururan Kabupaten Samosir Tahun 2008 N0 Kelompok Umur tahun Kejadian Kecacingan Total Positif + Negatif - f f f 1 6-8 51 52,0 47 48,0 98 100 2 9-11 48 60,0 32 40,0 80 100 3 ≥ 12 15 62,5 9 37,5 24 100 χ 2 = 1,542 df= 2 p= 0,462 Berdasarkan tabel 5.12. dapat diketahui hasil tabulasi silang antara umur dengan kejadian kecacingan pada anak SD Negeri di desa tertinggal Kecamatan Pangururan menunjukkan bahwa 98 orang berada pada kelompok umur 6-8 tahun ditemukan positif infeksi kecacingan sebanyak 51 orang 52,0 sedangkan negatif sebanyak 47 orang 48,0. Pada kelompok umur 9-11 tahun berjumlah 80 orang ditemukan positif infeksi kecacingan sebanyak 48 orang 60,0 sedangkan negatif sebanyak 32 orang 40,0. Pada kelompok umur ≥ 12 tahun berjumlah 24 orang ditemukan positif infeksi kecacingan sebanyak 15 orang 62,5 sedangkan negatif sebanyak 9 orang 37,5 Berdasarkan hasil Uji Chi-Square diperoleh p 0,05 berarti tidak ada hubungan yang bermakna secara statistik antara umur responden dengan kejadian kecacingan pada anak Sekolah Dasar di desa tertinggal Kecamatan Pangururan Kabupaten Samosir. 40 Agustaria Ginting : Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Kecacingan Pada Anak Sekolah Dasar Di Desa Tertinggal Kecamatan Pangururan Kabupaten Samosir Tahun 2008, 2009 USU Repository © 2008 xli 5.2.9. Hubungan Jenis Kelamin Dengan Kejadian Kecacingan Tabel 5.13. Tabulasi Silang Hubungan Jenis Kelamin Dengan Kejadian Kecacingan Pada Anak Sekolah Dasar di Desa Tertinggal Kecamatan Pangururan Kabupaten Samosir Tahun 2008 N0 Jenis Kelamin Kejadian Kecacingan Total Positif + Negatif - f f f 1 Laki-laki 64 55,2 52 44,8 116 100 2 Perempuan 50 58,1 36 41,9 86 100 χ 2 = 0,177 df= 1 p= 0,674 Berdasarkan tabel 5.13. dapat diketahui hasil tabulasi silang antara jenis kelamin dengan kejadian kecacingan pada anak SD Negeri di desa tertinggal Kecamatan Pangururan menunjukkan bahwa 116 responden berjenis kelamin laki- laki ditemukan positif infeksi kecacingan sebanyak 64 orang 55,2 sedangkan negatif sebanyak 52 orang 44,8. Kemudian dari 86 responden berjenis kelamin perempuan ditemukan positif infeksi kecacingan sebanyak 50 orang 58,1 sedangkan negatif sebanyak 36 orang 41,9. Berdasarkan Hasil Uji Chi-square diperoleh P 0,05 berarti tidak ada hubungan yang bermakna secara statistik antara jenis kelamin dengan kejadian kecacingan pada anak Sekolah Dasar di desa tertinggal Kecamatan Pangururan Kabupaten Samosir. 41 Agustaria Ginting : Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Kecacingan Pada Anak Sekolah Dasar Di Desa Tertinggal Kecamatan Pangururan Kabupaten Samosir Tahun 2008, 2009 USU Repository © 2008 xlii 5.2.10. Hubungan Kepemilikan Jamban Dengan Kejadian Kecacingan Tabel 5.14. Tabulasi Silang Hubungan Kepemilikan Jamban Dengan Kejadian Kecacingan Pada Anak Sekolah Dasar di Desa Tertinggal Kecamatan Pangururan Kabupaten Samosir Tahun 2008 N0 Kepemilikan Jamban Kejadian Kecacingan Total Positif + Negatif - f f f 1 Tidak Ada 88 56,8 67 43,2 155 100 2 Ada 26 55,3 21 44,7 47 100 χ 2 = 0,031 df= 1 p= 0,860 Berdasarkan tabel 5.14. dapat diketahui hasil tabulasi silang antara kepemilikan jamban dengan kejadian kecacingan pada anak SD Negeri di desa Tertinggal Kecamatan Pangururan menunjukkan bahwa 155 responden tidak memiliki jamban ditemukan positif infeksi kecacingan sebanyak 88 orang 56,8 sedangkan negatif sebanyak 67 orang 43,2. Kemudian 47 responden memiliki jamban ditemukan positif infeksi kecacingan sebanyak 26 orang 55,3 sedangkan negatif sebanyak 21 orang 44,7. Berdasarkan hasil uji Chi-square diperoleh nilai p 0,05 berarti tidak ada hubungan yang bermakna secara statistik antara faktor kepemilikan jamban dengan kejadian kecacingan pada anak Sekolah Dasar di desa tertinggal Kecamatan Pangururan Kabupaten Samosir. 42 Agustaria Ginting : Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Kecacingan Pada Anak Sekolah Dasar Di Desa Tertinggal Kecamatan Pangururan Kabupaten Samosir Tahun 2008, 2009 USU Repository © 2008 xliii

5.2.11. Hubungan Tempat Biasa Pembuangan Tinja Dengan Kejadian Kecacingan