xiv usus dan mulai memproduksi telur sebanyak 2000-7000 telur perhari. Telur yang
dihasilkan cacing ini akan keluar dari tubuh bersama tinja. Di luar tubuh, di tempat yang lembab dan hangat, telur ini akan mengalami pematangan dalam waktu 2- 4
minggu dan siap menginfeksi host lain. Waktu yang diperlukan untuk pertumbuhan mulai dari telur sampai menjadi dewasa adalah ± 1-3 bulan.
20,22
Gambar 2.7. Siklus Hidup Cacing Trichuris trichiura
32 Sumber : Prof. Dr. Sri Oemijati
c. Hookworm
Cacing jantan dan betina dewasa berhabitat di usus kecil terutama jejenum, tetapi pada infeksi yang berat, cacing ini dapat pula ditemukan di lambung. Telur
yang dihasilkan betinanya akan dikeluarkan bersama-sama tinja, 2-3 hari kemudian menetas dan keluar larva rhabditiform, selama 2 hari larva rhabditiform tumbuh
menjadi larva filariform infektif yang tahan terhadap perubahan iklim dan dapat
14
Agustaria Ginting : Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Kecacingan Pada Anak Sekolah Dasar Di Desa Tertinggal Kecamatan Pangururan Kabupaten Samosir Tahun 2008, 2009
USU Repository © 2008
xv hidup selama 7-8 minggu di tanah lembab. Larva filariform menembus kulit, masuk
ke pembuluh darah kapiler dan mengikuti peredaran darah masuk ke jantung kanan, kemudian paru-paru, lalu ke pharynx, kemudian ke usus halus dan di sana menjadi
dewasa.
19
Infeksi terjadi bila larva filariform menembus kulit. Infeksi Ancylostoma duodenale juga mungkin dengan menelan larva filariform.
20
Gambar 2.8. Siklus hidup Hookworm
32
2.4. Epidemiologi Penyakit Kecacingan
2.4.1. Distribusi dan Frekuensi Penyakit Kecacingan
a. Orang
Penyakit kecacingan dapat menyerang semua golongan umur dan jenis kelamin. Menurut Depkes RI 2004 infeksi kecacingan yang disebabkan cacing
15
Agustaria Ginting : Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Kecacingan Pada Anak Sekolah Dasar Di Desa Tertinggal Kecamatan Pangururan Kabupaten Samosir Tahun 2008, 2009
USU Repository © 2008
xvi ”soil transmitted helminths” terjadi pada semua golongan umur sebesar 40-60,
sedangkan pada usia Sekolah Dasar 7-15 tahun sebesar 60-80.
3
Menurut penelitian Ginting 2001-2002 pada anak Sekolah Dasar di Kabupaten Tanah Karo dari 120 sampel ditemukan 84 orang yang positif kecacingan
dengan rincian anak laki-laki sebanyak 51orang 60,7 dan anak perempuan sebanyak 33 orang 39,3.
23
Sejak tahun 2002 angka kejadian kecacingan pada anak Sekolah Dasar terlihat mengalami fluktuasi yaitu dari 33,3, menurun menjadi 33,0 pada tahun
2003, tahun 2004 meningkat menjadi 46,8, kemudian menurun lagi tahun 2005 yaitu 28,4, dan pada tahun 2006 meningkat kembali menjadi 32,6.
8
b. Tempat