Hubungan Personal Higiene Dengan Kejadian Kecacingan Anak Sekolah Dasar

lxviii

6.12. Hubungan Personal Higiene Dengan Kejadian Kecacingan Anak Sekolah Dasar

Hubungan personal higiene responden dengan kejadian kecacingan pada anak Sekolah Dasar dapat dilihat dalam gambar di bawah ini: Gambar 6.15. Diagram Bar Tabulasi Silang Antara Personal Higiene Dengan Kejadian Kecacingan Anak Sekolah Dasar di Desa Tertinggal Kecamatan Pangururan Kabupaten Samosir Tahun 2008 Berdasarkan gambar diatas dapat diketahui bahwa prevalensi kecacingan pada responden dengan personal higiene baik sebesar 35,00 positif infeksi kecacingan dan sebesar 65,00 negatif infeksi kecacingan. Kemudian prevalensi kecacingan pada responden dengan personal higiene sedang sebesar 51,40 positif infeksi kecacingan dan sebesar 48,60 negatif infeksi kecacingan. Sementara prevalensi kecacingan pada responden dengan personal higiene buruk sebesar 81,80 positif infeksi kecacingan dan sebesar 18,20 negatif infeksi kecacingan. Infeksi kecacingan dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor salah satunya yaitu faktor kebersihan perorangan. Kebersihan perorangan khususnya pada usia anak 68 Agustaria Ginting : Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Kecacingan Pada Anak Sekolah Dasar Di Desa Tertinggal Kecamatan Pangururan Kabupaten Samosir Tahun 2008, 2009 USU Repository © 2008 lxix Sekolah Dasar sangat penting mengingat pada usia ini infeksi cacing usus yang ditularkan melalui tanah sangat tinggi. Hal ini terlihat dari hasil penelitian bahwa responden dengan personal higiene yang buruk mengalami infeksi lebih banyak dari pada anak yang memiliki personal higiene yang baik. Buruknya personal higiene seseorang menyebabkan kecacingan yang sering dipengaruhi oleh perilaku anak yang tidak baik seperti tidak mencuci tangan setelah buang air besar, Setiap kali mandi tidak menggunakan sabun, tidak mencuci kaki dan tangan dengan sabun setelah bermain di tanah, tidak menggunakan alas kaki ketika bermain dan keluar dari rumah, kebersihan kuku tidak dijaga dengan baik, kondisi air yang tidak baik dan sering mengkonsumsi air yang belum matang. Higiene yang baik merupakan syarat penting dalam mencegah dan memutuskan mata rantai penyebaran penyakit menular seperti kecacingan. Namun lingkungan dan personal higiene buruk akan memperberat kejadian kecacingan pada anak Sekolah Dasar, karena pada usia Sekolah Dasar ini belum mampu mandiri untuk mengurus kebersihan diri. 3,40 Berdasarkan hasil uji Chi-square diperoleh nilai p 0,05 berarti ada hubungan yang bermakna antara personal higiene dengan kejadian kecacingan pada anak Sekolah Dasar di desa tertinggal Kecamatan Pangururan Kabupaten Samosir. Artinya anak Sekolah Dasar dengan personal higiene yang baik kejadian kecacingannya lebih rendah dibandingkan dengan anak Sekolah Dasar dengan personal higiene yang buruk. Penelitian Dly Zukhriadi 2008 dengan desain cross sectional di 3 Sekolah Dasar Kota Sibolga menemukan bahwa ada hubungan yang bermakna antara 69 Agustaria Ginting : Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Kecacingan Pada Anak Sekolah Dasar Di Desa Tertinggal Kecamatan Pangururan Kabupaten Samosir Tahun 2008, 2009 USU Repository © 2008 lxx personal higiene seperti tidak cuci tangan sebelum makan, tidak cuci tangan setelah buang air besar, tidak cuci tangan setelah bermain di tanah, makan jajanan, tidak memperhatikan kebersihan kuku dengan kejadian kecacingan. 37 6.13. Hubungan Frekuensi Makan Obat Cacing Dengan Kejadian Kecacingan Anak Sekolah Dasar Hubungan frekuensi makan obat cacing responden dengan kejadian kecacingan pada anak Sekolah Dasar dapat dilihat dalam gambar di bawah ini: Gambar 6.16. Diagram Bar Tabulasi Silang Antara Frekuensi Makan Obat Cacing Dengan Kejadian Kecacingan Anak Sekolah Dasar di Desa Tertinggal Kecamatan Pangururan Kabupaten Samosir Tahun 2008 Berdasarkan gambar diatas dapat diketahui bahwa prevalensi kecacingan pada responden yang makan obat cacing ≥ 6 bulan sebesar 65,50 positif infeksi kecacingan dan sebesar 31,50 negatif infeksi kecacingan. Kemudian prevalensi 70 Agustaria Ginting : Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Kecacingan Pada Anak Sekolah Dasar Di Desa Tertinggal Kecamatan Pangururan Kabupaten Samosir Tahun 2008, 2009 USU Repository © 2008 lxxi kecacingan pada responden yang makan obat cacing 6 bulan diperoleh sebesar 2,70 positif infeksi kecacingan dan sebesar 97,30 negatif infeksi kecacingan. Pencegahan dan pemberantasan rantai daur hidup cacing usus dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti berdefekasi di kakus, menjaga kebersihan diri, cukup air bersih, mandi dan cuci tangan secara teratur. Kemudian cara lain yaitu pemberian obat antihelmintik yang sangat efektif untuk membunuh telur-telur dari cacing usus yang ditularkan melalui tanah. 18,22 Dari data di atas dapat diperoleh bahwa sebagian kecil pada responden makan obat cacing 6 bulan dan sebagian besar responden tidak makan obat cacing ≥ 6 bulan, sehingga infeksi cacing usus yang ditularkan melalui tanah di tempat ini masih tinggi. Berdasarkan hasil Uji Chi Square menunjukkan p 0,05 berarti ada hubungan yang bermakna antara makan obat cacing dengan kejadian kecacingan pada anak Sekolah Dasar di desa tertinggal Kecamatan Pangururan Kabupaten Samosir. Artinya anak Sekolah Dasar yang makan obat cacing 6 bulan kejadian kecacingannya lebih rendah dibandingkan dengan anak Sekolah Dasar yang makan obat cacing ≥ 6 bulan. Menurut Depkes 2004 pemberian obat cacing pada setiap penderita kecacingan dapat menyembuhkan penderita cacingan dengan tingkat kesembuhan sebesar 70 - 99. 3 Menurut penelitian Situmeang dkk 1995 di Sekolah Dasar Negeri II desa Tanjung Anom Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang Sumatera Utara, menemukan bahwa pemberian obat Pyreantel Pamoat dan Mebendazole pada anak- 71 Agustaria Ginting : Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Kecacingan Pada Anak Sekolah Dasar Di Desa Tertinggal Kecamatan Pangururan Kabupaten Samosir Tahun 2008, 2009 USU Repository © 2008 lxxii anak yang menderita cacing usus mendapatkan angka kesembuhan pada cacing Ascaris lumbricoides, Trichuris trichiura, Hookworm, masing-masing 100, 93,48 dan 100. Jadi dapat dikatakan bahwa pemberian obat antihelmintik dapat menekan infeksi kecacingan yang ditularkan melalui tanah soil transmitted helminths. 43 Menurut penelitian Subahar dkk 1998 pada 5 Sekolah Dasar Negeri di wilayah Jakarta pusat dan madrasah ibtidaiyah, Jakarta Utara tentang pengaruh obat oksantel-pirantel pamoat dan mebendazole terhadap perkembangan telur Trichuris trichiura menunjukkan hasil bahwa dapat menghambat perkembangan telur Trichuris trichiura. 44 72 Agustaria Ginting : Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Kecacingan Pada Anak Sekolah Dasar Di Desa Tertinggal Kecamatan Pangururan Kabupaten Samosir Tahun 2008, 2009 USU Repository © 2008 lxxiii

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN