2.4.2. Jaminan Kematian
Meninggalnya tenaga kerja merupakan keadaan yang memberatkan sosial ekonomi bagi keluarga yang ditinggalkan, oleh karena perlu diberikan hak atas
jaminan kepada ahli warisnya. Pengusaha wajib menanggung iuran Program Jaminan Kematian sebesar 0,3. Jaminan ini diberikan pada ahli waris tenaga kerja yang
meninggal dunia sebelum mencapai usia 55 tahun, karena setelah mencapai usia tersebut tenaga kerja yang bersangkutan akan mendapat Jaminan Hari Tua. Dan
apabila tenaga kerja tersebut meninggal dunia setelah pensiun setelah mencapai usia 55 tahun , maka perusahaan tentunya tidak lagi terikat kewajiban untuk membayar
jaminan kematian terhadap ahli waris tenaga kerja tersebut
2,8
. Santunan Jaminan Kematian meliputi
10
: a. Santunan kematian Rp. 10.000.000 sepuluh juta rupiah
b. Biaya pemakaman yaitu sebesar Rp. 2.000.000 dua ratus ribu rupiah c. Santunan berkala Rp 200.000bulan selama 24 bulan
Ahli waris tersebut dapat berupa janda atau duda, anak, orang tua, cucu, kakek atau nenek, saudara kandung, mertua. Bagi tenaga kerja yangtidak memiliki keluarga,
hak atas Jaminan Kematian kepada pihak yang mendapat surat wasiat dari tenaga kerja yang bersangkutan atau perusahaan untuk pengurusan pemakaman. Pihak yang
berhak menerima santunan sebagaimana yang telah tersebut diatas, mengajukan pembayaran Jaminan Kematian kepada Badan Penyelenggara dengan disertai bukti-
bukti yaitu kartu peserta dan surat keterangan kematian
7
.
Cici Suci Ningsih : Tinjauan Pelaksanaan Jaminan Sosial Tenaga Kerja JAMSOSTEK Bagi Pekerja PT. Sihitang Raya Baru Padangsidempuan Tahun 2004-2008, 2010.
2.4.3 Jaminan Hari Tua
Hari tua dapat mengakibatkan terputusnya upah karena tidak lagi mampu bekerja. Akibat terputusnya upah tersebut dapat menimbulkan kerisauan bagi tenaga
kerja dan mempengaruhi ketenangan kerja sewaktu mereka masih bekerja, terutama bagi mereka yang berpenghasilan rendah. Jaminan Hari Tua JHT memberikan
kepastian penerimanan penghasilan yang dibayarkan sekaligus atau berkala pada saat tenaga kerja mencapai usia 55 tahun atau telah memenuhi syarat
Program Jaminan Hari Tua diselenggarakan dengan sistem tabungan hari tua, dimana iurannya sebesar 5,7 yang berasal dari pengusaha sebesar 3,7 dan tenaga
kerja sebesar 2 setiap bulan dikreditir pada rekening tanaga kerja secara individual dan mendapatkan bunga setiap tahun
7
. Adapun santunannya dapat diminta setelah tenaga kerja memenuhi syarat-syarat
sebagai berikut
6
: a. Telah mencapai umur 55 lima puluh lima tahun
b. Mendapat cacat total, sehingga tidak dapat bekerja atau meninggal dunia c. Diputuskan hubungan kerja oleh pengusaha sekurang-kurangnya menjadi peserta
selama 5 lima tahun dan masa tunngu 6 enam bulan d. Diangkat menjadi Pegawai Negeri SipilPNSPOLRITNI atau pergi ke luar
negeri. Dalam hal tenaga kerja meninggal dunia sebelum berusia 55 lima puluh lima
tahun atau setelah berusia 55 lima puluh lima tahun tetapi belum menerima JHT maka JHT diterima oleh janda atau duda atau anak yang ditinggalkannya secara
sekaligus lumpsum.
Cici Suci Ningsih : Tinjauan Pelaksanaan Jaminan Sosial Tenaga Kerja JAMSOSTEK Bagi Pekerja PT. Sihitang Raya Baru Padangsidempuan Tahun 2004-2008, 2010.
Basarnya JHT yang dibayarkan adalah keseluruhan iuran yang telah disetor beserta pengembangannya. Pembayaran JHT dapat dilakukan secara sekaligus jika
seluruh jumlah JHT yang diterima kurang dari Rp. 3.000.000 atau secara berkala untuk paling lama 5 lima tahun jika mencapai Rp. 3.000.000 atau lebih. Cara
pembayaran secara berkala atau sekaligus dilakukan atas pilihan tenaga kerja bersangkutan
13
.
2.4.3 Jaminan Pemeliharaan Kesehatan