dua, tanpa saling bertindih. Yang pertama ialah perjanjian pokok itu sendiri antara kreditur dan debitur. Perjanjian yang kedua, yang kita anggap
perjanjian subsidair ialah perjanjian jaminan borg tersebut antara si penjamin dengan pihak kreditur.
3. Ciri accesoir
Sebenarnya dengan memperhatikan ciri subsidair diatas, sudah jelas terlihat accesoir yang melekat atau menempel pada perjanjian pokok yang dibuat
oleh debitur dan kreditur. Apabila debitur sendiri telah melaksanakan kewajibannya kepada debitur, hapuslah kewajiban penjamin.
4. Borgtocht penjamin secara resmi hapus apabila perjanjian pokok telah
hapus.
56
1. Lahirnya PenjaminanPenanggungan
Lahirnya suatu penjaminan dapat juga dikatakan sebagai terbentuknya atau telah dilakukan atas dibuatnya suatu penjaminan baik oleh perseorangan personal
guarantee maupun suatu badan usaha corporate guarantee. Seperti yang telah disebutkan lahirnya penanggungan ini harus diikuti dengan perjanjian pokok
terlebih dahulu, baik itu perjanjian kredi bank maupun perjanjian lainnya. Sesuai dengan sifat dari perjanjian penanggungan itu sendiri yang
senantiasa diikuti dan didahului oleh perjanjian pokok. Jadi jelas bahwa perjanjian penanggungan timbul sebagai adanya akibat perjanjian pokok yang menyebutkan
secara khusus adanya penanggungan tersebut karena dalam banyak hal bukan tidak mungkin seorang kreditur baru mau mengadakan perjanjian kredit apabila
56
M. Yahya Harahap, Segi-segi Hukum Perjanjian, Jakarta: Alumni, 2002, hal. 6.
Universitas Sumatera Utara
pihak lawan itu dapat mengajukan pertanggungan atau borg yang akan menanggung pemenuhan utang apabila debitur wanprestasi.
Perjanjian penanggungan ini tidak harus dibuat pada saat yang sama dengan perjanjian pokok untuk diberikan penanggungan. Dan tidak tertutup
kemungkinan bahwa penanggungan baru diberikan lama sesudah perjanjian pokok ada. Bisa saja merupakan perjanjian yang ditambahkan kemudian. Akan tetapi
dalam praktek sering ditemui perjanjian penanggungan ini lebih dulu ada daripada perjanjian pokok. Yang demikian sering diisyaratkan oleh krediturnya, sebab
khawatir akan timbul sengketa atau wanprestasi yang mana setelah perjanjian kredit ditandatangani dan debitur utama telah menerima fasilitas pinjaman
pembiayaan kredit, penjamin ingkar janji untuk memberikan penanggungannya. Dalam hal perjanjian penjamin itu lahir lebih dahulu daripada perjanjian
penjamin, maka perjanjian itu telah lahir, maka sesuai dengan sifat accesoirnya perjanjian ini belum mempunyai daya kerja. Dengan begitu perjanjian pokoknya
lahir, maka perjanjian penjamin ini langsung berlaku. Walaupun secara teoritis perjanjian penjamin merupakan perjanjian yang
berlaku, berakhir dan berpindahnya bergantung kepada perjanjian pokok, sehingga menimbulkan kesan mempunyai kedudukan yang kurang penting,
namun dalam praktek penjaminan ini justru mempunyai kedudukan yang penting dan mempunyai peranan yang sangat besar. Bahkan sering sekali perjanjian pokok
baru disetujui apabila jaminannya cukup. Secara umum perjanjian penjaminan penanggungan ini dapat timbul dari
hal-hal sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
1. Penjaminan yang lahir dari undang-undang
Penjamin yang lahir dari undang-undang ini maksudnya adalah penjamin yang timbulnya berdasarkan penetapan undang-undang, karena dalam
beberapa hal undang-undang mewajibkan adanya seorang penjamin untuk memenuhi kewajiban-kewajiban tertentu. Misalnya pewarisan.
2. Penjaminan yang lahir dari perjanjian
Pada umumnya perjanjian ini lahir sebagai akibat adanya perjanjian pokok yang menyebutkan secara khusus adanya suatu penanggungan. Hal ini dapat
terjadi karena kreditur kadangkala baru mau mengadakan suatu hubungan perhutangan jika pihak lawan ini dapat mengajukan penjamin. Penjamin ini
dapat ditunjuk oleh kreditur ataupun debitur. 3.
Penjaminan yang lahir secara sukarela Dalam penjaminan ini, orang yang menjamin bisa disebut sebagai borg
sukarela atau biasanya juga hanya dikatakan sebagai borg. Ini gunanya untuk membedakan dari borg wajib. Borg sukarela ini juga dapat diartikan
sebagai orang yang dengan sukarela atau asas keinginannya sendiri untuk menjadi penjaminpenanggung borg. Dalam hal ini berati buka n atas
penetapan hakim atau telh ditetapkan oleh undang-undang. 4.
Penjaminan yang lahir karena adanya penetapan hakim. Penjaminan ini timbul karena adanya putusan hakim atau ketetapan hakim
beschiking yang memutuskan adanya penjamin yang menjamin dipenuhinya perutangan. Dalam hal ini menetapkan debitur diwajibkan
Universitas Sumatera Utara
memberi borg, maka borg yang diajukan tersebut haruslah memenuhi persyaratan sebagai berikut:
1. Harus mempunyai kecakapan bertindak untuk menguatkan diri;
2. Cukup mampu kemampuan ekonomi untuk dapat memenuhi peraturan
yang bersangkutan. Kemampuan ini harus ditinjau secara khusus menurut keadaannya dimana hakim bebas untuk menentukan penilaian.
3. Harus berada di wilayah RI.
Dalam melakukan penjaminan, undang-undang tidak menentukan bentuk perjanjian penjaminanpenanggungan tertentu. Berarti perjanjian penjaminan ini
sesuai dengan asas umum yaitu bentuknya bebas, tidak harus dituangkan dalam bentuk tertulis ataupun lisan. Akan tetapi demi kepentingan pembuktian sebaiknya
dilakukan secara tertulis. Dan sehubungan dengan itu berati perjanjian penjamin juga dapat dibuat dalam bentuk akta dibawah tangan namun dalam hal ini kita
harus memperhatikan Pasal 1818 KUH Perdata yang menyatakan bahwa parikatan-perikatan utang sepihak dibawah tangan yang berisi kewajiban.
Untuk membayar sejumlah uang secara tunai atau menyerahkan barang- barang tertentu yang dapat dinilai dengan uang, harus seluruhnya ditulis dengan
tangan oleh orang yang menandatanganinya atau paling tidak dibawahnya, kecuali tanda tangannya, juga dituliskan oleh si penandatangan, suatu pernyataan setuju
dengan kata-kata secara penuh memuat jumlah atau besarnya atau banyaknya
Universitas Sumatera Utara
barang terutang. Adanya ketentuan keras seperti ini adalah bertujuan melindungi karena kecerobohan sendiri.
57
2. Bentuk–bentuk khusus penjaminanpenangggungan