Lebih lanjut Sudargo mengatakan bahwa: “Kepailitan pada intinya sebenarnya berarti suatu sitaan secara menyeluruh atas segala harta benda
daripada sipailit”.
27
“Perseroan Terbatas yang selanjutnya disebut Perseroan, adalah badan hukum yang merupakan persekutuan modal yang didirikan berdasarkan
perjanjian, melakukan kegiatan usaha dengan modal dasar yang seluruhnya terbagi dalam saham dan memenuhi persyaratan yang
ditetapkan dalam Undang-Undang ini serta peraturan pelaksanaannya.” Pengertian Perseroan Terbatas menurut Undang-Undang No. 1 Tahun
1995 jo Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dalam Pasal 1 angka 1 adalah:
28
27
Sudargo Gautama, Komentar atas Peraturan Kepailtan Baru untuk Indonesia, Bandung: Citra Aditya Bakti, 1998. Hal.3.
28
Undang-Undang No. 1 Tahun 1995 jo Undang-Undang 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas.
F. Metode Penulisan
Metode penelitian merupakan suatu sistem dan suatu proses yang mutlak harus dilakukan dalam suatu kegiatan penelitian dan pengembangan ilmu
pengetahuan. Penelitian hukum merupakan suatu kegiatn ilmiah, yang didasarkan pada metode, sistematika, dan pemikiran tertentu, yang bertujuan untuk
mempelajari satu atau beberapa gejala hukum tertentu, dengan jalan menganalisanya. Kecuali itu, maka diadakan juga pemeriksaan mendalam
terhadap suatu pemecahan atas segala permasalahan-permasalahan yang timbul di dalam gejala yang bersangkutan.
Universitas Sumatera Utara
1. Tipe Penelitian
Tipe penelitian hukum yang digunakan adalah metode penelitian hukum normatif. Dalam hal penelitian hukum normatif, penulis melakukan penelitian
terhadap peraturan perundang-undangan dan putusan pengadilan. Metode penelitian yuridis normatif ini dipilih untuk mengetahui bagaimana penerapan
peraturan perundang-undangan mengenai kepailitan yang dilaksanakan di Indonesia.
2. Pendekatan Masalah
Penelitian yang dilakukan menggunakan metode pendekatan hukum normatif, yaitu penelitian dilakukan dengan cara terlebih dahulu meneliti bahan-bahan
kepustakaan hukum yang berhubungan dengan permasalahan dan selanjutnya melihat kenyataan melalui putusan hakim Pengadilan Niaga.
3. Bahan Hukum
Data pokok dalam penelitian ini adalah data sekunder yang meliputi: a.
Bahan hukum primer, yaitu bahan-bahan hukum yang terdiri dari aturan hukum mulai dari Undang-undang Nomor 1 Tahun 1995 Jo Undang-
undang Nomor 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, Undang-undang Nomor 4 Tahun 1998 tentang Kepailitan, Undang-undang Nomor 37
Tahun 2004 tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang, Kitab Undang-Undang Hukum Perdata.
b. Bahan hukum sekunder, yaitu bahan hukum yang memberikan penjelasan
mengenai bahan hukum primer seperti buku-buku, pendapat para sarjana,
Universitas Sumatera Utara
kasus-kasus hukum yang terkait dengan pembahasan tentang kepailitan penjamin dalam Perseroan Terbatas.
c. Bahan hukum tersier, yaitu bahan yang memberikan petunjuk maupun
penjelasan terhadap bahan hukum primer dan sekunder, seperti ensiklopedi, kamus bahasa maupun kamus hukum.
4. Pengumpulan Data
Pengumpulan data yang digunakan dalam penulisan ini adalah melalui penelitian kepustakaan library research untuk mendapatkan konsepsi teori
dan doktrin, pendapat atau pemikiran konseptual dan penelitian pendahulu yang berhubungan dengan objek telaahan penelitian ini yang dapat berupa
perundang-undangan dan karya ilmiah lainnya. 5.
Analisis Data Setelah pengumpulan data dilakukan dengan data sekunder selanjutnya data
tersebut dianalisis dengan menggunakan metode kualitatif, yakni dengan mengadakan pengamatan terhadap data maupun informasi yang diperoleh.
Bahan hukum yang diperoleh dari penelitian akan dipilah-pilah sehingga diperoleh bahan hukum yang mempunyai kaidah-kaidah hukum yang mengatur
tentang tanggung jawab dan wewenang penjamin jika perseroan yang dijaminkannya pailit. Kemudian bahan hukum tersebut disistematisasikan
sehingga dapat dihasilkan klasifikasi yang sejalan sengan permasalahan tentang tanggung jawab dan wewenang penjamin dalam keadaan pailitnya perseroan.
Selanjutnya data yang diperoleh tersebut akan dianalisis secara kualitatif dengan menggunakan metode induktif untuk sampai pada suatu kesimpulan.
Universitas Sumatera Utara
Diharapkan melalui penelititan ini dapat diperoleh gambaran yang lebih jelas lagi mengenai bagaimana pertanggungjawaban dan wewenang penjamin
sehingga nantinya dapat ditarik suatu kesimpulan tentang kaidah-kaidah hukum guna penyempurnaan ataupun penyesuaian pengaturan mengenai tanggung
jawab dan wewenang penjamin dalam kepailitan suatu perseroan.
G. Sistematika Penulisan