Duduk Perkara Analisis Putusan Pailit No.25PailitPN.Niaga.Jkt.Pst jo No.07PKPU 2006PN.Niaga.Jkt.Pst

D. Analisis Putusan Pailit No.25PailitPN.Niaga.Jkt.Pst jo No.07PKPU 2006PN.Niaga.Jkt.Pst

1. Duduk Perkara

Adapun dalam perkara ini, para pihaknya adalah : PT. Putra Mandiri Finance Dahulu PT. Stacoduta Agung Finance, berkedudukan di Menara BDN, Lantai 7, Jalan Kebon Sirih Nomor 83, Jakarta Pusat 10340, dalam hal ini diwakili oleh kuasa hukumnya : Budi Agung, SH, dan Tony Bustarudddin, SH., Advokat dan Pengacara pada Kantor Hukum Millenium beralamat di Jalan K.H. Zainul Arifin Nomor 1, Lantai 2, Jakarta Pusat 10130, berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 30 Januari 2006, untuk selanjutnya disebut sebagai : PEMOHON 1. PT. Wirasakti Adikulit, berkedudukan di Jalan Prabu Siliwangi Km. 3, Kasir II Pasar Kemis Desa Gembor, Kecamatan Jatiuwung, Tangerang, selanjutnya disebut sebagai : ; T E R H A D A P : TERMOHON I 2. Mulyadi Kartarahardja, beralamat di Jalan Duri Utama Raya Nomor 1, RT..003RW.007, Kelurahan Duri Kepa, ; Universitas Sumatera Utara Kecamatan Kebon Jeruk, Jakarta Barat, sebagai Direktur Utama dan Pemegang Saham Termohon I dan Penjamin Pribadi Personal GuaranteeBorgtocht atas hutang Termohon I kepada Pemohon, selanjutnya disebut sebagai : TERMOHON II Tentang Kedudukan Pemohon Sebagai Kreditur Dari Para Termohon dan Para Termohon Sebagai Debitur Dari Pemohon ; 1. Bahwa Pemohon adalah suatu Perseroan Terbatas yang bergerak di bidang usaha Lembaga Pembiayaan Multi Finance sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Keuangan R.I. Nomor 842KMK.0171993 tanggal 13 Oktober 1993 Lampiran 1 yang dahulu bernama PT. Stacoduta Agung Finance Leasing dan telah dirubahdiganti menjadi PT. Stacoduta Agung Finance berdasarkan Akta Nomor 47 tanggal 16 Juni 992 dihadapan Notaris Pengganti Raden Kama Kesumajaya, SH, di Jakarta Lampiran 2 dan terakhir dirubah menjadi PT. Mandiri Finance berdasarkan Akta Nomor 14 tertanggal 31 Desember 2001 dihadapan Nyonya Masneri, SH Notaris di Jakarta Lampiran 3 dan Tanda Daftar Perusahaan Perseroan Terbatas Nomor 09.05.1.65.19694 Lampiran 4 ; 2. Bahwa Termohon I adalah suatu Perseroan Terbatas yang telah menerima fasilitas pinjamanpembiayaan kredit dari Pemohon dengan jumlah hutang pokok Rp 510.000.000,- lima ratus sepuluh juta rupiah dan jumlah hutang Universitas Sumatera Utara tersebut telah diakui secara hukum oleh Termohon I sesuai Akta Penegasan Perdamaian Nomor 142 tanggal 23 Juli 2003 yang dibuat dihadapan Aulia Taufani, SH Notaris Pengganti Sutjipto, SH Notaris di Jakarta Bukti P-1 ; 3. Bahwa Termohon II adalah Direktur Utama dan Pemegang Saham Termohon I dan sebagai Penjamin PribadiPersonal GuaranteeBorgtocht atas hutang kewajiban Termohon I kepada Pemohon sesuai dengan Akta Pemberian Jaminan Pribadi Personal GuaranteeBorgtocht Nomor 21 tanggal 16 Desember 1993 yang dibuat dihadapan Nuzwar, SH Notaris di Jakarta Bukti P-2 ; 4. Bahwa akibat tidak dipenuhinya kewajiban Para Termohon kepada Pemohon tersebut diatas, Pemohon telah pernah mengajukan Permohonan Pernyataan Pailit kepada Para Termohon pada Pengadilan Niaga Jakarta tanggal 7 Mei 2003 dengan perkara Kepailitan Nomor: 14Pailit2003PN.NIAGAJKT.PST. Bukti P-3 ; 5. Bahwa perkara kepailitan Nomor : 14Pailit2003PN.NIAGAJKT.PST. tersebut diatas, tidak dilanjutkan sebagaimana proses perkara pailit karena telah terjadi kesepakatan perdamaian di luar Pengadilan dan Majelis Hakim Niaga yang memeriksa perkara ini telah mengeluarkan Penetapan Nomor : 14Pailit2003PN.NIAGAJKT.PST., tanggal 12 Juni 2003 Bukti P-4 berdasarkan Surat dari Pemohon Nomor : 326KHM-WAVI2003 tanggal 12 Juni 2003 Bukti P-5 ; 6. Bahwa bersamaan dengan penetapan tersebut, Majelis Hakim Niaga yang memeriksa perkara ini juga mengeluarkan Penetapan Pencabutan Universitas Sumatera Utara Permohonan PKPU dengan Penetapan Nomor : 03PKPU2003PN.NIAGA.JKT.PST., tanggal 12 Juni 2003 Bukti P-6 berdasarkanberkaitan surat Para Termohon Nomor : 186JGPVI2003 tanggal 12 Juni 2003 Bukti P-7 ; 7. Bahwa kesepakatan perdamaian di luar Pengadilan Niaga tersebut pada tanggal 23 Juli 2003 dibuat secara notariel yaitu dengan Akta Penegasan Perdamaian Nomor 142 tanggal 23 Juli 2003 yang dibuat dihadapan Aulia Taufani, SH Notaris Pengganti Sutjipto, SH Notaris di Jakarta bukti P-1 ; 8. Bahwa didalam Akta Penegasan Perdamaian tersebut menyatakan Pemohon, Termohon, PT. Duta Kirana Finance Tbk Kreditur Lain dan Fireworks Investments BVI Limited Kreditur Lain telah sepakat untuk merestrukturisasi hutang Termohon I kepada para kreditur yaitu : a. Hutang pokok Termohon I kepada Pemohon sejumlah Rp 510.000.000,- lima ratus sepuluh juta rupiah ; b. Hutang Termohon I kepada PT. Duta Kirana Finance Tbk sejumlah Rp 760.000.000,- tujuh ratus enam puluh juta rupiah berdasarkan Perjanjian Pengalihan Piutang Cessie tertanggal 30 April 2003 ; c. Hutang Termohon I kepada Fireworks Investments BVI Limited sejumlah Rp 432.219.788,- empat ratus tiga puluh dua juta dua ratus sembilan belas ribu tujuh ratus delapan puluh delapan rupiah berdasarkan Perjanjian Pengalihan Piutang Cessie tertanggal 30 April 2003 ; Universitas Sumatera Utara Apabila Termohon I membayar seluruh kewajiban tagihanhutang sampai tanggal 31 Desember 2003 sesuai jadwal, maka Para Kreditur yaitu Pemohon, PT. Duta Kirana Finance Tbk dan Fireworks Investments BVI Limited akan membebankan total keseluruhan tagihanhutang Termohon I menjadi Rp 1.100.000.000,- satu milyar seratus juta rupiah ; 9. Bahwa didalam klausula Akta Penegasan Perdamaian tersebut, sebagai itikad baik Termohon I akan membayar kepada Para Kreditur sebesar Rp 161.500.000,- seratus enam puluh satu juta lima ratus ribu rupiah paling lambat tanggal 12 Juni 2003, sedangkan sisanya akan dibayar Termohon I kepada Para Kreditur dengan cara mencicilmengangsur dengan jadwal sebagai berikut : a. Tanggal 30 Juni 2003 Rp 203.000.000,- dua ratus tiga juta rupiah ; b. Tanggal 30 Juli 2003 Rp 206.000.000,- dua ratus enam juta rupiah ; c. Tanggal 30 Agustus 2003 Rp 100.000.000,- seratus juta rupiah ; d. Tanggal 30 September 2003 Rp 203.000.000,- seratus juta rupiah ; e. Tanggal 30 Oktober 2003 Rp 100.000.000,- seratus juta rupiah ; f. Tanggal 30 November 2003 Rp 100.000.000,- seratus juta rupiah ; g. Tanggal 30 Desember 2003 Rp 200.000.000,- dua ratus juta rupiah ; 10. Bahwa dengan adanya restrukturisasipenjadwalan hutang tersebut, Termohon I seharusnya memenuhi kewajiban pembayaran hutang tersebut, akan tetapi Termohon I hanya dapat memenuhi kewajiban pembayaran melalui pembayaran rekening koran sebesar Rp 595.500.000,- lima ratus Universitas Sumatera Utara sembilan puluh lima juta lima ratus ribu rupiah Bukti P-9 padahal hutang tersebut telah jatuh tempo pada tanggal 30 Desember 2003 ; 11. Bahwa jumlah tunggakan hutang dari Para Termohon kepada Pemohon masih belum dilunasi dari total pembayaran yang telah dilakukan oleh Termohon I kepada Pemohon, PT. Duta Kirana Finance Tbk kreditur lain dan Fireworks Investments BVI Limited sejumlah Rp 595.500.000,- lima ratus sembilan puluh lima juta lima ratus ribu rupiah dan dari pembayaran tersebut Rp 178.417.031,- seratus tujuh puluh delapan juta empat ratus tujuh belas ribu tiga puluh satu rupiah adalah kewajiban pembayaran hutang kepada Pemohon, sedangkan sisa kewajiban hutang pokok dan bungadenda keterlambatan sesuai Akta Penegasan Perdamaian yaitu 2 sampai 30 April 2006 yang harus dibayar kepada Pemohon adalah sebesar Rp 275.802.269 dua ratus tujuh puluh lima juta delapan ratus dua ribu dua ratus enam puluh sembilan rupiah Bukti P-7 ; 12. Bahwa akibat tidak dipenuhinya kewajibanhutang Para Termohon, Pemohon bukan saja telah mengalami kerugian berupa hutang sebesar Rp 275.802.269 dua ratus tujuh puluh lima juta delapan ratus dua ribu dua ratus enam puluh sembilan rupiah, belum termasuk bunga, penaltydenda keterlambatan sampai hutang tersebut dilunasi, tapi juga kehilangan keuntungan yang seharusnya diterima Pemohon dari hasil pembayaran hutang tersebut sampai dengan diajukannya Permohonan Pernyataan Pailit ini. Oleh karena itu sampai dengan saat ini Para Termohon tidak membayar seluruh hutangnya kepada Pemohon, dikhawatirkan Para Termohon tidak Universitas Sumatera Utara lagi mempunyai kemampuan untuk melunasi seluruh hutangnya kepada Pemohon dan jika hal ini tetap dibiarkan terus-menerus, maka tentunya jumlah kewajiban Para Termohon akan semakin bertambah, maka wajar kiranya agar Para termohon dinyatakan Pailit.

2. Putusan Majelis Hakim