Letak perforasi Komplikasi dan Prognosis

Dengan perbaikan fungsi ventilasi telinga tengah, biasanya proses patologis akan berhenti dan kelainan mukosa akan kembali normal. Pada primary acquired cholesteatoma tidak ditemukan riwayat penyakit otitis media atau perforasi membran timpani sebelumnya. Kolesteatom ini timbul akibat terjadi proses invaginasi dari membran timpani pars flaksida karena adanya tekanan negatif di telinga tengah akibat disfungsi tuba. Sedangkan pada secondary acquired cholesteatoma, kolesteatom yang terbentuk setelah adanya perforasi membran timpani. Kolesteatom terbentuk sebagai akibat dari masuknya epitel kulit dari liang telinga atau dari pinggir perforasi membran timpani ke telinga tengah atau terjadi akibat metaplasi mukosa cavum timpani karena iritasi infeksi yang berlangsung lama. 1

2.1.3.4 Letak perforasi

Letak perforasi membran timpani penting untuk menentukan tipe OMSK. Perforasi membran timpani dapat ditemukan didaerah sentral, marginal atau atik. Oleh karena itu disebut perforasi sentral, marginal atau atik. Pada perforasi sentral terdapat di pars tensa, bisa anterior- inferior, posterior-inferior dan posterior-superrior, kadang su total, tetapi diseluruh tepi perforasi masih ada sisa membran timpani. Perforasi marginal sebagian tepi perforasi langsung berhubungan dengan anulus atau sakulus timpanikum. Terdapat pada pinggir membran timpani dengan adanya erosi dari anulus fibrosus. Perforasi pada pinggir posterior-superior berhubungan dengan kolesteatom. Perforasi marginal yang sangat besar digambarkan sebagai perforasi total Sedangkan perforasi atik adalah perforasi yang letaknya di pars flaksida. 1

2.1.3.5 Komplikasi dan Prognosis

Komplikasi OMSK mulai dari gangguan pendengaran yang ringan sampai yang mengancam seperti infeksi intrakranial. komplikasi Intratemporal termasuk kelumpuhan saraf wajah, labyrinthitis, fistula labirin, mastoiditis, subperiosteal abses, fistula postauricular, dan petrositis. Jika infeksi menyebar di luar batas-batas tulang temporal, komplikasi intrakranial seperti abses epidural, subdural, tromboflebitis sinus lateral, meningitis, dan abses otak dapat terjadi. 13 OMSK tipe benigna tidak menyerang tulang, sehingga jarang menimbulkan komplikasi. Tapi jika tidak mencegah invasi organisme baru dari nasofaring, maka dapat menjadi superimpose Otitis Media Supuratif Akut Eksaserbsi akut dapat menimbulkan komplikasi dengan terjadinya tromboplebitis vaskuler. 1,7 Komplilasi sering terjadi pada OMSK tipe maligna karena adanya kolesteatom. Komplikasi dimana terbentuknya kolesteatom berupa : 1,7 1. Erosi canalis semisirkularis 2. Erosi canalis tulang 3. Erosi segmen timpani dan abses ekstradural 4. Erosi pada permukaan lateral mastoid dengan timbulnya abses subperiosteal 5. Erosi pada sinus sigmoid Menurut hasil penelitian Hasniah et al 2013 9 , distribusi penyakit OMSK berdasarkan komplikasi tersering didapatkan komplikasi terbanyak adalah erosi tulang, sedangkan komplikasi terkecil adalah tuli saraf. Pencetus terjadinya komplikasi ini otitis adalah infeksi saluran pernaasan atas ISPA. Akibatnya terjadi sumbatan tuba eustachius.

2.1.4 Gangguan Pendengaran