Tanda dan Gejala Otitis Media Supuratif Kronik

diteruskan melalui membrane Reissner yang mendorong endolimfe, sehingga akan menimbulkan gerak relatif antara membrane basilaris dan membrane tektoria. Proses ini merupakan rangsang mekanik yang menyebabkan terjadinya defleksi streosilia sel-sel rambut, sehingga kanal ion bermuatan listrik dari badan sel. Keadaan ini menimbulkan proses depolarisasi sel rambut, sehingga melepaskan neurotransmitter ke dalam sinapsis yang akan menimbulkan potensial aksi pada saraf auditorius atau saraf pendengaran yang melekat padanya. Lalu disinilah gelombang suara mekanis diubah mejadi energi elektrokimia agar dapat ditansmisikan melalui saraf kranialis VIII, dilanjutkan ke nucleus auditorius, sampai ke korteks pendengaran di lobus temporalis. 1,7,5

2.1.3 Otitis Media Supuratif Kronik

Otitis media supuratif kronik OMSK adalah infeksi kronik telinga tengah dan rongga mastoid disertai perforasi membran timpani dan sekret yang keluar dari telinga tengah terus menerus atau hilang timbul. Sekret bisa encer, kental, benting atau berupa nanah. 1,3 OMSK dapat dibagi menjadi 2 jenis, yaitu OMSK tipe benigna tipe aman dan OMSK tipe maligna tipe bahaya. Berdasarkan aktifitas sekret yang keluar, bisa dikenal juga sebagai OMSK aktif dan OMSK tenang. OMSK aktif disertai sekret yang keluar dari kavum timpani secara aktif, sedangkan OMSK tenang adalah yang keadaan kavum timpaninya terlihat basah atau kering. 1,3

2.1.3.1 Tanda dan Gejala

OMSK berati adanya pengeluaran sekret dari telinga. Umunya otorrhe pada OMSK bersifat purulen kental, putih atau mukoid seperti air dan encer tergantung stadium peradangannya. Sekret yang mukus diakibatkan oleh aktivasi kelenjar sekretorik telinga tengah dan mastoid. Sekret yang sangat bau, berwarna kuning abu – abu kotor memberi kesan kolesteatoma. 7 Pada penelitian yang dilakukan oleh U Nnebe-agumadu, et al 2011 didapatkan hasil Pseudomonas sebesar 57,4, Klebsiella 16,4, dan spesies Proteus 11,5. 11 2.1.3.1.1 OMSK Tipe Benigna Gejalanya bisa berupa discharge mukoid yang tidak terlalu berbau busuk, discharge mukoid dapat konstan atau intermitten. Discharge terlihat berasal dari rongga timpani dan orifisium tuba eustachius yang mukoid ada setelah satu atau dua kali pengobatan local bau busuk berkurang. Gangguan pendengaran konduktif selalu didapatkan pada pasien dengan derajat ketulian tergantung beratnya kerusakan tulang pendengaran dan koklea selama infeksi nekrotik akut pada awal penyakit. 1,7 Perforasi membrane timpani sentral sering ditemukan berbentuk seperti ginjal, tapi selalu meninggalkan sisa pada bagian tepinya. Proses peradangan pada daerah timpani terbatas pada mukosa, sehingga membrane mukosa menjadi berbentuk garis dan tergantung derajat infeksi dari membrane mukosa dapat tipis dan pucat atau merah dan tebal, kadang disertai polip tetapi mukoperiosteum yang tebal dan mengarah pada meatus menghalangi pandangan membrane timpani dan telinga tengah sampai polip tersebut diangkat. Cairan mukus yang tidak terlalu bau dari perforasi tipe sentral dengan membrane mukosa yang berbentuk garis pada rongga timpani merupakan diagnosa khas pada OMSK benigna. 1,7 2.1.3.1.2 OMSK Tipe Maligna Dengan Kolesteatoma Sekret pada infeksi dengan kolesteatom beraroma khas, sekret yang sangat bau dan berwarna kuning abu-abu, kotor purulen dapat juga terlihat keeping-keping kecil, berwarna putih mengkilat. 1,7 Gangguan pendengaran tipe konduktif timbul akibat terbentuknya kolesteatom bersamaan juga karena hilangnya alat penghantar udara pada otitis media nekrotikans akut. Selain tipe konduktif dapat pula tipe campuran karena kerusakan pada koklea yaitu karena erosi pada tulang-tulang kanal semisirkularis akibat osteolitik kolesteatom. 1,7 Kolesteatoma merupakan suatu kista epitel yang berisi deskuamasi dari epitel. Deskuamasi ini terbentuk terus menerus sehingga menumpuk dan kolesteatoma bertambah besar. Bebrapa teori tentang patogenesis yang dikemukakan oleh para ahli yaitu teori invaginasi, teori migrasi, teori metaplasi dan teori implantasi. Kolesteatoma ini merupakan media yang baik untuk bertumbuhnya kuman, dan yang paling sering adalah Proteus dan Pseudomonas. Masa kolesteatoma akan menekan dan mendesak organ yang berada disekitarnya serta dapat menimbulkan nekrosis terhadap tulang. Proses nekrosis terhadap tulang yang akan mempermudah terjadinya komplikasi berupa labirinitis, meningitis dan abses otak. 1,7 Dengan demikian, OMSK maligna dapat ditegakkan melalui anamnesis berdasarkan gejala klinik, pemeriksaan THT terutama pemerilksaan otoskopi untuk melihat letak perforasi dan ada atau tidaknya kolesteatoma. Pemeriksaan penala merupakan pemeriksaan sederhana untuk mengetahui adanya gangguan pendengaran. Apabila diperlukan, maka pemeriksaan penunjang dapat dilakukan. 1

2.1.3.2 Faktor risiko