menjadi sinus transversus. Lantai dibentuk di bawah oleh lempeng tipis tulang, yang mungkin tidak lengkap dan mungkin sebagian diganti oleh
jaringan fibrosa. Lempeng ini memisahkan cavum tympani dari bulbus superior V. jugularis interna Gambar 2.3.
7,9
Bagian bawah dinding anterior dibentuk oleh lempeng tipis tulang yang memisahkan cavum timpani dari a. carotis interna Gambar 2.3.
Pada bagian atas dinding anterior terdapat muara dari dua buah saluran. Saluran yang lebih besar dan terletak lebih bawah menuju tuba auditiva.
Dan yang terletak lebih atas dan lebih kecil masuk ke dalam saluran untum m. tensor timpani Gambar 2.2. Septum tulang tipis, yang
memisahkan saluran – saluran ini diperpanjang ke belakang pada dinding
medial, yang akan membentuk tonjolan mirip selat.
7,9
Dinding superior telinga tengah berbatasan dengan lantai fosa kranii media. Pada bagian atas dinding posterior terdapat sebuah lubang besar
yang tidak beraturan, yaitu aditus ad antrum tulang mastoid dan dibawahnya adalah saraf fasialis Gambar 2.2 dan 2.3. Di bawah ini
terdapat penonjolan yang berbentuk kerucut, sempit, kecil, disebut pyramis. Dari puncak pyramis ini keluar tendo m.stapeidus.
7,9
2.1.1.3 Tuba Eustachius
Tuba eustachius menghubungkan rongga telinga tengah dengan nasofaring yang berfungsi untuk menyeimbangkan tekanan udara pada
kedua sisi membran timpani.
7
Ketika tekanan seimbang, membran timpani bergetar secara bebas sebagai gelombang suara. Jika tekanan
tidak menyamakan kedudukan, rasa sakit ditelinga, dan vertigo bisa terjadi. Tabung pendengaran juga merupakan rute untuk patogen untuk
melakukan perjalanan dari hidung dan tenggorokan ke telinga tengah, menyebabkan berbagai infeksi umum pada telinga.
10
Bagian lateral tuba eustachius adalah tulang, sedangkan dua pertiga bagian medial bersifat kartilaginosa.
7
Tuba Biasanya tertutup, dapat membuka ketika kita menelan dan menguap sehingga memungkinkan
udara masuk atau meninggalkan telinga tengah sampai tekanan di telinga tengah sama dengan tekanan atmosfer.
10
Gambar 2.3. Dinding Lateral dan Medial Cavum Timpani
2.1.1.4 Ossicula Auditus Tulang – Tulang Pendengaran
Ossicula auditus adalah malleus, incus, dan stapes Gambar 2.2 dan 2.3. Maleus merupakan tulang pendengaran terbesar dan terdiri atas
caput, collum, processus longum atau manurium, sebuah processus anterior dan processus lateralis. Caput mallei berbentuk bulat dan
bersendi di posterior dengan incus. Collum mallei adalah bagian dibawah caput. Manubrium mallei berjalan ke bawah dan belakang dan melekat
dengan permukaan medial membran timpani. Incus mempunyai corpus yang besar dan dua crus. Corpus incudis berbentuk bulat dan besrsendi
anterior dengan caput mallei. Crus longum berjalan ke bawah dibelakang dan sejajar dengan manubrium mallei. Sedangkan crus breve menonjol ke
belakang dan diletakkan pada dinding posterior cavum timpani.
9
Stapes mempunyai caput, collum, dua lengan dan juga sebuah basis. Caput stapedis kecil dan bersendi. Sedangkan collum berukuran sempit
dan merupakan tempat insersio m.stapedius. Kedua lengan melekat pada basis yang lonjong. Pinggir basis diletakkan pada pinggir fenestra
vestibuli oleh sebuah cincin fibrosa yang disebut ligamentum annulare.
9
2.1.2 Fisiologi telinga