Aplikasi Pendidikan Akhlak Aplikasi Aspek Pendidikan Islam dalam Surat al-Hujurat ayat 11-13.
menggunakan beberapa metode diantaranya, metode ceramah, metode kisah, metode ibrah dan muidzah, dan metode teladan.
Metode ceramah dapat dimanfaatkan oleh pendidik untuk memberitahukan kepada anak didik, tentang akibat-akibat dan
bahaya menghina orang lain kesombongan, dan manfaat kerendahan hati. Penggunaan metode ceramah tersebut diyakini
dapat menumbuhkan dan menanamkan apresiasi dari penghayatan terhadap kedua sikap tersebut.
19
Sehingga dengan penghayatan tersebut anak didik selalu menjadi teringat sifat tersebut, dan
menjadi pendorong untuk mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.
b. Larangan Berburuk Sangka
Di balik larangan berburuk sangka terdapat perintah untuk selalu positif thinking berprasangka baik. Oleh karena itu, dalam
mengaplikasikan anjuran untuk berbaik sangka, pendidik dapat menggunakan beberapa metode diantaranya metode keteladanan
yaitu dengan cara memberi contoh apabila ada siswa yang tidak bisa masuk sekolah, seorang pendidik menganggap bahwa siswa tersebut
sedang ada keperluan dan tidak menganggap bahwa siswa tersebut malas belajar. Metode keteladanan dapat dijadikan cara yang lebih
efektif dalam menanamkan sikap berprasangka baik kepada orang lain, terlebih lagi kepada orang baik. Sebab anak didik cenderung
meneladani gurunya dan menjadikannya sebagai tokoh identifikasi dalam segala hal, sebab secara psikologis anak adalah seorang peniru
yang ulung. Selanjutnya pendidik dapat mengaplikasikan aspek tersebut dengan mengajarkan anak didiknya manfaat berprasangka
baik metode nasihat dan menegaskan bahwa berburuk sangka merupakan perbuatan dosa, serta dapat menguras energy yang luar
19
Ramayulis, Metodologi Pengajaran Agama Islam, Jakarta: Kalam Mulia, 2001, Cet. Ke-3, h. 135
biasa, akibatnya hidup menjadi tidak produktif. Metode pembiasaan juga dapat digunakan yaitu dengan cara membiasakan agar siswa
selalu berprasangka baik dalam segala hal, kecuali bila ditemukan bukti kuat yang mendukung dugaan tersebut.
Demikianlah metode keteladanan, metode nasihat dan pembiasaan yang dapat dilakukan dalam rangka menanamkan agar
anak selalu berpikir positif. c.
Larangan Ghibah Menggunjing Bila kita teliti lebih dalam maka kita akan mendapatkan bahwa
sesungguhnya dibalik larangan menggunjing terdapat perintah untuk bersikap kasih sayang dan menghormati sesama. Artinya jika
terdapat rasa kasih sayang maka tidak akan terjadi seorang penghinaan terhadap orang lain.
Oleh karena itu, dalam mengaplikasikan larangan tersebut pendidik dapat mempergunakan beberapa metode yaitu; metode
keteladanan, metode pembiasaan, metode targhib, tarhib dan metode kisah.
Proses pendidikan kasih sayang yang diajarkan pada anak didik bukan hanya merupakan sebuah tindakan preventif dari penghinaan
terhadap orang lain, tetapi lebih besar dari itu. Kasih sayang yang diberika kepada makhluk yang menjadi sebab turunnya rahmat Allah
SWT dan tentunya kecintaan yang besar dari makhluk tersebut. Metode keteladanan, yang dapat dijadikan cara yang lebih
efektif oleh pendidik dalam menanamkan sifat kasih sayang tersebut kepada anak didiknya. Sebab “anak didik cenderung meneladani
gurunya dan menjadikannya sebagai tokoh identifikasi dalam segala
hal, sebab secara psikologis anak adalah seorang peniru yang ulung”.
20
Selanjutnya pendidik dapat mengaplikasikan aspek dengan mengajarkan kepada anak didiknya manfaat kasih sayang serta
menjelaskan bahwa menyakiti dan menghina saudaranya sesama muslim adalah dosa besar. Sebagaimana firman Allah SWT yang
berbunyi:
☺ ☺
☺ ☺
ا ﺬ ﻻ
ا \
׃ ۵
Dan orang-orang yang menyakiti orang-orang yang mukmin dan mukminat tanpa kesalahan yang mereka perbuat, Maka
Sesungguhnya mereka Telah memikul kebohongan dan dosa yang nyata.
QS. Al-Ahzab: 58
Dengan demikian diharapkan anak didik dapat mengambil pelajaran yang banyak serta dapat menggugah hatinya untuk
menjalankan perintah-Nya. Karena menurut Ibrahim Amini ada dua tahapan yang harus diterapkan pada diri siswa agar dapat
menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya yaitu dengan memberikan penjelasan kepada anak didik tentang betapa pentingnya
melaksanakan perintah agama. Misalnya mengajarkan keagungan Allah SWT, kebesaran Nabi Muhammad SAW dan kasih sayang-
Nya yang begitu besar dengan menyebutkan tentang karunia Allah SWT yang sangat melimpah, agar kasih sayang Allah SWT selalu
diingat anak didik. Dan yang kedua dengan mengdisiplinkan artinya melatih anak didik untuk mengaplikasikan nilai kasih sayang
20
Ramayulis, Metodologi Pengajaran Agama Islam,…h. 127.
tersebut dalam kehidupan sehari-hari baik kepada teman sepermainan atau yang lebih tua darinya.
21
Selain itu pendidik juga dapat mendidik mereka dengan membiasakan untuk berkata yang baik kepada pendidik dan teman-
temannya, membiasakan untuk tidak mengejek-ejek, menghina dan tidak memanggil sesama temannya dengan panggilan yang buruk
laqob. Serta apabila ada di antara mereka yang bertengkar maka damaikanlah keduanya. Hal ini adalah tindakan antisipatif yang perlu
ditanamkan dalam jiwa anak didik di samping penanaman rasa persaudaraan sesama muslim.
Berdasarkan uraian di atas maka aplikasi yang dapat dilakukan adalah dengan beberapa metode yaitu; metode
keteladanan, metode nasihat, metode kisah dan metode tarhib.