Indikator Akhlak Deskripsi Teoritik 1. Kecerdasan Emosional

5 Perbuatan akhlak adalah perbuatan yang dilakukan dengan ikhlas semata karena Allah. Berdasarkan definisi tersebut diatas dapat disimpulkan akhlak adalah sifat-sifat yang dibawa manusia sejak lahir yang tertanam dalam jiwanya dan selalu ada padanya. Sifat itu dapat lahir berupa perbuatan baik yang disebut akhlak Al-mahmudah atau perbuatan buruk yang disebut akhlak Al-mazmumah, semua itu sesuai dengan pembinaan akhlak khususnya diwaktu kecil. Seseorang yang mempunyai akhlak Al-mahmudah akan terpancar dari sikap dan tingkah lakunya sehari-hari. Akhlak yang mulia akan terlahir dari orang tua yang memberikan pendidikan akhlak kepada anaknya sejak dini. Penanaman akhlak haruslah sesuai dengan usia perkembangannya.

b. Indikator Akhlak

Menurut Ahmad Tafsir indikator akhlak meliputi akhlak terhadap Allah, akhlak terhadap sesama, akhlak terhadap lingkungan. 26 Dalam perwujudannya indikator akhlak meliputi: 1 Akhlak terhadap Allah Akhlak terhadap Allah dapat diartikan sebagai “Sikap atau perbuatan yang seharusnya dilakukan oleh manusia sebagai makhluk kepada Tuhan sebagai Khaliqnya”. Menyadari posisi manusia sebagai mahluk ciptaan Allah, tentu saja memiliki ia kewajiban terhadap khaliqnya, sebagaimana menurut pendapat Hamzah Yakub mengemukakan kewajiban manusia terhadap Allah sehubungan dengan akhlak antara lain: 27 a Beriman, yaitu meyakini bahwa Allah itu ada dengan segala kesempurnaan-Nya. b Taat, yaitu menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan- Nya. c Ikhlas, beramal hanya karena Allah. 26 Heny Narendrany Hidayati, Pengukuran Akhlakul Karimah Mahasiswa, Jakarta: UIN Jakarta Press, 2009, hal. 12. 27 Hamzah Yakub, Etika Islam… h. 141. 16 d Tadarru dan khusyu, yaitu beribadah kepada Allah dengan sepenuh hati. e Ar-Raja dan Ad-Dua, yaitu memiliki rasa optimis untuk mendapat ampunan dan rahmat-Nya. f Husnudhan, yaitu sifat berbaik sangka terhadap Allah. g Tawakkal, mempercayakan diri kepada-Nya dalam melaksanakan suatu pekerjaan yang telah direncanakan dengan mantap. h Tasyakur dan Qanaah, yaitu berterima kasih terhadap pemberian-Nya dan merasa cukup terhadap apa yang dimilikinya. i Taubat dan Istighfar, yakni menyesal dan tidak mengulangi lagi setelah memohon ampun. Maka akhlak manusia kepada Allah secara garis besarnya adalah melaksanakan ibadah dalam segala aspek, baik secara lahiriah maupun batiniah. 2 Akhlak terhadap Sesama Manusia Manusia adalah mahluk sosial yang secara kodratnya tidak mampu untuk hidup sendiri tanpa bantuan orang lain. Maka akhlak yang baik diperlukan dalam membina keselarasan hidup dengan manusia lain. Akhlak terhadap sesama manusia pada dasarnya bertolak kepada keseluruhan budi dalam menempatkan diri kita dan menempatkan diri orang lain pada posisi yang tepat. 28 Salah satu indikator kuat lemahnya iman seseorang tampak dari perilakunya terhadap orang lain, dengan kata lain mereka memperlakukan semua manusia sama. Inilah yang merupakan prinsip dari tumbuh kembangnya iman seseorang. Hal ini didukung oleh firman Allah dalam Al Qur’an Surat Al Maidah ayat 2 : 28 Heny Narendrany Hidayati, Pengukuran Akhlakul Karimah Mahasiswa…hal. 14 17 ‹‰Í5‹ˆ`Όˆ…‹ t„É ´Op¯Þ u‹‰Þ’‹ˆ yŠ‹ˆ ‰Í5‹ˆ`Ό t„É ¯2Þ20S ®I ‹ˆÚkÉÎދˆ … “Dan tolong-menolonglah kamu dalam mengerjakan kebajikan dan taqwa, dan jangan tolong menolonglah kamu dalam berbuat dosa dan pertengkaran”. 29 Bagi siswa yang masih dalam usia remaja tidak membedakan dalam berteman merupakan salah satu pengamalan dari akhlak terhadap sesama manusia. 3 Akhlak terhadap Diri Sendiri Setiap manusia memiliki kewajiban moral terhadap dirinya sendiri, sebagaimana yang diungkapkan oleh Hamzah Yakub yaitu: 30 a Membina disiplin pribadi, orang yang tidak mempunyai disiplin pribadi tidak akan berhasil mencapai memelihara kesucian diri, baik jasmani maupun rohani. Pemeliharaan dari segi jasmaniah dapat berupa segala perbuatan yang dapat menjaga fisik kita dari segala macam hal yang dapat merusak, seperti halnya merokok, pemakaian narkotika, tato, perkelahiantawuran antar siswa dan lain sebagainya. Sedangkan memelihara kesucian rohaniah dapat melalui taqarrub kepada Allah. b Memelihara kerapihan diri, faktor kerapihan merupakan manifestasi adanya disiplin pribadi dan keharmonisan pribadi. Seperti berpakaian yang sopan dan santun sesuai dengan syari’at Islam juga termasuk ke dalam pemeliharaan kerapihan diri. 29 Depag RI. 1999 Al Qur’an dan Terjemahnya. Jakarta : Departemen Agama RI. 30 Hamzah Yakub, Etika Islam…h. 138-140. 18 c Menambah pengetahuan, dengan cara menuntut ilmu, karena menuntut ilmu itu bukan hanya sebagai suatu kewajiban tetapi juga bekal untuk kehidupan di dunia dan akhirat. Dengan berkembangnya IPTEK yang sangat pesat maka diperlukan benteng-benteng khusus yang dapat menjaga kemurnian pengetahuan yang semestinya dimiliki oleh para siswa sehingga tidak menyalahi dari yang seharusya; seperti pemakaian internet yang tanpa batasan informasi dan waktu oleh para siswa. 4 Akhlak terhadap Lingkungan Lingkungan yang dimaksud disini adalah segala sesuatu yang berada disekitar manusia, baik binatang, tumbuh-tumbbuhan, maupun benda-benda tak bernyawa. Akhlak terhadap lingkungan juga merupakan refleksi dari totalitas penghambaan diri kita kepada Allah SWT. Sehingga semua yang kita perbuat dialam ini adalah semata-mata didasari akhlak kita kepada Allah. Akhlak kita terhadap lingkungan yang diajarkan oleh Al-Qur’an bersumber dari fungsi manusia itu sendiri sebagai khalifah di dunia. Kekhalifahan menuntut adanya interaksi antara manusia dengan sesamanya dan manusia terhadap alam. Kekhalifahan yang dimaksud mengandung pengertian pengayoman, pemeliharaan serta bimbingan agar setiap makhlkuk mencapai tujuan penciptaannya. 31

e. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pembentukan Akhlak