Kerangka Berpikir DESKRIPSI TEORITIK, KERANGKA BERPIKIR

B. Kerangka Berpikir

Hubungan antara kecerdasan emosional variable X dengan Akhlak Variabel Y siswa dapat digambarkan sebagai berikut: Gambar 1 Diagram Kerangka Berpikir Hubungan Kecerdasan Emosional EQ dengan Akhlak siswa Kini banyak orang tua yang semakin peduli dengan karakter anak, sejak mulai dipopulerkannya konsep kecerdasan emosi oleh Daniel Goleman di tahun 1995. Para orang tua semakin sadar dan yakin bahwa keberhasilan anak tidak lagi cukup dengan keterampilan teknis dan pengetahuan ilmiah, namun juga dengan kemampuan pengendalian diri dalam hidup bermasyarakat. Akhlak Siswa Kecerdasan Emosional Pengendalian diri dalam hidup bermasyarakat ini tidak jauh dari peran orang tua ataupun guru di dalam menanamkan nilai sikap bagi siswa. Hal ini merupakan tanggung jawab dari semua pihak yang bersangkutan dengan siswa tersebut dan bukan hanya orang tua serta guru semata. Dalam hal pendidikan, guru lebih berperan untuk membina dan membentuk sikap siswa. Dasar kepribadian yang baik yang diajarkan oleh orang tua serta pembinaan dari guru disekolah akan menjadikan anak lebih memiliki kualitas kepribadian baik. Pembentukan dan pembinaan tersebut dilakukan melalui proses pembelajaran khususnya dalam lingkungan sekolah yang menitik beratkan pada pengembangan kecerdasan emosi anak yang akan berdampak pada peningkatan kualitas akhlak anak. Kecerdasan emosional pada anak akan berpengaruh terhadap akhlak dan perilakunya sehari-hari. Kecerdasan emosional yang tinggi akan berpengaruh pada akhlak perilaku yang semakin baik. Individu yang memiliki tingkat kecerdasan emosional yang lebih baik, dapat menjadi lebih terampil dalam menenangkan dirinya dengan cepat, jarang tertular penyakit, lebih terampil dalam memusatkan 22 23 perhatian, lebih baik dalam berhubungan dengan orang lain, lebih cakap dalam memahami orang lain dan untuk akhlak perilakunya sehari-hari dan disekolah lebih baik. 35 Tidak dapat dipungkiri bahwa intelligence quotient besar peranannya dalam menentukan berhasil atau tidaknya seorang siswa dalam hal pendidikan dan begitu pula akan betapa pentingnya kecerdasan emosional yang perlu dikembangkan pada diri siswa. Karena betapa banyak kita jumpai siswa, di mana mereka begitu cerdas di sekolah, begitu cemerlang prestasi akademiknya, namun bila tidak dapat mengelola emosinya, seperti mudah marah, mudah putus asa atau angkuh dan sombong, maka prestasi tersebut tidak akan banyak bermanfaat untuk dirinya. Ternyata kecerdasan emosional perlu lebih dihargai dan dikembangkan pada siswa sedini mungkin. Karena hal inilah yang mendasari keterampilan seseorang di tengah masyarakat kelak, sehingga akan membuat seluruh potensinya dapat berkembang secara lebih optimal. Idealnya, kunci didalam memperoleh keberhasilan adalah antara IQ dan EQ haruslah seimbang. Pengembangan emosi yang dilakukan guru disekolah merupakan sumbangsih besar bagi peningkatan akhlak siswa agar menjadi siswa yang memiliki akhlakul karimah. Dari uraian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa kecerdasan emosional merupakan salah satu faktor yang penting yang seharusnya dimiliki oleh siswa agar memiliki akhlak yang lebih baik dalam kehidupan bermasyarakat.

C. Pengajuan Hipotesis