BAB II DESKRIPSI TEORITIK, KERANGKA BERPIKIR
DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
A.  Deskripsi Teoritik 1.  Kecerdasan Emosional
a.   Pengertian Emosi
Kata  emosi  berasal  dari  bahasa  latin  yaitu  emovere yang berarti bergerak menjauh. Arti kata ini menyiratkan bahwa kecenderungan
bertindak merupakan hal mutlak dalam emosi. Dan pada dasarnya emosi adalah dorongan untuk bertindak. Menurut Daniel Goleman  emosi
merujuk pada ”suatu perasaan dan pikiran yang khas, suatu keadaan biologis dan psikologis dan serangkaian kecenderungan untuk bertindak”.
1
Biasanya emosi merupakan reaksi terhadap rangsangan dari luar dan dalam diri individu. Sebagai contoh emosi gembira mendorong perubahan
suasana hati seseorang, sehingga secara fisiologi terlihat tertawa, emosi sedih mendorong seseorang berperilaku menangis.
Emosi  berkaitan  dengan  perubahan fisiologis dan berbagai pikiran. Jadi, emosi merupakan salah satu aspek penting dalam kehidupan manusia,
1
Goleman, Emotional Intelligence terjemahan, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2009, Cet. 18, h. 411.
6
karena emosi dapat merupakan motivator perilaku dalam arti meningkatkan, tapi juga dapat mengganggu perilaku intensional manusia.
Sedangkan menurut Zikri Neni Iska, ”emosi adalah setiap keadaan diri seseorang yang disertai dengan warna afektif, baik pada tingkat yang
lemah maupun pada tingkat yang kuat. Warna afektif merupakan perasaan yang berbeda-beda, baik perasaan senang maupun perasaan tidak
senang”.
2
Beberapa  tokoh  mengemukakan  tentang  macam-macam  emosi,  antara lain Descrates. Menurut Descrates, emosi terbagi atas: Desire hasrat,
Hate benci, Sorrow  sedihduka,  Wonder  heran,  Love cinta dan Joy kegembiraan.
3
Sedangkan JB Watson mengemukakan tiga macam emosi, yaitu: Fear ketakutan, Rage kemarahan, Love cinta.
4
Dan menurut F. Wundi ada tiga pasang kutub emosi, yaitu: Lust–Unlust
senang-tak senang, Spannung-Losung  tegang-tak tegang, Eerregung- Berubigung semangat-tenang.
5
Daniel Goleman mengemukakan beberapa macam emosi yang tidak berbeda jauh dengan ketiga tokoh di
h, sedih, muram, suram, melankolis, mengasihi
ir, was-was, perasaan takut
tan: bahagia, gembira, riang, puas, riang, senang, terhibur,
, kebaikan hati, rasa an, kasih sayag.
atas, yaitu :
1  Amarah: beringas, mengamuk, benci, jengkel, kesal hati. 2  Kesedihan: pedi
diri,  putus asa. 3  Rasa takut: cemas, gugup, khawat
sekali, waspada, tidak tenang, ngeri. 4  Kenikma
bangga. 5  Cinta: penerimaan, persahabatan, kepercayaan
dekat, bakti, hormat, kemesra 6  Terkejut: terkesiap, terkejut.
2
Zikri Neni Iska,  Psikologi Pengantar Pemahaman Diri dan Lingkungan, Jakarta: KIzi Brother’s, 2008, h. 103.
3
Hartati, Nety, dkk. Islam dan Psikologi, Jakarta: UIN Jakarta Press, 2003, Cet. 1, hal. 100.
4
Hartati, Nety, dkk. Islam dan Psikologi…hal. 94.
5
Hartati, Nety, dkk. Islam dan Psikologi…hal. 102.
7
7  Jengkel: hina, jijik, muak, mual, tidak suka.
rhadap stimulus, baik yang berasal dari dalam maupun
an kualitas-kualitas o
ad 21 mendefinisikan Kecerdasan Emosional sebagaimana di b
kanak sangat me
dun 8  Malu: malu hati, kesal.
Berdasarkan  uraian  tersebut,  dapat  disimpulkan  bahwa  emosi  adalah suatu perasaan afek yang mendorong individu untuk merespon atau
bertingkah laku te dari luar dirinya.
b.  Pengertian Kecerdasan Emosional