c Menambah pengetahuan, dengan cara menuntut ilmu, karena menuntut ilmu itu bukan hanya sebagai suatu kewajiban tetapi
juga bekal untuk kehidupan di dunia dan akhirat. Dengan berkembangnya IPTEK yang sangat pesat maka diperlukan
benteng-benteng khusus yang dapat menjaga kemurnian pengetahuan yang semestinya dimiliki oleh para siswa
sehingga tidak menyalahi dari yang seharusya; seperti pemakaian internet yang tanpa batasan informasi dan waktu
oleh para siswa. 4 Akhlak terhadap Lingkungan
Lingkungan yang dimaksud disini adalah segala sesuatu yang berada disekitar manusia, baik binatang, tumbuh-tumbbuhan,
maupun benda-benda tak bernyawa. Akhlak terhadap lingkungan juga merupakan refleksi dari totalitas penghambaan diri kita
kepada Allah SWT. Sehingga semua yang kita perbuat dialam ini adalah semata-mata didasari akhlak kita kepada Allah.
Akhlak kita terhadap lingkungan yang diajarkan oleh Al-Qur’an bersumber dari fungsi manusia itu sendiri sebagai khalifah di
dunia. Kekhalifahan menuntut adanya interaksi antara manusia dengan sesamanya dan manusia terhadap alam. Kekhalifahan yang
dimaksud mengandung pengertian pengayoman, pemeliharaan serta bimbingan agar setiap makhlkuk mencapai tujuan
penciptaannya.
31
e. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pembentukan Akhlak
Banyak sekali faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan akhlak antara lain adalah:
32
1 Insting Naluri Aneka corak refleksi sikap, tindakan dan perbuatan manusia
dimotivasi oleh kehendak yang dimotori oleh insting seseorang
31
Heny Narendrany Hidayati, Pengukuran Akhlakul Karimah Mahasiswa…hal. 14-15
32
Alfia Futukhi, “Pembentukan Akhlak”, http:alfiatullaili.blogspot.com201005pembentukan-akhlak.html, 5 Agustus 2010.
19
dalam bahasa Arab gharizah. Insting merupakan tabiat yang dibawa manusia sejak lahir. Para Psikolog menjelaskan bahwa
insting berfungsi sebagai motivator penggerak yang mendorong lahirnya tingkah laku antara lain adalah:
a Naluri Makan Nutrive Instinct. Manusia lahir telah membawa suatu hasrat makan tanpa didorang oleh orang lain.
b Naluri Berjodoh Sexual Instinct. Dalam alquran diterangkan: Dijadikan indah pada pandangan manusia kecintaan kepada
apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak.
c Naluri Keibuan Parenting Instinct tabiat kecintaan orang tua kepada anaknya dan sebaliknya kecintaan anak kepada orang
tuanya. d Naluri Berjuang Combative Instinct. Tabiat manusia untuk
mempertahnkan diri dari gangguan dan tantangan. e Naluri Bertuhan. Tabiat manusia mencari dan merindukan
penciptanya. Naluri manusia itu merupakan paket yang secara fitrah sudah ada
dan tanpa perlu dipelajari terlebih dahulu. 2 AdatKebiasaan
AdatKebiasaan adalah setiap tindakan dan perbuatan seseorang yang dilakukan secara berulang-ulang dalam bentuk yang sama
sehingga menjadi kebiasaan. 3 Warotsah keturunan
Adapun warisan adalah berpindahnya sifat-sifat tertentu dari pokok orang tua kepada cabang anak keturunan.
Sifat-sifat asasi anak merupakan pantulan sifat-sifat asasi orang tuanya. Kadang-kadang anak itu mewarisi sebagian besar dari salah
satu sifat orang tuanya. Dalam teori pendidikan, factor warotsah ini sesuai dengan aliran Nativisme yang berpendapat bahwa
20
perkembangan individu manusia semata-mata hanya ditentukan oleh unsur dari pembawaan.
33
4 Milieu
Artinya suatu yang melingkupi tubuh yang hidup meliputi tanah dan udara sedangkan lingkungan manusia, ialah apa yang
mengelilinginya, seperti negeri, lautan, udara, dan masyarakat. milieu ada 2 macam:
a Lingkungan Alam Alam yang melingkupi manusia merupakan faktor yang
mempengaruhi dan menentukan tingkah laku seseorang. Lingkungan alam mematahkan atau mematangkan
pertumbuhan bakat yang dibawa oleh seseorang. b Lingkungan Pergaulan
Manusia merupakan makhluk social yang selalu membutuhkan uluran tangan dari orang lain. Itulah sebabnya manusia harus
bergaul. Oleh karena itu, dalam pergaulan akan saling mempengaruhi dalam fikiran, sifat, dan tingkah laku.
Contohnya Akhlak orang tua dirumah dapat pula mempengaruhi akhlak anaknya, begitu juga akhlak anak
sekolah dapat terbina dan terbentuk menurut pendidikan yang diberikan oleh guru-guru disekolah.
Faktor Milieu lingkungan dalam teori pendidikan sesuai dengan aliran Empirisme yang menyatakan bahwa perkembangan individu
sepenuhnya ditentukan oleh faktor lingkungan.
34
33
M. Alisuf Sabri, Pengantar Psikologi Umum dan Perkembangan, Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 2006, Cet. 4. hal. 173.
34
M. Alisuf Sabri, Pengantar Psikologi Umum dan Perkembangan…hal. 173.
21
B. Kerangka Berpikir
Hubungan antara kecerdasan emosional variable X dengan Akhlak Variabel Y siswa dapat digambarkan sebagai berikut:
Gambar 1 Diagram Kerangka Berpikir Hubungan Kecerdasan Emosional EQ dengan
Akhlak siswa
Kini banyak orang tua yang semakin peduli dengan karakter anak, sejak mulai dipopulerkannya konsep kecerdasan emosi oleh Daniel Goleman di tahun
1995. Para orang tua semakin sadar dan yakin bahwa keberhasilan anak tidak lagi cukup dengan keterampilan teknis dan pengetahuan ilmiah, namun juga dengan
kemampuan pengendalian diri dalam hidup bermasyarakat. Akhlak Siswa
Kecerdasan Emosional
Pengendalian diri dalam hidup bermasyarakat ini tidak jauh dari peran orang tua ataupun guru di dalam menanamkan nilai sikap bagi siswa. Hal ini merupakan
tanggung jawab dari semua pihak yang bersangkutan dengan siswa tersebut dan bukan hanya orang tua serta guru semata. Dalam hal pendidikan, guru lebih
berperan untuk membina dan membentuk sikap siswa. Dasar kepribadian yang baik yang diajarkan oleh orang tua serta pembinaan dari guru disekolah akan
menjadikan anak lebih memiliki kualitas kepribadian baik. Pembentukan dan pembinaan tersebut dilakukan melalui proses pembelajaran khususnya dalam
lingkungan sekolah yang menitik beratkan pada pengembangan kecerdasan emosi anak yang akan berdampak pada peningkatan kualitas akhlak anak.
Kecerdasan emosional pada anak akan berpengaruh terhadap akhlak dan perilakunya sehari-hari. Kecerdasan emosional yang tinggi akan berpengaruh pada
akhlak perilaku yang semakin baik. Individu yang memiliki tingkat kecerdasan emosional yang lebih baik, dapat menjadi lebih terampil dalam menenangkan
dirinya dengan cepat, jarang tertular penyakit, lebih terampil dalam memusatkan 22