memanfaatkan mesin pembabat pohon dan traktor karena lebih ekonomis dibandingkan dengan peralatan manual yang membutuhkan banyak tanaga
manusia. Setelah pepohonan dibabat dibabat, tahap berikutnya membongkar tanah
dengan cangkul atau traktor. Dalam pembongkaran tanah ini sekaligus dilakukan pembersihan sisa-sisa akar, rizoma, alang-alang dan bebatuan karena dapat
mengganggu perakaran tanaman karet.
b. Penanaman
Di daerah penelitian jarak tanam sangat mempengaruhi pertumbuhan tanaman karet. Penanaman dilakukan dengan polibeg, ini dilakukan agar tanaman
karet dapat tumbuh dengan baik dan tidak mengalami kematian. Sebelumnya petani juga banyak menanam bibit karet dengan cara menebar, tetapi cara ini
kurang efektif di karenakan tingkat kematian pada tanaman sangat tinggi. Kebanyakan petani melakukan pempolibegan tanaman karet di halaman rumah
dan juga melakkukan okulasi pada tanaman karet. Kenyataan di lapangan untuk jarak tanam yang digunakan 3 x 5 meter,
untuk ukuran lubang 20 x 40 cm untuk bibit yag di polibeg. Sehingga jarak tanaman satu dengan yang lain berdekatan.
Umur tanaman yang di polibeg adalah 3 bulan dan sudah berdaun 4 sudah bias ditanam. Cara penanaman sama dengan membuka plastik, kemudian bibit
dimasukkan ke dalam lubang dan di urug dengan tanah yang ada disekitar dan ada juga petani menanam dengan cara menebar benih langsung kelahan. Penanaman
Universitas Sumatera Utara
biasanya dilakukan di pagi atau sore hari untuk menghindari kematian pada tanaman yang disebabkan oleh teriknya sinar matahari
c. Pemupukan
Untuk di daerah penelitian pemupukkan dilakukan 6 bulan sekali, sesuai dengan umur tanaman. Terkadang petani memupuk tanamannya pada bulan ke 8
dikarenakan ketersedian pupuk sulit kalaupun ada harga jual yang ditawarkan begitu tinggi ini memyebabkan terhambatnya pemupukkan yang dilakukan oleh
petani, sehingga pertumbuhan karet tidak optimal. Pemupukkan dilakukan dengan cara menggali lubang di sekitar tanaman
dengan kedalaman 5 – 10 cm kemudian ditutup dengan tanah. Jenis pupuk yang digunakan petani dalam penelitian ini adalah Urea, SP 36 dan KCl.
d. Penyiangan
Penyiangan dalam budi daya karet bertujuan membebaskan tanaman karet dari gangguan gulma yang tumbuh dilahan. Kegiatan penyiangan sebenarnya bisa
dilakukan setiap saat, yaitu ketika pertumbuhan gulma sudah mulai mengganggu perkembangan tanaman karet. Umumnya penyiangan di daerah penelitian
dilakukan tiga kali dalam setahun untuk menghemat tenaga dan biaya. Ada dua cara penyiangan, yaitu secara manual dan secara kimiawi. Secara
manual adalah menggunakan peralatan seperti cangkul atau parang, sedangkan secara kimiawi dangan menyemprotkan herbisida atau bahan kimia pemberantas
gulma lain nya yang sesuai dangan jenis gulma yang akan diberantas.
Universitas Sumatera Utara
e. Pengendalian Hama dan Penyakit