3.2. Metode Penentuan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah penduduk yang berprofesi sebagai petani karet di desa Sialang Kecamatan Bangun Purba dan desa Jaharun B
Kecamatan Galang, Jumlah petani karet di daerah penelitian adalah 700 orang. Sampel petani karet diambil sebanyak 30 orang yang terdiri dari 15 orang petani
di desa Sialang dan 15 orang petani di desa Jaharun B. Metode yang digunakan adalah metode simple random sampling yaitu pengambilan sampel secara acak
sedarhana. 3.3. Metode Pengumpulan
Data yang dikumpulkan terdiri dari data primer diperoleh dari hasil wawancara langsung dari petani sampel sedangkan data sekunder diperoleh dari
lembagaintansi terkait seperti BPS Sumatera Utara, Dinas Perkebunan Provinsi Sumatera Utara, Kabupaten Deli Serdang, Kantor Kecamatan Bangun Purba dan
Kantor Kecamatan Galang.
2.4. Metode Analisis Data
Hipotesis 1, 2 dan 3 dianalisis dengan menggunakan uji beda rata-rata t
hitung
digunakan untuk membandingkan dua variabel. t – hitung =
+
− +
− +
− −
2 1
2 1
2 2
2 2
1 1
1 1
2 2
1 2
1 n
n n
n S
n S
n X
X
Universitas Sumatera Utara
Keterangan :
1
X
= Rata-rata variabel 1 Desa Sialang
2
X
=` Rata-rata variabel 2 Desa Jaharun B S
1
= Rata-rata standart deviasi variabel 1 S
1
= Rata-rata standart deviasi variabel 2 n
1
= Jumlah sampel variabel 1 n
2
= Jumlah sampel variabel 2 Kriteria Uji :
t
hit
t
tabel
H diterima, H
1
ditolak t
hit
t
tabel
H diterima, H
1
diterima Dengan formulasi H
dan H
1
H
o
= U
1
= U
2
H
1
= U
1
≠ U
2
U
1
= Rata-rata variabel 1 U
2
= Rata-rata variabel 2 Hasan , 2004 Hipotesis 4 dianalisis dengan melihat tingkat efisiensi usahatani karet
didua daerah penelitian digunakan rumus : ROI =
Modal Keuntungan
x 100 Hipotesis 5 dianalisis dengan menggunakan tabulasi sederhana dengan
melihat karakteristik sosial ekonomi petani karet di daerah penelitian dengan menggunakan metode analisis deskriptif.
Universitas Sumatera Utara
Kriteria : Jika ROI tingkat suku bunga yang berlaku, maka usahatani karet layak untuk
diusahakan. Jika ROI
≤ tingkat suku bunga yang berlaku, maka usahatani karet tidak layak untuk diusahakan.
Soekartawi, 1995
3.4. Defenisi dan Batasan Operasional
a. Defenisi
1. Petani adalah orang yang mengusahakan usahatani sebagai pemilik atau
penyewa. Usahatani adalah suatu kombinasi usaha yang tersusun dari faktor produktif berupa modal alam, tenaga kerja dan keahlian yang ditujukan untuk
proses produksi. 2.
Produksi usahatani adalah hasil usahatani karet dalam bentuk cup lump dihitung dalam ukuran kg atau ton dan dibedakan mutu serta ukuran produk.
3. Tingkat pendidikan adalah tingkat yang pernah dimiliki atau ditempuh oleh
petani yang diukur berdasarkan tingkat SD, SMP, SMA, Diploma dan Perguruan Tinggi.
4. Pengalaman bertani adalah lamanya seorang petani bekerja atau berusaha
dalam mengelola usahataninya yang dihitung berdasarkan tahun. 5.
Luas lahan adalah luas usaha petani yang diusahakan dalam ha. 6.
Jumlah tanggungan keluarga adalah banyaknya orang yang ditanggung dan dibiayai oleh kepala rumah tangga dalam suatu keluarga.
Universitas Sumatera Utara
7. Komparasi sosial ekonomi adalah alat suatu kajian mengenai perbandingan
yang dilihat dari perspektif sosial ekonomi usahatani. 8.
Tenaga kerja adalah tenaga yang digunakan dalam kegiatan usahatani agar kerja tersebut dapat bersumber dari dalam keluarga maupun dari luar
keluarga. 9.
Produktivitas usahatani karet adalah banyaknya karet basah dari cup lump yang dihasilkan per satuan luas lahan.
10. Biaya produksi adalah segala pengeluaranbiaya yang dikeluarga dalam
usahatani karet rakyat yaitu pengetahuan untuk input produksi,untuk alat-alat produksi dan pengeluaran lainnya.
11. Penerimaan adalah segala hasil yang diproduksi dalam usahatani karet rakyat
yang dinilai dengan rupiah atau uang. 12.
Pendapatan bersih usahatani karet adalah selisih antara total penerimaan dengan total biaya.
b. Batasan Operasional