dan perkembangan terkini dari standar, prosedur, dan teknit audit internal. Auditor internal brsertifikat diharuskan menyelesaikan pendidikan profesional yang
berkelanjutan selama 80 jam setiap dua tahun sekali. Mereka yang tidak memenuhi persyaratan pendidikan berkelanjutan ini tidak diperkenankan
mengajukan diri sebagai auditor internal bersertifikat.
• Keahlian Profesional
Standards for the Profssional Practice of Internal Auditing mengharuska auditor internal menggunakan keahlian profesional due professional care ketika
melaksanakan suatu penugasan. Auditor internal diharapkan melakukan audit dengan penuh keahlian dan keterampilan, seperti yang dilakukan oleh auditor
internal lain yang cukup berhati-hati dan kompeten dalam situasi yang sama. Dalam konsep ini trkandung keahlian dan kompetensi yang wajar dan bukan
kinerja yang tidak dapat salah atau yang luar biasa.
Ketika melakuka keahlian profesional, auditor internal harus mewaspadai hal-hal berikut ini:
Kesalahan dan pengabaian.
Inefisiensi, pemborosan, dan ketidakefektifan.
Konflik kepentingan.
Kondisi dan kegiatan di mana cenderung terjadi ketidakteraturan.
Pengendalian yang tidak memadai dan yang memerlukan peningkatan
ketaatan.
3. Ruang Lingkup Pekerjaan
Standar ruang lingkup pekerjaan audit memberikan pedoman kepada auditor internal untuk melakukan audit keuangan, audit ketaatan, atau audit
operasional. Standar tertentu berkaitan dengan reliabilitas dan integritas informasi; ketaatan terhadap kebijakan, perencanaan, prosedur, hukum dan peraturan;
perlindunga aktiva; penggunaan sumber daya yang efisien dan ekonomis; serta pencapaian tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan untuk operasi atau program.
Standar-standar ini menunjukkan bahwa auditor internal melaksanakan fungsi audit yang sangat luas dan beragam.
4. Pelaksanaan Pekerjaan Audit
Apabila standar ruang lingkup pekerjaan audit memberikan pedoman mengenai pekerjaan audit apa yang harus dilakukan, standar pelaksanaan
pekerjaan audit memberikan pedoman tentang struktur audit secara keseluruhan, yang meliputi bidang-bidang perencanaan audit, pemeriksaan dan evaluasi
informasi, komunikasi hasil, dan tindak lanjut penugasan.
• Perencanaan Auidit
Auditor internal harus merencanakan setiap audit dengan benar. Perencanaan ini harus didokumentasikan dan harus meliputi menetapkan tujuan
audit, mendapatkan informasi tentang latar belakang, menentukan sumber daya yang diperlukan untuk melaksanakan audit, berkomunikasi dengan semua pihak
yang tepat, mengidentifikasi bidang-bidang yang menjadi perhatian audit, menulis program audit, mengidentifikasi prosedur untuk mengkomunikasikan hasil, serta
mendapatkan persetujuan atas rencana kerja audit.
• Pemeriksaan dan Evaluasi Informasi
Universitas Sumatera Utara
Auditor internal harus mengumpulkan bukti-bukti kompeten yang memadai untuk menunjang temuan audit agar bermanfaat bagi organisasi dalam
mencapai sasarannya. Auditor harus mendokumentasikan temuan-temuannya melalui kertas kerja audit, mencatat informasi yang diperoleh serta setiap
analisis yang dibuat.
• Mengkomunikasikan Hasil
Pekerjaan auditor internal hanya akan memberi sdikit manfaat bagi entitas apabila hasilnya tidak dikomunikasikan dengan benar kepada orang-orang yang
tepat. Setelah audit diselesaikan, auditor internal harus menyerahkan laporan tertulis yang ditandatangani. Standar praktik profesional audit internal mendorong
auditor internal untuk membahas kesimpulan audit srta rekomendasinya dengan tingkat manajemen yang sesuai sebelum menerbitkan laporan akhir. Sebagai
contoh, apabila auditor internal mengaudit lokasi cabang, maka dia harus membahas kesimpulan dan rekomendasinya dengan manajer cabang sebelum
menerbitkan laporan akhir kepada kantor pusat. Melalui pertemuan dengan tingkat manajemen yang sesuai, auditor internal dapat mengumpulkan lebih banyak bukti
tentang validitas temuan, menentukan apakah terdapat kekurangan atau situasi yang tidak biasa, serta menilai pengaruh temuan tersebut. Laporan audit internal
harus obyektif dan ditulis dengan jelas. Laporan itu tidak hanya menguraikan ruang lingkup audit dan tujuannya, tetapi juga harus disertai dengan hasil audit.
Laporan ini harus disampaikan secara tepat waktu dan bersifat konstruktif berikut rekomendasi untuk peningkatan atau perbaikannya. Laporan itu juga harus
memuat kinerja yang memuaskan serta langkah perbaikan.
• Tindak Lanjut
Auditor internal menindaklanjuti masalah yang dikemukakan atau rekomendasi yang disampaikan dalam laporan. Auditor internal harus menentukan
apakah setiap tindakan perbaikan yang diperlukan, ytang dinyatakan dalam laporan audit, telah dilakukan atau apakah manajemen menyadari risiko yang
terkait dengan tidak dilaksanakannya tindakan perbaikan tersebut.
5. Manajemen Departemen Audit Internal