Tahapan Permohonan Kredit KPR Tahapan Analisis Kredit KPR

1. Kredit Pemilikan Rumah yang sumber danaya dari perbankan komersil: Artinya KPR yang dikucurkan telah memenuhi prosedur kredit yang telah ditetapkan oleh bank pelaksana dan suku bunganya disesuaikan dengan biaya dana pihak developer yang akan dibayarkan ditambah dengan margin keuntungan yang diharapkan dari bank pelaksana dari pihak debitur. 2. Kredit Pemilikan Rumah yang sumber dananya dari pemerintah subsidi. Artinya subsidi ditetapkan oleh Departemen Pemukiman dan Prasarana Wilayah telah memprogramkan bantuan perumahan melalui fasilitas kredit perumahan bersubsidi KPRKPRS dimana pelaksananya melibatkan Direktorat Jenderal nggaran Departemen Keuangan DJA\, dan Bank Pelaksana. Menurut Suyatno 2003 : 69 prosedur pemberian kredit pemilikan rumah KPR yang dilakukan oleh Bank Pelaksana baik yang bersifat komersil maupun subsidi secara umum sama dengan kredit umum terdiri dari beberapa tahapan yaitu: 1. Tahapan permohonan kredit KPR 2. Tahapan analisis kredit KPR 3. Tahapan verifikasi data KPR 4. Tahapan rekomendasi kredit oleh analisis KPR 5. Tahapan persetujuan permohonan kredit KPR

1. Tahapan Permohonan Kredit KPR

Pada saat pengajuan permohonan kredit seorang debitur harus melengkapi berkas permohonan KPR yang terdiri dari: i. Surat-surat permohonan calon debitur yang ditandatangani secara lengkap dan sah. ii.Daftar isian yang disediakan oleh bank yang secara sebenarnya dan lengkap diisi oleh calon debitur. iii.Daftar lampiran lain yang diperlukan untuk kredit KPR antara lain: Universitas Sumatera Utara • Berkas kelengkapan data diri yaitu kartu tanda penduduk KTP, kartu keluarga KK, akte kelahiran, pasphoto, surat nikah jika telah menikah, dan dokumen pendukung lainnya. • Berkas kelengkapan data pekerjaan antara lain surat keterangan bekerja dari perusahaan calon debitur, data penghasilan, rekening bank ataupun slip gaji dari perusahaan. Permohonan dinyatakan lengkap bila telah memenuhi persyaratan yang telah ditentukan untuk pengajuan permohonan kredit pemilikan rumah KPR ini. Selama permohonan kredit sdang dalam proses, maka berkas-berkas permohonan harus tetap dijaga dan diplihara. Untuk memudahkan bank memperoleh data yang diperlukan, bank mempergunakan Daftar Isian Permohonan Kredit yang harus diisi oleh nasabah.

2. Tahapan Analisis Kredit KPR

Secara umum sebelum kredit diberikan pihak bank biasanya melakukan penilaian kredit dengan berpedoman pada prinsip-prinsip penilaian kredit yaitu analisis 5 C. Menurut Kasmir 2002 : 117 prinsip 5 C adalah sebagai berikut: • Character, yaitu sifat atau watak calon debitur yang dijadikan sebagai ukuran tentang willingness to pay kemauan untuk membayar. • Capacity, yaitu kemampuan calon debitur dalam dalam membayar kredit yang dihubungkan dengan kemampuan untuk memperoleh penghasilan. • Capital, yaitu untuk mengetahui sumber-sumber pembiayaan yang dimiliki calon debitur terhadap KPR yang dibiayai oleh bank. • Collateral, yaitu jaminan yang diberikan calon nasabah baik yang bersifat fisik maupun non fisik dan biasanya jaminan melebihi jumlah kredit KPR yang diberikan. • Condition, yaitu melakukan penilaian terhadap kondisi ekonomi sekarang dan untuk masa yang akan datang sesuai dengan sektor masing-masing calon debitur. Universitas Sumatera Utara Saat menganalisa kredit, seorang analis melakukan pekerjaan yang meliputi: i. Wawancara dengan calon pemohon kredit KPR Pada tahapan ini analis mencoba menggali dan menghubungkan informasi calon debitur berdasarkan data yang telah dihimpun dengan pernyataan calon debitur pada saat wawancara. ii. Pengumpulan data Pengumpulan data ini berhubungan dengan pekerjaan analis untuk menganalisa dan mereview kembali permohonan kredit yang diajukan calon debitur untuk menguji kelayakan calon debitur mendapatkan fasilitas KPR. Data tersebut antara lain data intern bank maiupun data ekstern termasuk informasi antar bank dan pemeriksaan pada daftar hitam kredit macet, begitu juga dengan data jaminan. Dalam penganalisaan kredit pemilikan rumah KPR ini menurut Thomas Suyatno 2003 : 71, bank harus memperoleh data pokok minimal mengenai aktivitas usaha para nasabah calon debitur disertai dengan analisis antara lain: a. Jaminan b. Aktivitas RK c. Laporan-laporan kuangan d. Data kualitatifnasabah calon debitur Diantara hal-hal tersebut di atas, maka bank lebih memusatkan perhatiannya pada jaminan. Hal ini bukan berarti yang lainnnya tidak penting Universitas Sumatera Utara kurang perhatian bank. Jenis jaminan kredit KPR adalah rumah dan agunan ini harus memiliki keyakinan legalitas dari rumah yang diagunkan yaitu: • Memiliki bukti pemilikan sertifikat yang sah seperti hak guna bangunan atas nama calon debitur yang bersangkutan masih berlaku. • Rumah yang diagunkan tidak dalam persengketaan tidak ada ikatan dengan pihak lain. Dari sudut ekonomis rumah yang diagunkan harus dipenuhi jaminan perkreditan antara lain: • Mempunyai nilai ekonomis dapat diperjual belikan secara umum dan bebas. • Harga wajar dari agunan KPR harus lebih besar dari jaminan kredit yang diberikan.

3. Tahap Verifikasi Data