Kerangka Berpikir Faktor pendekatan belajar

42

2.2.7 Kecemasan Dan Proses Belajar.

Di dalam psikologi yang memulai membahas mengenai kecemasan adalah Freud dengan teori psikonalisasinya. Kemudian muncul juga pembahasan dari aliran Behaviouristik yang bertolak belakang dengan Psikoanalisa. Menurut Behaviouristik, proses belajar memegang peranan penting dalam pembentukan kecemasan. Kecemasan adalah hasil atau sesuatu yang dipelajari juga merupakan dorongan untuk bertingkah laku bagi seseorang. Salah seorang tokoh Behaviouristik yaitu J.B.Watson membahas mengenai tingkah laku manusia yang ditampilkan atau yang tercermin secara fisik. Ia mengatakan bahwa suatu stimulus adalah hasil dari proses belajar. Terjadinya perubahan itu relatif menetap serta dihasilkan oleh usaha-usaha tertentu. G.D.William 1962 dengan ‘drive theory’nya mengemukakan bahwa meningkatnya kecemasan dapat memperbaiki penampilan atau prestasi.

2.3 Kerangka Berpikir

Belajar merupakan perubahan tingkah laku individu yang relatif menetap sebagai hasil dari pengalaman dan interaksi dengan lingkungan menggunakan panca indera yang melibatkan proses kognitif. Pembelajaran dalam sebuah pendidikan adalah usaha manusia pendidik untuk membimbing anak didiknya menuju kedewasaan dengan penuh tanggung jawab. Sebagai suatu usaha yang mempunyai tujuan atau cita-cita tertentu, sudah sewajarnya dalam proses belajar mengandung masalah penilaian terhadap hasil 43 usaha tersebut. Prestasi belajar menunjukan pada hasil yang dicapai oleh individu melalui usaha pembelajaran. Fenomena yang terjadi bahwa banyak mahasiswa fakultas Psikologi yang sering mengulang pada mata kuliah statistik merupakan hal yang penulis rasa perlu untuk diteliti sebabnya. Terlebih lagi fakultas akan merubah kurikulum dalam penambahan muatan kurikulum bagi mata kuliah statistik. Hal ini tentu menjadi perhatian tersendiri bagi pihak fakultas termasuk juga bagi mahasiswa fakultas Psikologi UIN yang latar belakang jurusan di sekolah asalnya sangat beragam yaitu jurusan IPA, IPS, bahasa dan pesantren. Bagi Mahasiswa yang jurusan asalanya IPA atau IPS mengikuti mata kuliah statistik bisa jadi menjadi hal yang biasa ditemui pada sekolah asalnya yang sering diberikan muatan pelajaran yang berkaitan dengan angka-angka, misal matematika, fisika, kimia. Lain hal bagi jurusan bahasa, apalagi bagi yang sekolah asalnya dari pesantren. Selain itu peneliti juga ingin mengetahui apakah yang menyebabkan prestasi belajar statistik pada mahasiswa fakultas Psikologi UIN Jakarta. Penelitian ini penting dilakukan karena statistik merupakan alat yang dipergunakan dalam proses pengembangan ilmu pengetahuan, demikian halnya dengan psikologi. Selain itu kebijakan pihak fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang ingin menjadikan fakultas Psikologi UIN Jakarta unggul dalam bidang metodologi penelitian dan psikometri mengharuskan mahasiswa mengikuti perkuliahan statistik lebih banyak dari kebijakan sebelumnya. Sehingga diharapkan kemampuan statistik mahasiswa meningkat. 44 Dalam penelitian ini prestasi belajar yang ingin diteliti adalah prestasi belajar statistik mahasiswa fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Pada kenyataannya tinggi rendahnya prestasi belajar seorang anak tidak hanya ditentukan oleh faktor kecerdasan seorang anak semata. Hal ini terbukti dari cukup banyaknya anak yang berprestasi walaupun memiliki tingkat kecerdasan rata-rata, demikian sebaliknya, ada kasus dimana bagi beberapa anak yang mempunyai tingkat inteligensi kecerdasan yang tergolong di atas rata-rata namun prestasi belajar di sekolahnya biasa-biasa saja dan tidak menonjol. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa ada faktor yang turut menunjang ataupun melemahkan prestasi belajar ini, antara lain, kemauan atau motivasi maupun kecemasan yang dimiliki setiap peserta didik. Menurut Spielberger 1966 kecemasan dasar diartikan sebagai kecenderungan individu untuk lebih mudah menghayati kecemasan bila dihadapkan pada situasi yang mengundang stress. Kecemasan dasar ini merupakan bagian dari kepribadian yang terbentuk oleh pengalaman masa lalu. Individu yang memiliki kecemasan dasar tinggi akan lebih cepat mengalami stress karena cenderung mempresepsi suatu stimulus yang sebenarnya tidak berbahaya bagi ancaman dengan melebih-lebihkan stimulus tersebut. Sedangkan kecemasan sesaat adalah suatu keadaan emosional yang tergugah oleh situasional . Menurut Spielberger, adanya keadaan yang membahayakan atau tidak pada diri individu ditentukan oleh penilaian kognitif individu .Menurut Spielberger 1966, kecemasan dibedakan menjadi dua yaitu state anxiety dan trait anxiety. State Anxiety adalah gejala kecemasan yang timbul apabila 45 seseorang dihadapkan pada situasi yang dirasakan mengancam, berlangsung sementara dan ditandai dengan perasaan subyektif akan tekanan-tekanan tertentu, kegugupan dan aktifnya susunan syaraf pusat. Trait Anxiety adalah kecemasan yang menetap pada diri seseorang dan merupakan pembeda antara satu individu dengan individu lainnya. Kecemasan ini sudah terintegrasi dalam kepribadian sehingga seseorang yang memiliki kecemasan ini lebih mudah cemas bila menghadapi suatu situasi. Berdasarkan uraian di atas, maka kerangka berpikir penelitian ini dapat digambarkan dalam diagram berikut : TIPE KECEMASAN : State anxiety Trait anxiety Prestasi belajar Statistik

2.4 Hipotesis

Dokumen yang terkait

Hubungan antara tingkata berpikir positif dengan kecemasan berkomunikasi Mahasiswa Fakultas Psikologi UIN Jakarta

0 15 80

Hubungan antara tipe kelekatan ( attachment style) dengan kecemburuan pada pasangan berpacaran mahasiswa fakultas Psikologi Unversitas Negeri Islam (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta

8 31 130

Hubungan gaya belajar dengan prestasi belajar statistik mahasiswa program non reguler fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

0 9 115

Hubungan sensation seeking dengan prestasi akademik mahasiswa Fakultas Psikologi UIN Jakarta

1 8 105

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KECEMASAN DENGAN PRESTASI AKADEMIK MAHASISWA DI FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS Hubungan Antara Tingkat Kecemasan Dengan Prestasi Akademik Mahasiswa Di Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta.

0 2 12

PENDAHULUAN Hubungan Antara Tingkat Kecemasan Dengan Prestasi Akademik Mahasiswa Di Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta.

0 2 4

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KECEMASAN DENGAN PRESTASI AKADEMIK MAHASISWA DI FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS Hubungan Antara Tingkat Kecemasan Dengan Prestasi Akademik Mahasiswa Di Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta.

2 13 14

HUBUNGAN ANTARA MINAT TERHADAP FAKULTAS DENGAN PRESTASI AKADEMIK MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI Hubungan Antara Minat Terhadap Fakultas Dengan Prestasi Akademik Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta.

0 4 18

HUBUNGAN ANTARA MINAT TERHADAP FAKULTAS DENGAN PRESTASI AKADEMIK MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS Hubungan Antara Minat Terhadap Fakultas Dengan Prestasi Akademik Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta.

0 6 15

Hubungan Antara Kategori USP dengan Prestasi Belajar Mahasiswa Fakultas Psikologi Ubaya - Ubaya Repository

0 1 1