48
penelitian deskriptif ini tidak memiliki kekuatan kontrol terhadap hal-hal yang terjadi tersebut dan hanya dapat mengukur apa yang ada.
3.2 Definisi Variabel dan Operasional Variabel
Variabel adalah suatu karaketristik yang memiliki dua atau lebih nilai atau sifat yang berdiri sendiri-sendiri. Kerlinger dalam Sevilla, 1993 menyebut variabel
sebagai konstruk atau sifat yang diteliti. Pada permulaan penelitian harus ditetapkan dengan tegas variabel yang akan diteliti, yaitu mana yang termasuk
dalam variabel bebas atau termasuk variabel terikat. Menurut Kerlinger dalam Sevilla, 1993 yang dimaksud dengan variabel
bebas adalah variabel yang diharapkan dapat dimanipulasi sebelum diteliti, sedangkan variabel terikat menurut Ary, dkk dalam Sevilla, 1993 adalah
variabel yang tidak dapat dimanipulasi. Variabel-variabel yang terlibat dalam penelitian ini adalah variabel tipe
kecemasan sebagai variabel bebas independent variable dan variabel prestasi belajar sebagai variabel terikat dependent variable.
Adapun definisi variabel dan operasional variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
3.2.1 Definisi Variabel
Prestasi belajar merupakan perubahan tingkah laku individu yang relatif menetap sebagai hasil dari pengalaman dan interaksi dengan lingkungan
menggunakan panca indera yang melibatkan proses kognitif.
48
49
Kecemasan menurut Spielberger 1983, kecemasan dibedakan menjadi dua yaitu state anxiety dan trait anxiety. State Anxiety adalah gejala kecemasan
yang timbul apabila seseorang dihadapkan pada suatu yang dirasakan mengancam. Kecemasan ini tergantung intensitas stimulus yang dianggap
mengancam dimana tingkat stimulus yang mempengaruhi tingkat kecemasan. State anxiety hanya berlangsung sementara dan ditandai dengan perasaan
subyektif akan tekanan-tekanan tertentu, kegugupan dan aktifnya susunan syaraf pusat. Trait anxiety adalah kecemasan yang menetap pada diri seseorang yang
merupakan pembeda antara satu individu dengan individu lainnya. Berdasarkan trait anxiety inilah dapat diperkirakan sejauh mana kecenderungan seseorang
dalam menerima kondisi atau situasi di sekitarnya sebagai sesuatu yang dapat menimbulkan kecemasan. Kecemasan ini sudah terintegrasi dalam kepribadian
sehingga seseorang yang memiliki kecemasan ini lebih mudah cemas bila menghadapi suatu situasi.
3.2.2 Operasional Variabel