45
seseorang dihadapkan pada situasi yang dirasakan mengancam, berlangsung sementara dan ditandai dengan perasaan subyektif akan tekanan-tekanan tertentu,
kegugupan dan aktifnya susunan syaraf pusat. Trait Anxiety adalah kecemasan yang menetap pada diri seseorang dan merupakan pembeda antara satu individu
dengan individu lainnya. Kecemasan ini sudah terintegrasi dalam kepribadian sehingga seseorang yang memiliki kecemasan ini lebih mudah cemas bila
menghadapi suatu situasi. Berdasarkan uraian di atas, maka kerangka berpikir penelitian ini dapat
digambarkan dalam diagram berikut :
TIPE KECEMASAN : State anxiety
Trait anxiety Prestasi belajar Statistik
2.4 Hipotesis
Untuk lebih mengarahkan penelitian ini, peneliti menggunakan hipotesis sebagai berikut:
H0-1 : Tidak ada hubungan yang signifikan antara tipe kecemasan state anxiety kecemasan sebagai sifat dengan prestasi belajar statistik pada mahasiswa
Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. H0-2 : Tidak ada hubungan yang signifikan antara tipe kecemasan trait anxiety
kecemasan sesaat dengan prestasi belajar statistik pada mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
46
H1-1 : Ada hubungan yang signifikan antara tipe kecemasan state anxiety kecemasan sebagai sifat dengan prestasi belajar statistik pada mahasiswa
Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
H1-2 : Ada hubungan yang signifikan antara tipe kecemasan trait anxiety kecemasan sesaat dengan prestasi belajar statistik pada mahasiswa
Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
Dalam bab ini akan dijelaskan jenis penelitian yang digunakan, meliputi pendekatan penelitian dan metode penelitian, variabel penelitian, pengambilan
sampel, serta pengumpulan data, teknik anlisa data dan prosedur penelitian.
3.1 Jenis Penelitian
3.1.1 Pendekatan dan Metode Penelitian
Pendekatan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif yaitu suatu karakteristik dari satu variabel yang nilai-nilainya digunakan dalam bentuk
numerikal. Pendekatan kuantitatif menampilkan hasil berupa angka-angka. Penelitian ini merupakan penelitian korelasional, yaitu penelitian yang dirancang
untuk menentukan tingkat hubungan variabel-variabel yang berbeda dalam suatu populasi. Pengukuran korelasional digunakan untuk menentukan besarnya arah
hubungan Sevilla, et. Al, 1993. Alasan peneliti menggunakan penelitian korelasional adalah karena penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara
dua variabel, yaitu variabel tipe kecemasan dengan variabel prestasi belajar. Maka jenis penelitian yang cocok untuk digunakan dalam penelitian ini adalah jenis
penelitian korelasi. Sevilla dkk 1993, menyatakan bahwa penelitian deskriptif bertujuan
menggambarkan sifat suatu keadaan yang ditemukan pada saat penelitian dilaksanakan dan memeriksa sebab-sebab dari suatu gejala tertentu. Hanya saja
48
penelitian deskriptif ini tidak memiliki kekuatan kontrol terhadap hal-hal yang terjadi tersebut dan hanya dapat mengukur apa yang ada.
3.2 Definisi Variabel dan Operasional Variabel
Variabel adalah suatu karaketristik yang memiliki dua atau lebih nilai atau sifat yang berdiri sendiri-sendiri. Kerlinger dalam Sevilla, 1993 menyebut variabel
sebagai konstruk atau sifat yang diteliti. Pada permulaan penelitian harus ditetapkan dengan tegas variabel yang akan diteliti, yaitu mana yang termasuk
dalam variabel bebas atau termasuk variabel terikat. Menurut Kerlinger dalam Sevilla, 1993 yang dimaksud dengan variabel
bebas adalah variabel yang diharapkan dapat dimanipulasi sebelum diteliti, sedangkan variabel terikat menurut Ary, dkk dalam Sevilla, 1993 adalah
variabel yang tidak dapat dimanipulasi. Variabel-variabel yang terlibat dalam penelitian ini adalah variabel tipe
kecemasan sebagai variabel bebas independent variable dan variabel prestasi belajar sebagai variabel terikat dependent variable.
Adapun definisi variabel dan operasional variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
3.2.1 Definisi Variabel
Prestasi belajar merupakan perubahan tingkah laku individu yang relatif menetap sebagai hasil dari pengalaman dan interaksi dengan lingkungan
menggunakan panca indera yang melibatkan proses kognitif.
48
49
Kecemasan menurut Spielberger 1983, kecemasan dibedakan menjadi dua yaitu state anxiety dan trait anxiety. State Anxiety adalah gejala kecemasan
yang timbul apabila seseorang dihadapkan pada suatu yang dirasakan mengancam. Kecemasan ini tergantung intensitas stimulus yang dianggap
mengancam dimana tingkat stimulus yang mempengaruhi tingkat kecemasan. State anxiety hanya berlangsung sementara dan ditandai dengan perasaan
subyektif akan tekanan-tekanan tertentu, kegugupan dan aktifnya susunan syaraf pusat. Trait anxiety adalah kecemasan yang menetap pada diri seseorang yang
merupakan pembeda antara satu individu dengan individu lainnya. Berdasarkan trait anxiety inilah dapat diperkirakan sejauh mana kecenderungan seseorang
dalam menerima kondisi atau situasi di sekitarnya sebagai sesuatu yang dapat menimbulkan kecemasan. Kecemasan ini sudah terintegrasi dalam kepribadian
sehingga seseorang yang memiliki kecemasan ini lebih mudah cemas bila menghadapi suatu situasi.
3.2.2 Operasional Variabel
Dalam penelitian ini, definisi operasional yang digunakan untuk kedua variabel adalah sebagai berikut :
Prestasi belajar adalah skor yang diperoleh dari nilai prestasi akademik yang diperoleh dari pembagian hasil penilaian formatif kehadiran dan keaktifan
di dalam kelas mata kuliah statistik, UTS ujian tengah semester dan UAS ujian akhir semester.
49
50
Kecemasan adalah skor yang diperoleh dari jawaban responden terhadap instrumen STAI State-trait Anxiety Inventory yang diukur melalui aspek
kognitif, somatis dan rasa percaya diri.
3.3 Populasi dan Sampel
Suatu penelitian yang dimaksudkan untuk menarik generalisasi, sangat berkepentingan dengan masalah sampel, yaitu bagaimana mengambil sampel dari
suatu populasi sehingga hasil-hasil penelitian terhadap sampel tersebut melahirkan kesimpulan yang berlaku umum bagi seluruh populasi.
3.3.1 Populasi Penelitian
Menurut Suharsimi Arikunto 1992, menyatakan bahwa populasi adalah keseluruhan subyek penelitian. Menurut Kerlinger 1973, populasi merupakan
keseluruhan anggota, kejadian atau obyek-obyek yang telah ditetapkan dengan baik Sevilla, et.al., 1993. Komaruddin 1984 yang dimaksud dengan populasi
semua individu yang menjadi sumber pengambilan sampel. Sedangkan Hasan 2002 memaparkan populasi adalah totalitas dari semua objek atau individu yang
memiliki karakteristik tertentu, jelas dan lengkap akan diteliti. Dalam penelitian ini yang menjadi populasinya adalah seluruh mahasiswa Fakultas Psikologi UIN
Syarif Hidayatullah semester 3 kelas C dan D yang berjumlah 90 orang yang terdiri atas 18 laki-laki dan 52 perempuan data akademik Fakultas Psikologi UIN
Syahid Jakarta tahun 2010.
50
51
3.3.2 Sampel Penelitian
Sampel adalah beberapa bagian kecil atau cuplikan yang didapat dari populasi Sevilla, et.al., 1993. Untuk jumlah sampel, peneliti menggunakan
ukuran minimum yang ditawarkan oleh Gay 1976, bahwa untuk penelitian korelasi diambil 30 subyek atau lebih Sevilla, et.al., 1993.
Sampel adalah bagian dari populasi yang diambil melalui cara-cara tertentu yang juga memiliki karaketristik tertentu, jelas dan lengkap yang
dianggap bisa mewakili populasi Hasan, 2002. Sesuai dengan tujuan penelitian. Sampel yang diteliti adalah mahasiswa
semester tiga kelas C dan D Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah yang mengikuti mata kuliah statistk..
Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Psikologi semester 3 kelas C dan D. Saat pengambilan data jumlah mahasiswa yang hadir
sebanyak 70 orang. Peneliti mengambil sampel sebanyak 70 orang mahasiswa, karena untuk menganalisa data penetapan sampel yang lebih besar agar
mengurangi bias yang timbul dibandingkan dengan menggunakan sampel yang jumlahnya sedikit. Selain itu, distribusi frekuensi dari data dengan jumlah sampel
besar dan tidak kurang dari 30 orang akan mendekati pada penyebaran sampel.
3.3.2.1 Teknik Pengambilan Sampel
Teknik yang digunakan untuk pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah insidental sampling atau
51
52
3.4 Pengumpulan Data
3.4.1 Metode dan Instrumen Penelitian
Pengumpulan data adalah pencatatan hal-hal, peristiwa, keterangan atau karakteristik-karakteristik sebagian atau seluruh elemen poplasi yang akan
menunjang atau mendukung penelitian Hasan, 2002 Suharsimi 2003 mengatakan bahwa yang dimaksud dengan metode pengumpulan data adalah cara-
cara yang dapat digunakan oleh seorang peneliti untuk mengumpulkan data. Sedangkan yang dimaksud dengan instrumen pengumpulan data adalah alat bantu
yang dipilih dan digunakan oleh seorang peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan data agar kegiatan tersebut menjadi sitematis dan dipermudah
karenanya. Dalam penelitian ini, teknik pengumpulan data yang digunakan adalah
angket. Angket adalah sejumlah pernyataan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari subjek dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-
hal yang ia akui Arikunto,2002. Adapun alat pengumpulan data yang peneliti lakukan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan skala kecemasan dan
pengukuran prestasi belajar statistik diambil dari hasil nilai prestasi akademik mata kuliah statistik pada semester 2.
3.4.2 Instrumen Penelitian
Dalam penelitian ini, skala yang digunakan dalam mengukur kecemasan adalah skala kecemasan Spielberger STAI State-Trait Anxiety Inventory 1983
yang kemudian diadaptasi dan dimodifikasi oleh Primusanto 2000. Tes ini
52
53
diciptakan oleh Charles D. Spielberger bekerjasama dengan Richard L. Gorsuch dan Robert C. Lushene. Dalam tes kecemasan ini diperlihatkan ‘self report’ yang
bertujuan untuk mengukur dua konsep kecemasan yang berbeda yaitu kecemasan sesaat state anxiety dan tes ini mnggambarkan bagaimana perasaan subyek pada
umumnya. Menurut asumsi Spielberger, orang yang memiliki kecemasan dasar tinggi
cenderung akan mudah menanggapi lingkungannya sebagai suatu yang membahayakan atau merupakan sutu ancaman atau kecemasan sesaat yang
dimilikinya cenderung akan lebih tinggi dibanding dengan orang yang memiliki kecemasan rendah.
Skala ini mencakup bentuk Self-report untuk mengukur state dan trait anxiety. Bagian ini mengukur state anxiety mencakup 20 pernyataan yang
mengevaluasi perasaan subyek pada “saat ini, sekarang ini” right now, at this moment. Bagian yang mengukur trait anxiety mencakup 20 petanyaan yang
mengevaluasi bagaimana secara umum perasaan subyek. Khusus
mengenai state anxiety, skala ini juga dapat digunakan untuk
mengevaluasi perasaan subyek pada waktu-waktu tertentu di masa lalu dan saat- saat tertentu di masa mendatang yang kira-kira akan dialami oleh subyek. Dalam
skala ini terdapat 10 item anxiety-present mengukur keberadaan kecemasan dan 10 item anxiety-absent mengukur ketiadaan kecemasan pada skala state –
anxiety-nya. Contoh dari item anxiety-present adalah “i feel blue” dan contoh dari anxiety-absent adalah “I feel pleasant”
53
54
Skala yang digunakan dalam penelitian ini mengikuti model skala Likert yaitu skala akhir subyek merupakan skor total dari jawaban pada setiap
pernyataan Azwar, 2003. Dalam skala ini subyek diharuskan memilih salah satu jawaban yang menggambarkan tentang dirinya sendiri dan bukan merupakan
pendapat orang lain tentang suatu pernyataan. Skala ini memiliki 5 alternatif jawaban yaitu : tidak sama sekali, sedikit, sedang, sangat dengan pergerakan
skoring, jika favourable 4, 3, 2, 1 dan jika unfavourable 1, 2, 3, 4. Rincian dan skala yang dipergunakan adalah sebagai berikut :
Tabel 3.1 Variabel, Indikator, Dan Skala Yang Digunakan
Variabel Indikator Skala
Kecemasan sebagai sifat trait anxiety
pernyataan subyek mengenai kebiasaannya
merasakan ketegangan dalam menghadapi mata
kuliah statistik skala yang digunakan
didasarkan pada skala kecemasan Spielberger
STAI State-Trait Anxiety form Y,
rancangan Spielberger 1983 yang berisi 20
item pernyataan, skala ini telah diadaptasi oleh
Sayida 2010. kecemasan sebagai
keadaan sesaat state anxiety
pernyataan subyek mengenai perasaannya
menghadapi keadaan saat mengikuti mata kuliah
statistik. Perasaan ini berkisar sekitar ungkapan
kecemasan, kegugupan, ketidakpercayaan diri,
Skala yang digunakan didasarkan pada skala
kecemasan Spielberger STAI State-Trait
Anxiety form Y, rancangan Spielberger
1983 yang beisi 21 item pernyataan. Skala
54
55
dan keluhan somatik yang menyertainya.
ini telah diadaptasi oleh Sayida 2010.
Prestasi belajar nilai mata kuliah statistik
Tabel 3.2 Blue Print Uji Coba Skala Tipe Kecemasan
No Aspek Favorabel
Unfavorabel Jumlah
1 State Anxiety
1, 2, 3, 5, 6, 7, 8, 10, 11, 12, 14, 16, 18,
19, 20, 21 4, 9, 13, 15,
17 21
2 Trait Anxiety
2, 6, 7, 8, 10, 11, 12, 13, 14, 16, 17, 18
1, 3, 4, 5, 9, 15, 19, 20
20
Tabel 3.3 Teknik Penskoran Skala Kecemasan Untuk
State Anxiety dan Trait Anxiety Respon
Pilihan jawaban skor Tidak sama sekali
Sedikit Sedang
Sangat
Favorabel 4 3 2 1
Unfavorabel 1 2 3 4
Dalam penelitian ini penulis tidak melakukan try out lagi dikarenakan penulis menggunakan skala baku yang telah diuji coba oleh peneliti sebelumnya
yaitu Sayida Maisaroh 2009 dalam judul skripsinya “Hubungan Antara Tipe Kecemasan Dengan Strategi Coping”.
3.4.3 Teknik Uji Instrumen
Bentuk penelitian ini menggunakan uji regresi untuk melihat hubungan antara dua variabel yaitu tipe kecemasan dengan prestasi belajar statistik pada
55
56
mahasiswa fakultas Psikologi UIN. Hubungan antar variabel dinyatakan dalam bentuk koefisien korelasi.
3.4.3.1 Uji validitas Skala
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan suatu kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen dikatakan valid
apabila dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat Arikunto, 1998.
Pengujian validitas dilakukan untuk mengetahui apakah suatu alat ukur mampu menghasilkan data yang akurat dan sesuai dengan ukuranya. Untuk
menguji validitas skala, peneliti mengguanakan SPSS versi 13,0 for windows.
3.4.3.2 Uji Reliabilitas Skala
Reliabilitas adalah sejauhmana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya. Hasil pengukuran dapat dipercaya jika dalam beberapa kali pelaksanaan
pengukuran terhadap kelompok subyek yang sama diperoleh hasil yang relatif sama. Untuk menguji reliabilitas skala, peneliti menggunakan SPSS versi 13,0 for
windows.
3.5
Teknik Analisa Data
3.5.1 Hasil Uji Validitas
Dari item uji coba terhadap skala state anxiety terdapat 17 item yang valid dan 11 item pada skala trait anxiety.
56
57
Tabel 3.4 Sebaran Butir Hasil Penelitian Skala Kecemasan
No Aspek Favorabel
Unfavorabel 1
State Anxiety 1, 2, 3, 6, 7, 8, 10, 11,
12, 13, 16, 17, 18, 20, 21 4, 5, 9, 14, 15,
19 2
Trait Anxiety 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10,
11, 12, 13, 14, 16, 17, 18, 19, 20
1, 15
Skor Prestasi belajar penulis ambil dari nilai prestasi akademik yang diperoleh dari pembagian hasil penilaian Formatif kehadiran dan keaktifan di
dalam kelas mata kuliah statistik, UTS ujian tengah semester dan UAS ujian akhir semester.
3.5.2 Reliabilitas Skala kecemasan
Dari perhitungan uji coba item-item yang valid, diperoleh hasil reliabilitas skala kecemasan untuk state anxiety 0.895 dan trait anxiety 0.901. Dengan
koefisien reliabilitas tersebut dikatakan bahwa alat ukur tersebut “reliabel”, sehingga dapat dipercaya untuk dijadikan sebagai alat ukur serta mampu
menggambarkan hasil yang cukup baik.
3.5.3 Tehnik Analisa Data
Untuk mengetahui hubungan antara kedua variabel yang akan diteliti yakni hubungan antara tipe kecemasan dengan prestasi belajar statistik mahasiswa fakultas
Psikologi UIN Jakarta, maka digunakan rumus korelasi product moment pearson Arikunto, 1998: 69.
57
58
3.6 Prosedur Penelitian
Berkaitan dengan jalannya penelitian ini, penulis membuat langkah- langkah prosedur penelitian yang diharapkan dapat menunjang kelancaran serta
keberhasilan penelitian ini, yang meliputi: 1. Tahap persiapan
Pada tahap awal ini dimulai denagn memilih judul penelitian, perumusan masalah, menentukan variabel yang akan diteliti, merumuskan hipotesis
penelitian, mencari serta menyusun teori studi pustaka yang tepat yang berkaitan dengan variabel penelitian, menyusun dan menentukan instrument penelitian yang
berupa skala, menentukan subjek dan lokasi penelitian. 2. Pengujian alat ukur Try out
Dalam penelitian ini penulis tidak melakukan try out lagi dikarenakan penulis menggunakan skala baku yang telah diuji coba oleh peneliti sebelumnya
yaitu Sayida Maisaroh dalam judul skripsinya “Hubungan Antara Tipe Kecemasan Dengan Strategi coping”. Adapun proses penghitungan dilakukan
dengan menggunakan program SPSS versi 13,0 for Windows. Dalam penelitian ini skor prestasi belajar statistik responden berupa hasil
nilai mata kuliah statistik II yang diperoleh mahasiswa. Sedangkan untuk skor tipe kecemasan berupa jawaban mahasiswa terhadap instrumen yang diambil dari teori
Spielberger yaitu STAI Strait-Trait Anxiety Inventory.
58
59
59
3. Pelaksanaan penelitian Dalam pelaksanaannya, responden diminta untuk mengisi alat ukur
kecemasan yang berupa skala kecemasan untuk state anxiety dan trait anxiety. Penelitian dilakukan pada tanggal 27 September 2010.
4. Tahap analisis data Data yang diperoleh dari hasil pengisian skala kemudian dikumpulkan
untuk kemudian dianalisa dan dibuat laporannya. 5. Pembahasan
Dalam tahap ini, penulis melakukan interpretasi dan pembahasan terhadap hasil analisis statistik berdasarkan teori, kemudian membuat kesimpulan hasil
penelitian dengan memperhitungkan data penunjang yang diperoleh.
BAB 4 PRESENTASI DAN ANALISA DATA
Pada bab ini membahas tentang hasil penelitian hubungan antara tipe kecemasan dengan prestasi belajar mahasiswa Psikologi Universitas Islam negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta. Secara rinci bab ini akan mengulas mengenai gambaran umum responden, deskripsi skor responden, dan uji hipotesis.
4.1 Gambaran Umum Responden Penelitian