UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
karena memiliki beberapa kelebihan, diantaranya penggunaan eksipien berupa siklodekstrin yang diketahui nontoksik saat diberikan peroral.
Siklodekstrin telah digunakan secara luas di dunia farmasi karena availabilitas dan ukuran rongganya yang sesuai untuk banyak obat ketika
menginklusi berbagai jenis obat. Metode kneading yang dilakukan pada penelitian ini dibuat dengan
membentuk pasta dari -siklodekstrin menggunakan pelarut etanol 50 kemudian secara perlahan dimasukkan fraksi etil asetat ke dalam pasta
dan dimasukkan ke dalam oven. Penggunaaan oven untuk memberikan optimasi pengeringan yang bertujuan agar proses pengeringan pasta
terjadi dalam waktu singkat akibat proses pemanasan. Pencampuran dengan metode kneading dilakukan dengan 3 variasi
perbandingan polimer yang dapat dilihat pada tabel 3.1. Hal ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan jumlah polimer terhadap
peningkatan kelarutan obat. Hasil campuran fraksi etil asetat daun sukun- -siklodekstrin berupa serbuk berwarna kuning kecoklatan, hasil dapat
dilihat pada lampiran 16.
4.3 Hasil Karakterisasi Campuran Fraksi Etil Asetat Daun Sukun-
β- siklodekstrin
Karakterisasi campuran fraksi etil asetat daun sukun- - siklodesktrin dilakukan untuk mengetahui apakah terjadinya perubahan
morfologi dari fraksi etil asetat daun sukun tunggal dengan yang sudah mengalami pencampuran melalui metode kneading. Berdasarkan
penelitian yang sudah ada diketahui bahwa jika terbentuk kompeks inklusi maka kelarutan dari senyawa tersebut akan meningkat.
4.3.1 Scanning Electron Microscopy SEM
Pada penelitian ini karakterisasi campuran fraksi etil asetat daun sukun- -siklodekstrin dilakukan dengan uji Scanning Electron
Microscopy SEM. Uji Scanning Electron Microscopy dilakukan untuk
melihat perbedaan morfologi dari fraksi etil asetat daun sukun yang tidak diperlakukan kneading dengan campuran fraksi etil asetat daun sukun- -
siklodekstrin. adanya perbedaan morfologi dari kedua sampel tersebut
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
diperkirakan menunjukkan pembentukan kompleks inklusi Singh, Bharti, Madan Hiremath, 2010.
Hasil karakteristik menggunakan Scanning Electron Microscopy SEM dapat dilihat pada lampiran 17. Morfologi dari fraksi etil asetat
daun sukun, -siklodekstrin dan campuran fraksi etil asetat daun sukun-
-siklodekstrin tidak memberikan perbedaan yang signifikan. Hasil fraksi etil asetat daun sukun memiliki bentuk yang iregular dan campuran fraksi
etil asetat daun sukun- -siklodekstrin menunjukkan fraksi etil asetat yang terselimuti oleh polimer. Hal ini tidak dapat memberikan informasi yang
cukup untuk melihat terjadinya interaksi antara fraksi etil asetat daun sukun dengan campuran fraksi etil asetat daun sukun- -siklodekstrin
yang dapat membentuk kompleks iklusi.
4.3.2 Uji Karl-fischer titration
Tabel 4.2 Hasil Uji Karl-fischer titration setelah kneading Sampel
Kadar air Formula 1
7, 5939 Formula 2
8, 0656 Formula 3
9, 7137 Kontrol formula 1
11, 9059 -siklodekstrin
11, 8620 Fraksi etil asetat daun sukun
kneading 4,8229
Keterangan : Formula 1 yaitu perbandingan campuran fraksi etil asetat daun sukun- -siklodekstrin
1:2, formula 2 yaitu perbandingan campuran fraksi etil asetat daun sukun- - siklodekstrin 1:4, formula 3 yaitu campuran fraksi etil asetat daun sukun- -
siklodekstrin 1:6, kontrol formula 1: komposisi formula 1 tanpa diperlakukan dengan metode kneading.
Analisis kadar air adalah uji yang penting untuk karakterisasi terbentuknya kompleks inklusi. Hasil karakteristasi karl fischer yang
dapat dilihat pada tabel 4.2 menunjukkan bahwa kadar air hasil campuran
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
formula 1 dengan metode kneading menunjukkan penurunan kadar air dibandingkan dengan kadar air pada kontrol formula 1 tanpa perlakuan
kneading .
Selisih penurunan kadar air antara kontrol formula 1 dengan campuran kneading pada formula 1 menunjukan penurunan sebesar
4,312. Penurunan kadar air menunjukkan kandungan air yang lebih rendah pada campuran fraksi etil asetat daun sukun- -siklodekstrin yang
sudah di-kneading. Hal ini menunjukkan terbentuknya kompleks inklusi karena molekul air pada rongga bagian dalam -siklodekstrin digantikan
dengan molekul tamu sehingga menyebabkan jumlah air yang terikat menjadi berkurang Agrawal Gupta, 2011; Hadaruga, 2011.
Berdasarkan pada penelitian yang pernah dilakukan terhadap campuran ekstrak daun ficaria verna- -siklodekstrin dengan metode
kneading terjadi penurunan kadar air dibanding dengan -siklodekstrin
tunggal. Hal ini menunjukkan terjadinya komplek inklusi dari campuran ekstrak daun ficaria verna- -siklodekstrin Hadaruga, 2012.
Pembuatan kontrol formula hanya dilakukan pada formula 1 sedangkan untuk formula 2 dan formula 3 tidak diuji karena keterbatasan
biaya penelitian dan keterbatasan sampel. Penambahan polimer -
siklodekstrin pada formula 2 dan formula 3 lebih banyak daripada formula 1 sehingga diperkirakan kadar air dari kontrol formula 2 dan
formula 3 yang tidak di kneading nilai kadar airnya lebih tinggi daripada kontrol formula 1. Berdasarkan hal ini maka diperkirakan terjadi
penurunan kadar air pada formula 2 dan formula 3 seperti pada formula 1.
Informasi penurunan kadar air saja belum cukup untuk memastikan bahwa kompleks inklusi ini terbentuk. Untuk memastikan terjadi
kompleks inklusi dapat dilakukan karakterisasi lain seperti FTIR dan X- ray diffraction
. Namun pada penelitian ini tidak dilakukan karakterisasi menggunakan alat tersebut karena sulitnya mengkarakterisasi senyawa
multikomponen.
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
4.4 Hasil Uji Kelarutan Flavonoid dari Fraksi Etil Asetat Daun Sukun