UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
3.4.2.2 Kadar Air Kadar air dilakukan dengan menggunakan alat karl-fischer
titration . Alat dikalibrasi terlebih dahulu dengan menggunakan pelarut
hydranal , kemudian sampel dengan wadahnya ditimbang w1. Sampel
dimasukkan ke dalam metanol kering. Sampel dan wadah ditimbang kembali w2. Masukkan data w1 dan w2 ke dalam alat. Nilai kadar air
sampel akan muncul secara otomatis pada alat. 3.4.2.3 Kadar Abu Total
Fraksi etil asetat ditimbang sebanyak 2 gram, kemudian dimasukkan ke dalam krus yang telah dipijarkan dan ditara. Krus
dimasukan ke dalam tanur dan dipijarkan hingga bobot tetap. Sampel diangkat, didinginkan dalam desikator dan ditimbang. Jika arang tidak
dapat hilang, tambahkan air panas, saring dengan menggunakan kertas saring bebas abu. Pijarkan hingga bobot tetap kemudian ditimbang.
Dihitung kadar abu terhadap bahan yang telah dikeringkan di udara Depkes RI, 2000.
3.4.3 Pembuatan Campuran Fraksi Etil Asetat Daun Sukun-
β-siklodekstrin dengan Metode Pencampuran
Kneading
Tabel 3.1. Formulasi pembuatan campuran fraksi etil asetat daun sukun- -siklodekstrin
Formula Perbandingan Fraksi etil asetat
daun sukun
mg -siklodekstrin mg
F1 1 : 2
500 1000
F2 1 : 4
500 2000
F3 1 : 6
500 3000
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Fraksi etil asetat daun sukun dan -siklodekstrin ditimbang seperti formula F1, Fβ dan Fγ. -siklodekstrin dimasukkan dalam mortar dan
ditambahkan etanol 50 hingga diperoleh pasta. Secara perlahan fraksi
etil asetat daun sukun dimasukkan ke dalam pasta dan diaduk menggunakan alu selama 45 menit. Campuran kemudian dikeringkan pada
suhu 45
o
C selama 48 jam dalam oven, dipulverasi, dilewatkan di ayakan no.100 dan disimpan di dalam desikator Vikesh, Rajashree, Ashok
Fakirappa, 2009.
3.4.4 Karakterisasi Campuran Fraksi Etil Asetat Daun Sukun-
β- siklodekstrin
3.4.4.1 Uji Scanning Elektron Microscopi SEM
Uji Scanning Elektron Microscopi SEM dilakukan untuk
mengamati morfologi pada fraksi etil asetat daun sukun, ß-siklodekstrin
dan campuran fraksi etil asetat daun sukun- -siklodekstrin. Siapkan sebuah sample holder yang bagian bawahnya telah ditempelkan dengan
plat tembaga. Sejumlah serbuk sampel direkatkan pada sebuah perekat berupa selotip karbon. Kemudian sampel yang merekat pada selotip
karbon diberikan sebuah tekanan udara. Silinder kemudian ditempelkan pada selotip karbon yang telah bertabur serbuk sampel. Kemudian sample
holder di coating dan diuji menggunakan Scanning Electron Microscopy.
3.4.4.2 Uji Karl Fischer Titration
Uji dilakukan terhadap fraksi etil asetat daun sukun, ß-siklodekstrin dan campuran fraksi etil asetat daun sukun- -siklodekstrin dengan metode
kneading F1, F2 dan F3. Prosedur pengerjaan sama seperti pada point
3.4.1.2.2
3.4.5 Uji Kelarutan Flavonoid dari Fraksi Etil Asetat Daun Sukun