Dari berbagai definisi yang dikemukakan para ahli diatas, penulis menyimpulkan bahwa bimbingan adalah proses dimana
pemberian arahan dan petunjuk terus-menerus yang diberikan oleh seseorang yang memiliki pengetahuan yang lebih atau kompeten
dibidangnya kepada seseorang atau kelompok yang sedang mengalami permasalahan atau kesulitan sehingga menjadikannya kemandirian
dalam melaksanakan pekerjaannya. Sedangkan untuk pengertian manasik adalah tata cara
pelaksanaan ibadah haji. Kata manasik merupakan bentuk jamak dari kata mansak yang memiliki makna perbuatan dan syiar dalam ibadah
haji.
28
Lalu menurut Kamus Istilah Haji dan Umrah, manasik adalah hal-hal peribadatan yang berkaitan dengan ibadah haji: melaksanakan
ihram dari miqat yang telah ditentukan, thawaf, s a’I, wuquf di Arafah,
mabit di Muzdalifah, melempar jumrah, dan lain sebagainya.
29
Jadi manasik merupakan tatacara pelaksanaan ibadah baik haji atau umrah sesuai dengan rukun dan syaratnya, dan merupakan hak yang
tidak bisa diabaikan bagi seorang muslim yang hendak melaksanakan ibadah haji ke tanah suci, dilakukan sebelum perjalanan haji baik itu
manasik yang diberikan oleh pemerintah Kecamatankota maupun lembaga swasta KBIH. Dengan mengikuti manasik, setiap calon
jemaah haji akan mendapatkan pengetahuan tatacara beribadah haji yang sesuai dengan anjuran Rasulullah.
28
DedeImadudin, Mengenal Haji ,Jakarta: PT MitraAksaraPanaitan, 2011, h. 18
29
Dr. H. Sumuran Harahap, KamusIstilah Haji danUmrah,Jakarta: MitraAbadi Press, 2008, h. 362
Kemudian untuk pengertian haji itu sendiri adalah menurut bahasa berarti menyengaja. Dalam bahasa Arab, haji dibaca dengan
hajj atau hijj, meskipun pada dasarnya kata haji sering dibaca hajj. Jika dibaca hajj, berarti keterikatan kemampuan dengan gerakan-gerakan
khusus. Jika di baca hijj, haji berarti gerakan-gerakan khusus. Jadi, najul mahjul berarti laki-laki yang menyengaja. Hanya saja kata hajj
dan hijj kemudian biasa diartikan sebagai sengaja pergi ke Makkah untuk melangsungkan manasik haji.
30
Adapun menurut istilah, haji artinya sengaja mengunjungi Baitullah Kabah untuk melaksanakan ibadah haji dengan syarat dan
ketentuan yang telah ditentukan Allah dan Rasul-Nya. Oleh karena itu, seseorang yang pergi ke Makkah untuk bekerja belum tentu ia dapat
berhaji.
31
Dari berbagai definisi diatas, penulis menyimpulkan bahwa bimbingan manasik haji itu adalah upaya pembekalan, arahan,
petunjuk, pedoman serta pelatihan kepada para calon jemaah haji sesuai dengan syarat, rukun dan wajib haji. Sehingga diharapkan
dalam pelaksanaannya tidak salah. Dengan mengikuti kegiatan bimbingan manasik haji, jemaah
akan mendapatkan pengetahuan tentang seputar ibadah haji, baik itu menyangkut soal ibadah, budaya orang arab, serta cuaca di tanah suci.
30
Al-jawhari, al-shahhah, Jilid 1, al-jawhari, Ismail ibnHammad, al-shahhahTaj al- LughahwaShahhah al-Arabiyyah, Kairo, 1376 H-1957 M, h. 303
31
Udin Wahyudin, Fiqih, Bandung: Grafindo Media Pratama, 2008, h. 81
2. Fungsi dan Tujuan Bimbingan Manasik Haji
Bimbingan manasik haji itu mempunyai fungsi dan tujuan, menurut Latif Hasan fungsi dari bimbingan manasik haji adalah:
a. Agar semua calon jemaah mampu memahami semua informasi
tentang pelaksanaan ibadah haji, tuntunan perjalanan, petunjuk kesehatan dan mampu mengamalkannya pada saat pelaksanaan
ibadah haji di tanah suci. b.
Agar jemaah haji dapat mandiri dalam melaksanakan ibadah haji, baik secara mandiri, regu atau rombongan.
c. Agar para jemaah haji mempunyai kesiapan menunaikan
ibadah haji baik mental, fisik, kesehatan maupun petunjuk ibadah haji lain.
32
Adapun Tujuan Bimbingan Manasik Haji yaitu; Tujuan dalam bimbingan manasik adalah supaya jemaah yang
niat berangkat menunaikan ibadah haji merasa aman, tertib dan sah.Aman dalam arti jemaah tidak merasa khawatir terhadap dirinya
dan harta bendanya. Tertib dalam arti melaksanakan dan memenuhi syarat, rukun dan wajib sesuai dengan tuntunan agama. Sah dalam arti
tidak ada kekurangan dalam menjalankan ibadah dan manasik.
33
32
Latif Hasan dan Nidjam Ahmad, Manajemen Haji, Jakarta: Zikrul Hakim, 2003, cet ke-2 h. 17
33
Ibid. h. 19
Tujuan lainnya agar masyarakat umumnya dapat memahami manasik haji, disamping itu diharapkan calon jemaah haji dapat
memahami tentang proses pelaksanaan haji dan dapat mempraktekkan manasik haji secara benar sesuai dengan syariat Islam.
3. Metode dan Bentuk Bimbingan Manasik Haji
Bentuk dan metode merupakan cara kerja yang digunakan untuk memudahkan kita dalam melaksanakan suatu pekerjaan atau
kegiatan agar tercapai tujuan seperti yang telah ditentukan dan diharapkan. Dalam hal bimbingan manasik haji pun terdapat bentuk
dan metode yang digunakan. Bimbingan jemaah haji dikelompokan menurut bentuknya,
seperti dikemukakan Direktur Pembinaan Haji, bahwa bimbingan manasik haji oleh pemerintah menurut jenjang organisasi pelaksana
yaitu: a Bimbingan kelompok yang dilaksanakan oleh KUA Kecamatan,
b Bimbingan
massal yang
dilaksanakan KabupatenKota.
34
a. Bentuk Bimbingan Kelompok
Bimbingan kelompok adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh sekelompok orang dengan memanfaatkan dinamika
kelompok. Artinya, semua peserta dalam kegiatan kelompok saling berinteraksi, bebas mengeluarkan pendapat, menanggapi, memberi
saran, dan lain-lain sebagainya; apa yang dibicarakan itu semuanya
34
Kementrian Agama RI Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Jakarta, Tuntunan Manasik Haji dan umrah, Jakarta: Kemenag, 2013, h. 8
bermanfaat untuk diri peserta yang bersangkutan sendiri dan untuk peserta lainnya.
35
Dalam bentuk bimbingan kelompok dilaksanakan di setiap KUA Kecamatan yang dilakukan dalam 7 tujuh kali pertemuan.
Adapun jenis metode yang dipakai dalam bimbingan kelompok ini diantaranya metode ceramah, diskusi, tanya jawab, simulasi.
36
1 Metode Ceramah
Metode ceramah adalah penerangan secara lisan atas bahan pembelajaran kepada sekelompok pendengar untuk mencapai
tujuan pembelajaran tertentu dalam jumlah yang relative besar.Dengan metode ceramah, guru dapat mendorong
timbulnya inspirasi bagi pendengarnya.
37
Dalam hal manasik haji metode ceramah selalu menjadi unggulan para
pembimbing dalam menjelaskan atau menerangkan materi tentang haji.
2 Metode Diskusi
Metode diskusi adalah proses pelibatan dua orang peserta atau lebih untuk berinteraksi saling bertukar pendapat, dana tau
saling mempertahankan pendapat dalam pemecahan masalah
35
H. Prayitno, Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling, Jakarta: Rineka Cipta, 1999, h. 178
36
Kementrian Agama RI Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Jakarta, Tuntunan Manasik Haji dan umrah, Jakarta: Kemenag, 2013, h. 7
37
Muhammad Anas, Mengenal Metodologi Pembelajaran, Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 2012, h. 21
sehingga didapatkan
kesepakatan diantara
mereka. Pembelajaran yang bersifat interaktif.
38
Dalam bimbingan manasik haji metode ini dapat dikatakan baik karena dapat menggali pengetahuan lebih dalam lagi dari
para jemaah tentang materi manasik haji yang telah disampaikan .
3 Metode Tanya Jawab
Metode tanya jawab adalah cara penyampaian pelajaran melalui interaksi dua arah dari guru kepada siswa atau dari
siswa kepada guru agar diperoleh jawaban kepastian materi. Dalam metode tanya jawab, guru dan siswa sama-sama aktif
agar mereka tidak tergantung pada keaktifan guru.
39
Dalam bimbingan manasik haji, metode ini merupakan strategi untuk mengukur sejauh mana pemahaman calon
jemaah terhadap materi yang telah disampaikan oleh pembimbing, serta dapat membangkitkan respon para calon
jemaah. 4
Metode Simulasi
Dalam metode simulasi Udin Syaefudin menyatakan bahwa simulasi merupakan replikasi atau visualisasi dari perilaku
38
Muhammad Anas, Mengenal Metodologi Pembelajaran, Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 2012, h. 21
39
Muhammad Anas, Mengenal Metodologi Pembelajaran, Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 2012, h. 17