Tugas dan Fungsi Tujuan dan Sasaran

F. Sarana dan Prasarana Manasik Haji

1. Sarana Dalam menjalankan tugas sebagai penyelenggra ibadah haji yakni melaksanakan bimbingan manasik Kementrian Agama Kota Tangerang dilakukan sebanyak tiga kali sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Pelaksanaan tersebut bertujuan untuk memberikan bekal pengetahuan kepada para calon jemaah haji yang akan berangkat untuk dilakasanakan dan dipatuhi. Pelaksanaan bimbingan manasik massal dilaksanakan di Masjid Agung Al-Ittihad Kota Tangerang. Pemilihan lokasi tersebut dikarenakan memilki aula Masjid yang cukup luas sehingga bisa menampung para calon jemaah dan lokasi yang trategis. 52 2. Prasarana Dalam menunjang kegiatan, alat dan media yang digunakan saat bimbingan manasik haji yaitu Pengeras suara, Laptop, Infocus, buku bimbingan manasik haji dan miniatur Ka’bah.

G. Pembimbing Manasik Haji

Berikut pembimbing yang menjadi narasumber ketika proses bimbingan manasik haji berlangsung di masjid Agung Al-Ittihad Kota Tangerang 53 1. Walikota Kota Tangerang 52 Wawancara dengan H. Basuni, Tangerang, 01 Juni 2016 53 Dokumen Kantor Kementrian Agama Kota Tangerang 2. Kepala Kanwil Kemenag Prov. Banten 3. Kepala Kantor kemenag Kota Tangerang 4. Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang 5. GM Hajj Plannig Dinas pelayanan Haji Garuda Indonesia 6. Kabid Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kanwil Kemenag Prov. Banten 7. Ust. H. Ade Sutardi

H. Peserta Bimbingan Manasik Haji

Dalam hal ini peserta bimbingan manasik yang dimaksud adalah para calon jemaah haji, pada Kementrian Agama Kota Tangerang peserta bimbingan manasik haji massal terdapat 1.442 jemaah yang sudah melunasi BPIH yang terdiri dari berbagai latar belakang, pekerjaan dan pendidikan. 42

BAB IV TEMUAN LAPANGAN DAN ANALISIS DATA

Dalam bab IV menjelaskan tentang analisis efektivitas bimbingan mananasik haji, dari tahapan-tahapan tersebut berisi tentang : Standar Operasional Prosedur, Mekanisme dan Prosedur, Unsur-Unsur Bimbingan dan Analisis Efektifitas bimbingan manasik. Tahapan-tahapan ini dibahas untuk mengetahui keefektifan bimbingan manasik haji pada Kantor Kementrian Agama Kota Tangerang.

A. Standar Operasional Prosedur SOP Bimbingan Manasik Haji

Kemenag Kota Tangerang Standar operasional prosedur adalah pedoman yang berisi prosedur-prosedur operasional standar yang ada dalam suatu organisasi yang digunakan untuk memastikan bahwa semua keputusan dan tindakan, serta penggunaan fasilitas-fasilitas proses yang dilakukan oleh orang-orang di dalam organisasi yang adalah anggota-anggota organisasi berjalan secara efektif dan efisien, konsisten, standar dan sistematis. 54 Menurut IR. M. Budiharjo standar operasional prosedur adalah suatu perangkat lunak pengatur, yang mengatur tahapan suatu proses kerja atau prosedur kerja tertentu. Oleh karena prosedur kerja yang dimaksud bersifat tetap, rutin, dan tidak berubah-ubah, prosedur kerja tersebut 54 Rudi M. Tambunan, Standar Operating Prosedures SOP, Jakarta, 2008, h. 79 dilakukan menjadi dokumen tertulis yang disebut sebagai Standar Operating Procedure atau disingkat SOP. 55 Diadakanya SOP memiliki fungsi dan tujuan 1. Fungsi : a. Memperlancar tugas petugaspegawai atau timunit kerja. b. Sebagai dasar hukum bila terjadi penyimpangan. c. Mengetahui dengan jelas hambatan-hambatannya dan mudah dilacalak. d. Mengarahkan petugaspegawai untuk sama-sama disiplin dalam bekerja. e. Sebagai pedoman dalam melaksanakan pekerjaan rutin. 2. Tujuan : a. Agar petugaspegawai menjaga konsistensi dan tingkat kinerja petugaspegawai atau tim dalam organisasi atau unit kerja. b. Atau mengetahui dengan jelas peran dan funsi tiap-tiap posisi dalam organisasi. c. Memperjelas alur tugas, wewenang dan tanggung jawab dari petugaspegawai terkait. d. Melindungi organisasiunit kerja dan petugaspegawai dari malpraktek atau kesalahan administrasi lainnya. 55 M. Budiharjo, Menyusun SOP, Jakarta, 2014, h. 7