60
BAB III DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN
3.1. Sejarah Berdirinya Kantor Pertanahan Kota Medan
Pasca kemerdekaan
Republik Indonesia
banyak sekali
terjadi permasalahan di bidang pertanahan. Hal ini terjadi karena masih banyaknya
hukum-hukum peninggalan Belanda yang masih dipakai di Indonesia. Untuk menangani masalah tersebut dibentuk suatu badan yang bertugas untuk mengatur
tanah, setelah berdiri hingga beberapa lama kadaster diubah namanya menjadi Kantor Direktorat Agraria, kemudian diubah lagi menjadi Badan Pertanahan
Nasional. Perubahan Kantor Direktorat Agraria menjadi Badan Pertanahan Nasional
diresmikan pada 21 January 1988, sesuai dengan Keputusan Presiden No. 26 tahun 1988 pasal 4 bagian 4, yang menyatakan bahwa salah satu susunan
organisai adalah Kantor Wilayah yang merupakan instansi vertical dan Badan Pertanahan Nasional yang berada di setiap Ibu Kota Propinsi, dalam pelaksanaan
kegiatannya Kantor Pertanahan Kota Medan dikoodinasi oleh Kantor Wilayah dan secara teknis administrasinya di bawah Kepala Kantor Wilayah Pertanahan
Propinsi Sumatera Utara, Medan. Sesuai dengan Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 26 tahun 1988
tentang Badan Pertanahan Nasional, maka Departemen Dalam Negeri membuat pertimbangan yang mendasari pembentukan Badan Pertanahan Nasional yaitu :
Universitas Sumatera Utara
61
1. Dalam melaksanakan pembangunan nasional, adanya kebutuhan penguasaan dan penggunaan tanah pada umumnya termasuk kepentingan pembangunan
dirasakan semakin meningkat. 2. Dengan meningkatnya kebutuhan penguasaan dan penggunaan tanah terutama
ntuk kepentingan pembangunan, maka meningkat pula permasalahan yang timbul di bidang pertanahan
3. Untuk menyelesaikan permasalahan di bidang pertanahan secara tuntas, dipandang perlu meningkatkan Direktorat Jenderal Agraria dalam Negeri
menjadi lembaga yang menangani bidang pertanahan nasional. Kedudukan Badan Pertanahan Nasional berdasarkan Keputusan Presiden
No. 26 tahun 1988 kemudian diganti menjadi peraturan presiden No. 10 tahun 2006 tentang Badan Pertanahan Nasional, adalah sebagai lembaga pemerintah non
departemen yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada presiden.
Badan Pertanahan Nasional bertugas membantu Presiden dalam mengelola dan mengembangkan administrasi pertanahan baik berdasarkan Undang-Undang
Pokok Agraria maupun peraturan Undang-Undang lain yang meliputi pengaturan, pengawasan, pemilikan tanah, pengurusan hak-hak tanah, pengukuran tanah,
pendaftaran tanah, dan lain-lain yang berkaitan dengan masalah pertanahan berdasarkan kebijakan yang ditetapkan oleh presiden.
Universitas Sumatera Utara
62
Berdasarkan Keputusan Presiden No. 26 tahun 1998 pasal 3 yaitu: 6. Merumuskan kebijakan dan perencanaan serta penggunaan tanah
7. Merumuskan kebijakan dan perencanaan pengaturan pemilikan tanah dengan prinsip-prinsip bahwa tanah mempunyai funsi social sebagaimana diatur
dalam Undang-Undang Pokok Agraria 8. Melaksanakan pengukuran dan pemetaan serta pendaftaran tanah dalam upaya
memberikan kepastian hak di bidang pertanahan. 9. Melaksanakan pengukuran hak-hak atas tanah dalam rangka memelihara tertib
administrasi di bidang pertanahan 10. Melaksanakan penelitian dan pengembangan di bidang pertanahan serta
pendidikan dan latihan tenaga-tenaga yang diperlukan di bidang administrasi pertanahan
11. Lain-lain ditetapkan oleh presiden.
3.2. Visi dan Misi Badan Pertanahan Kota Medan