57
Untuk menentukan kategori jawaban responden dari masing-masing variabel, maka terlebih dahulu ditentukan skala intervalnya dengan cara sebagai
berikut : Skor tertinggi
– Skor terendah Banyaknya bilangan
Maka diperoleh 5 – 1 = 0,8
5 Sehingga dengan demikian dapat diketahui kategori jawaban responden
masing-masing variabel yaitu : a. Skor untuk kategori sangat tinggi = 4,24
– 5,0 b. Skor untuk kategori tinggi = 3,43 - 4,23
c. Skor untuk kategori sedang = 2,62 - 3,42 d. Skor untuk kategori rendah = 1,81 - 2,61
e. Skor untuk kategori sangat rendah = 1,00 - 1,80
2.6. Teknik Analisa Data
Teknik analisa data dalam penelitian ini menggunakan teknik kuantitatif yang digunakan untuk menguji pengaruh variabel bebas X dan variabel terikat
Y. Adapun metode statistik yang digunakan adalah :
2.6.1. Koefesien korelasi
product moment
Cara ini digunakan untuk mengetahui adakah pengaruh variabel responsivitas birokrasi X terhadap perbaikan kualitas pelayanan Y, maka
digunakan rumus product moment untuk mencari koefisien antar kedua variabel
Universitas Sumatera Utara
58
tersebut Sugiyono, 2005:212. Perhitungannya dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
rx =
2 2
2 2
Y Y
n X
X n
Y X
XY n
Rxy : angka indeks korelasi r product moment
N : sampel
∑x : jumlah skor x
∑y : jumlah skor y
Untuk melihat hubungan antara kedua variabel tersebut maka dapat dirumuskan sebagai berikut :
a. Nilai rxy yang positif menunjukkan hubungan kedua variabel positif, artinya kenaikan nilai variabel yang satu diikuti variabel yang lain.
b. Nilai rxy yang negatif menunjukkan kedua variabel negatif, artinya kenaikan nilai variabel yang satu tidak diikuti dengan meningkatnya variabel yang lain.
c. Nilai rxy yang sama dengan nol menunjukkan kedua variabel tidak mempunyai hubungan, artinya variabel yang satu tetap meskipun yang lainnya
berubah. Untuk mengetahui adanya hubungan yang tinggi atau rendah antara kedua
variabel berdasarkan nilai r koefesien korelasi, digunakan penafsiran atau interpretasi angka yang dikemukakan oleh Sugiyono 2005:149 yaitu :
Universitas Sumatera Utara
59
Tabel 1 : Interpretasi korelasi
Product Moment
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0.00 - 0.199 Sangat rendah
0.20 - 0.399 Rendah
0.40 - 0.599 Sedang
0.60 – 0799
Tinggi 0.80 - 1.00
Sangat tinggi Sumber : Sugiyono, 2005 :149
Dari nilai rxy yang diperoleh dapat dilihat secara langsung melalui tabel korelasi untuk mengetahui apakah nilai r yang diperoleh tersebut berarti atau
tidak. Tabel korelasi ini menentukan batas-batas r yang signifikan. Ketentuannya bila r dihitung lebih kecil dari r tabel r hitung r tabel maka Ho diterima dan Ha
ditolak. Sebaliknya bila r hitung lebih besar dari r tabel r hitung r tabel maka Ha diterima.
Dengan nilai r yang diperoleh maka dapat diketahui apakah nilai r yang diperoleh berarti atau tidak dan bagaimana tingkat hubungannya melalui tabel
korelasi. Tabel korelasi menentukan batas-batas r yang signifikan. Bila tersebut signifikan, artinya hipotesis kerjahipotesis alternatif dapat diterima.
a. Untuk menghitung kontribusi pelaksanaan responsivitas birokrasi terhadap kepuasan masyarakat digunakan perhitungan determinasi. Perhitungan
dilakukan dengan rumus “D” Sugiyono, 2005:212 yaitu:
Keterangan : D = Koefisien determinan
rxy= Koefisien korelasi moment antara x dan y
Universitas Sumatera Utara
60
BAB III DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN
3.1. Sejarah Berdirinya Kantor Pertanahan Kota Medan
Pasca kemerdekaan
Republik Indonesia
banyak sekali
terjadi permasalahan di bidang pertanahan. Hal ini terjadi karena masih banyaknya
hukum-hukum peninggalan Belanda yang masih dipakai di Indonesia. Untuk menangani masalah tersebut dibentuk suatu badan yang bertugas untuk mengatur
tanah, setelah berdiri hingga beberapa lama kadaster diubah namanya menjadi Kantor Direktorat Agraria, kemudian diubah lagi menjadi Badan Pertanahan
Nasional. Perubahan Kantor Direktorat Agraria menjadi Badan Pertanahan Nasional
diresmikan pada 21 January 1988, sesuai dengan Keputusan Presiden No. 26 tahun 1988 pasal 4 bagian 4, yang menyatakan bahwa salah satu susunan
organisai adalah Kantor Wilayah yang merupakan instansi vertical dan Badan Pertanahan Nasional yang berada di setiap Ibu Kota Propinsi, dalam pelaksanaan
kegiatannya Kantor Pertanahan Kota Medan dikoodinasi oleh Kantor Wilayah dan secara teknis administrasinya di bawah Kepala Kantor Wilayah Pertanahan
Propinsi Sumatera Utara, Medan. Sesuai dengan Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 26 tahun 1988
tentang Badan Pertanahan Nasional, maka Departemen Dalam Negeri membuat pertimbangan yang mendasari pembentukan Badan Pertanahan Nasional yaitu :
Universitas Sumatera Utara