126
cukup  puas  namun  merasa  benar-benar  puas  dengan  pelayanan  yang  mereka terima,  sehingga  masyarakat  juga  akan  memberikan  apresiasi  yang  baik  kepada
BPN Kota Medan.
5.2.2. Kepuasan Masyarakat
Kepuasan  masyarakat  merupakan  salah  satu  hal  penting  yang  harus mendapat  perhatian  lebih  bagi  semua  instansi  penyelenggara  pelayanan  publik
terutama yang bergerak dalam bidang jasa seperti Badan Pertanahan Kota Medan. Di  Kantor  Badan  Pertanahan  Kota  Medan  pada  umumnya  masyarakat  telah
merasa  cukup  puas  dengan  pelayanan  yang  ada,  meskipun  tidak  semua masyarakat merasakan hal yang sama.
Apabila  dilihat  dari  aspek  prosedur  dan  syarat-syarat  pelayanan  yang disediakan  oleh  BPN,  dapat  dikatakan  bahwa  BPN  Kota  Medan  telah
menyediakan prosedur dan syarat-syarat pelayanan yang jelas dan tidak membuat masyarakat  merasa  bingung.  Untuk  syarat-syarat  pelayanan  BPN  telah
mencantumkan  bahwa  masyarakat  yang  ingin  mengurus  kepemilikan  sertifikat tanahnya  harus  melengkapi  surat  Pernyataan  telah  memasang  tanda  batas,  foto
kopi SPPT PBB tahun berjalan, Bukti tertulis yang membuktikan adanya hak yang bersangkutan,  dan  lain-lain.  Kesemua  persyaratan  itu  harus  dilengkapi  oleh
masyarakat  yang  bersangkutan  untuk  memperlancar  proses  penerbitan sertifikatnya.
Ketersediaan petugas pelayanan yang ada di BPN jumlahnya dirasa kurang mencukupi,  hal  ini  dinyatakan  oleh  29  orang  responden  48,33.  Munculnya
anggapan  ini karena  masyarakat merasa kepentingan  mereka tidak  langsung  bisa diselesaikan  pada  waktu  yang  singkat,  padahal  aparat  di  BPN  tidak  bisa
Universitas Sumatera Utara
127
menyelesaikannya dengan cepat karena semua sertifikat yang akan terbit itu harus diperiksa dulu kebenarannya bukan karena kurangnya jumlah aparat. Pemeriksaan
kebenaran  data-data  dan  dokumen  yang  masuk  dilakukan  agar  tidak  terjadi kepemilikan  sertifikat  yang  tumpang  tindih  dan  menimbulkan  permasalahan  di
kemudian hari. Masyarakat yang mengetahui dan paham tentang hal ini sebanyak 21 orang responden 35 menyatakan jumlah petugas di BPN sudah mencukupi.
Sebenarnya  permasalahan  yang  terjadi  di  BPN,  seperi  masalah  keterlambatan penyelesaian  sertifikat  itu  terjadi  tidak  semata-mata  karena  kurangnya  sumber
daya  manusia  yang  ada  di  BPN,  hal  itu  bisa  disebabkan  oleh  berbagai  alasan seperti  kemampuan  petugas  dan  kedisiplinan  petugas  untuk  menyelesaikan
tugasnya tepat waktu. Kedisiplinan  yang  adalah  kesungguhan  petugas  dalam  memberikan
pelayanan  terutama  terhadap  konsistensi  waktu  kerja  yang  sesuai  dengan ketentuan yang berlaku. pada umumnya petugas di BPN mempunyai disiplin yang
cukup  tinggi,  namun  masih  ada  sebagian  dari  petugas  yang  ada  di  BPN  belum memiliki  kedisiplinan  yang  tinggi  dan  kesadaran  mereka  sebagai  pelayan
masyarakat  yang  harus  memberi  pelayanan  yang  maksimal  kepada  masyarakat dirasa  masih  kurang.  Hal  ini  terlihat  dari  jawaban  26  orang  responden  43,33
yang menyatakan bahwa mereka jarang bisa menemui petugas di kantornya pada jam kerja.
Tidak semua petugas yang tidak bisa ditemui di kantor pada jam kerja itu mangkir dari tugasnya, sebagian dari mereka ada yang bertugas di lapangan untuk
menjalankan  program  dari  BPN  seperti  melakukan  pengukuran  tanah  untuk penerbitan sertifikat masyarakat, atau untuk kepentingan kantor yang lain. Hal ini
Universitas Sumatera Utara
128
juga  diperkuat  dari  pengamatan  peneliti  dan  jawaban  dari  21  orang  responden 35  yang  menyatakan  bahwa  mereka  sering  bisa  menemui  petugas  pada  jam
kerja,  7  orang  responden  11,67  menyatakan  mereka  selalu  bisa  menemui petugas saat jam kerja.
Petugas  di  BPN  Kota  Medan  dapat  dikatakan  sudah  memiliki  tanggung jawab  yang  besar.  Mereka  selalu  berusaha  untuk  memberikan  pelayanan  yang
baik  kepada  masyarakat  pengguna  jasa,  hal  ini  didukung  oleh  jawaban  28  orang pegawai  46,67  yang  menyatakan  bahwa  jika  ada  masalah  dalam  proses
penerbitan  sertifikat BPN  menunjuk  langsung petugas untuk  menangani  masalah tersebut.  Sikap  tanggung  jawab  yang  wajib  dimiliki  aparat  adalah  sebagian  dari
bentuk pengabdian. Apabila sikap ini dapat tertanam pada setiap diri aparat, maka di  dalam  setiap  penyelesaian  pekerjaan  akan  selalu  dikerjakan  secara  sungguh-
sungguh. Kemampuan  petugas  pemberi  layanan  adalah  tingkat  keahlian  dan
keterampilan  yang  dimiliki  petugas  dalam  memberikan  pelayanan  kepada masyarakat.  Berdasarkan  pengamatan  yang  telah  dilakukan  dapat  dilihat  bahwa
pada umumnya para petugas yang ada di BPN telah mempunyai kemampuan yang baik,  hal  ini  terlihat  dari  jawaban  responden  yang  mayoritas  jawabannya
menyatakan bahwa kemampuan yang dimiliki petugas baik 40 dan cukup baik 46,67.  Melalui  kemampuan  yang  baik  yang  dimiliki  oleh  petugas  maka
diharapkan  masyarakat  akan  merasa  senang  dengan  pelayanan  yang  diberikan, karena petugas dapat membaca apa yang menjadi kebutuhan pelangan.
BPN  Kota  Medan  tergolong  instansi  yang  sering  menuai  protes  dari masyarakat  akibat  keterlambatannya  dalam  proses  penyelesaian  penerbitan
Universitas Sumatera Utara
129
sertifikat  tanah.  Untuk  waktu  normal  biasanya  proses  penerbitan  sertifikat  dapat diselesaikan  paling  lama  120  hari  kerja  atau  4  bulan,  namun  tidak  jarang  juga
sampai  memakan  waktu  6  bulan,  Hal  ini  didukung  oleh  jawaban  dari  23  orang responden  38,34  yang  menyatakan  bahwa  BPN  sering  terlambat  dalam
menerbitkan  sertifikatnya.  Selain    karena  kurang  cepatnya  aparat  dalam menyelesaikan  pelayanan,  keterlambatan  penerbitan  sertifikat  juga  disebabkan
karena  masalah  dari  masyarakat  sendiri  yang  kadang  tidak  segera  melengkapi berkas-berkas  yang  dibutuhkan  untuk  menerbitkan  sertifikat.  BPN  tidak  bisa
memproses  penerbitan  sertifikat  tanah  sesorang  apabila  syarat-syaratnya  belum dilengkapi, hal ini sesuai dengan  Keputusan Men.PAN Nomor: 63  M.PAN  7
2003 tentang indeks kepuasan masyarakat Dalam Ratminto dan Winarsih, 2005: 226  yang  menyatakan  bahwa dalam  memberikan  pelayanan  yang cepat kepada
para  pelanggan  sebaiknya  tidak  mengurangi  syarat-syarat  dasar  yang  harus dipenuhi oleh pelanggan.
Apabila  dilihat  dari  aspek  keadilan  dalam  pemberian  pelayanan,  aparat yang  ada  di  BPN  sudah  cukup  adil  dalam  memberikan  pelayanan  kepada
masyarakat.  Hal  ini  terlihat  dari  jawaban  21  orang  responden  35  yang menyatakan  bahwa  aparat  memperlakukan  semua  masyarakat  yang  akan
mengurus  kepemilikan  sertifikatnya  secara  adil,  tanpa  membeda-bedakannya berdasarkan  suku,  golongan,  kelas  sosial,  dan  lain-lain.  Setiap  aparat  memang
berkewajiban  untuk  memberikan  pelayanan  yang  seadil-adilnya  karena  semua masyarakat  itu  mempunyai  hak  yang  sama  untuk  memperoleh  pelayanan  publik
yang diselenggarakan oleh pemerintah.
Universitas Sumatera Utara
130
Masalah  kesopanan  dan  keramahan  merupakan  hal  yang  sangat  penting, karena  dengan  adanya  kesopanan  yang  dimiliki  oleh  petugas  pemberi  pelayanan
maka itu akan mendapatkan penghargaan tersendiri dari masyarakat. Petugas yang ada  di  BPN  dapat  dikatakan  sudah  bersikap  sopan,  hal  ini  terlihat  dari  sikap
mereka  yang  selalu  sopan  kepada  semua  masyarakat  dan  jika  ada  masyarakat yang kurang  mengeri tentang prosedur pelayanan atau hal-hal  lain  maka petugas
senantiasa  menjelaskannya  dengan  sopan.  Hal  ini  juga  didukung  oleh  jawaban dari 26 orang responden 43,33 menyatakan  bahwa  sikap aparat di BPN  Kota
Medan memang sopan. Kewajaran  biaya  pelayanan  adalah  keterjangkauan  masyarakat  terhadap
besarnya  biaya  yang  ditetapkan  oleh  unit  pelayanan  yang  membuat  masyarakat penerima jasa layanan tidak merasa terbebani sehingga mereka juga akan merasa
puas  dengan  pelayanan  yang  diberikan.  Berdasarkan  pengamatan  peneliti  di lapangan  terlihat  bahwa  biaya  yang  dibebankan  kepada  masyarakat  untuk
mengurus  penerbitan  sertifikatnya  adalah  cukup  terjangkau,  sebanyak  30  orang responden 50  menyatakan  hal  itu. Ini  juga diperkuat dari daftar rincian biaya
yang  ada  di  BPN,  di  dalam  rincian  tersebut  BPN  hanya  membebankan  biaya Rp25.000 untuk setiap bidang tanah yang akan diterbitkan sertifikatnya, tentunya
biaya itu belum termasuk biaya pengukuran dan pemetaan untuk sporadik. Kesesuaian  antara  biaya  yang  dibayarkan  dengan  biaya  yang  telah
ditetapkan  akan  membuat  masyarakat  penerima  jasa  merasakan  adanya transparansi  dalam  penyelenggaraan  pelayanan.  BPN  Kota  Medan  sudah
tergolong konsisten dan pasti dalam menetapkan biaya pelayanan, hal ini terbukti dari  jawaban  29  orang  48,33  responden  yang  menyatakan  jarang  dikenakan
Universitas Sumatera Utara
131
biaya  tambahan  untuk  menerbitkan  sertifikat.  Biaya  yang  disetorkan  masyarakat ke  BPN  telah  sesuai  dengan  yang  tertulis  di  peraturan  dan  disesuaikan  dengan
pajak yang dibebankan di atas tanah tersebut. Jadwal  pelayanan  yang  diselenggarakan  oleh  BPN  telah  sesuai  dengan
jadwal  yang telah ditetapkan dan dijanjikan oleh masyarakat sebelumnya, hal  ini didukung  oleh  keterangan  dari  28  orang  pegawai  93,3,  dan  26  orang
masyarakat  43,33  yang  menyatakan  demikian.  Untuk  jadwal  pelayanan memang  BPN  telah  menyelenggarakannya  sesuai  peraturan.  Dengan  adanya
kepastian  jadwal  pelayanan  maka  para  pengguna  layanan  bisa  memperkirakan berapa  lama  waktu  yang  dibutuhkan  untuk  mendapatkan  pelayanan  guna
mendukung tujuan yang telah ditetapkan oleh para pengguna layanan. BPN  juga  telah  memberikan  kenyamanan  kepada  masyarakat  yang  ingin
mengurus  kepemilikan  sertifikat  tanahnya  dengan  menyediakan  fasilitas  ruang tunggu yang nyaman dan dilengkapi AC,  dan menyediakan computer dan outlet-
outlet  pelayanan  dalam  jumlah  yang  memadai  untuk  memudahkan  masyarakat pengguna  jasa.  Hal  ini  didukung  oleh  pernyataan  dari  32  orang  responden
53,33 yang  menyatakan bahwa  fasilitas ruang tunggu di BPN telah  baik, dan 25  orang  responden  41,67    menyatakan  ketersediaan  jumlah  computer  dan
otlet-outlet pelayanan untuk masyarakat juga telah baik. Pelayanan  yang  diselenggarakan  oleh  BPN  Kota Medan  tergolong  aman,
karena  di  BPN  Kota  Medan  jarang  terjadi  kehilangan  berkas  masyarakat  yang mengajukan permohonan penerbitan sertifikatnya, hal ini didukung oleh data dari
kuesioner  yang  telah  disebarkan  oleh  peneliti  yang  menunjukan  hanya  2  orang 3,33  yang  menyatakan  bahwa  mereka  pernah  mengetahui  kalau  ada  terjadi
Universitas Sumatera Utara
132
kehilangan  berkas  pemohon  yang  ada  di  BPN,  selain  itu  sebanyak  30  orang responden  pegawai  100  menyatakan  bahwa  di  BPN  Kota  Medan  memang
tidak pernah terjadi hal demikian. Dari  berbagai  aspek  yang  terkandung  dalam  kepuasan  masyarakat  dapat
dikatakan bahwa secara umum kepuasan masyarakat yang mengurus kepemilikan sertifikat  tanahnya  di  BPN  Kota  Medan  telah  tercapai,  meskipun  ada  beberapa
aspek  yang  belum  terpenuhi  yaitu  masalah  kecepatan  pelayanan.  Untuk  masalah waktu  penyelesaian  BPN  memang  tergolong  sering  tidak  tepat  waktu  hal  ini
tentunya membuat masyarakat merasa kecewa dan kurang puas akan kinerja BPN.
5.2.3. Pengaruh Responsivitas Birokrasi Terhadap Kepuasan Masyarakat di BPN Kota Medan