Berdasarkan Kriteria Lainnya 1 Metode-berdasarkan jenis dan kelompok group-and-

c. Berdasarkan Kriteria Lainnya 1 Metode-berdasarkan jenis dan kelompok group-and-

composite-method Metode ini menyusutkan aktiva tetap tidak secara per unitnya, melainkan secara bersama. Metode kelompok menyusutkan sekelompok aktiva yang sejenis, sedangkan metode jenis digunakan untuk menyusutkan sekelompok aktiva yang tidak sejenis. Contoh penyusutan dengan metode kelompok: Dibeli 50 mesin seharga Rp. 100.000.000,- dengan umur rata-rata 5 tahun. Dari kelompok ini 20 mesin dihentikan pada akhir tahun keempat, 10 mesin pada tahun akhir tahun kelima dan sisanya pada akhir tahun keenam, maka: Penyusutan per tahun = Rp. 100.000.000 5 : 50 = Rp. 400.000 per mesin Tabel 2.13 Penyusutan Menurut Metode Kelompok j u t Universitas Sumatera Utara a Penyusutan Menurut Metode Kelompok Rp Thn Penyus utan Biaya Perolehan Akumulasi Penyusutan Nilai buku 20 Debet Kredit Saldo Debet Kredit Saldo 100.000 100.000 100.000 1 20.000 - - 100.000 - 20.000 20.000 80.000 2 20.000 - - 100.000 - 20.000 40.000 60.000 3 20.000 - - 100.000 - 20.000 60.000 40.000 4 20.000 - 40.000 60.000 40.000 20.000 40.000 . 20.000 5 12.000 - 20.000 40.000 20.000 12.000 32.000 8.000 6 8.000 - 40.000 - 40.000 8.000 - - Contoh penyusutan dengan metode jenis: Tabel 2.14 Daftar Aktiva Menurut Metode Penyusutan Jenis RP. Aktiva Harga Perolehan Nilai Sisa H.Perolehan disusutkan Taksiran Umur Penyusutan pertahun A 10.000.000 1.000.000 9.000.000 10 900.000 B 5.000.000 500.000 4.500.000 5 900.000 C 20.000.000 2.000.000 18.000.000 10 1.800.000 D 7.500.000 500.000 7.000.000 7 1.000.000 42.500.000 4.000.000 38.500.000 4.600.000 Penyusutan per tahun = Rp. 4.600.000 Rp. 42.500.000 x 100 = 10.82 Bila terjadi penjualan aktiva, maka akan dicatat debet kas dan kredit harga perolehan aktiva tersebut, sedangkan selisihnya akan Universitas Sumatera Utara dibebankan pada akumulasi penyusutan. Jadi, tidak ada pengakuan laba rugi penjualan aktiva. 2 Metode-anuitas annuity-method Dalam metode ini aktiva tetap dianggap sebagai aktiva yang akan memberikan kontribusi selama umur teknisnya. Harga perolehan dari aktiva tersebut dianggap sebagai present value yang akan didiskontokanatau jasa yang akan diberikannya secara merata selama umur teknisnya. Menurut metode ini penyusutan merupakan angka bunga yang diperhitungkan atas harga perolehan aktiva yang belum disusutkan ditambah akumulasi penyusutan. beban penyusutannya dihitung berdasarkan rumus berikut : i , n, PVIF Sisa Nilai Value Present - Perolehan Harga Penyusutan = Contoh : PT.X membeli sebuah mesin dengan harga Rp.1.600.000,- nilai sisa Rp.134.776,- dengan tingkat bunga 10. Taksiran umur aktiva tersebut adalah 10 tahun, maka beban penyusutan mesin dapat dihitung sebagai berikut 10 , 5, 10 , 5, PVIF Rp.134.776 PVIF - 00 Rp.1.600.0 Penyusutan = 7,581574 0,1241842 x Rp.134.776 - 00 Rp.1.600.0 = 7,581574 Rp.83.668 - 00 Rp.1.600.0 = Universitas Sumatera Utara 000 . 00 Rp.4 = Melalui perhitungan diatas diketahiu bearnya beban penyusutan adalah sebesar Rp.400.000,- per tahun yang akan didistribusikan sebagai angka Implicit Interest Revenue dan penyusutan. Interest revenue dihitung 10 dari nilai buku. Iktisar beban penyusutan, interest revenue, dan akumulasi penyusutan dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 2.15 Penyesuaian berdasarkan Metode Anuitas 3 Sistem-Persediaan inventory-system Metode persediaan digunakan untuk menilai aktiva tetap yang bernilai kecil. Aktiva tetap akan dinilai pada setiap akhir Thn Penyusutan Implisit Interest Revenue 10 Akumulasi Penyusutan Tahun Akumulasi Penyusutan Nilai Buku Rp.1,600,000 1 Rp. 400,000 Rp.160,000 Rp.240,000 Rp. 240,000 Rp.1,360,000 2 Rp. 400,000 Rp.136,000 Rp.264,000 Rp. 504,000 RP.1,096,000 3 Rp. 400,000 Rp.109,600 Rp.290,400 Rp. 794,400 Rp. 805,600 4 Rp. 400,000 Rp. 80,560 Rp.319,440 Rp.1,113,840 Rp. 486,160 5 Rp. 400,000 Rp. 48,616 Rp.351,384 Rp.1,465,224 Rp. 134,776 Universitas Sumatera Utara periode akuntansi pada kondisinya yang sekarang, melalui persentase keusangan dari aktiva yang digunakan atau melalui penilaian pihak luar. Metode ini dinilai tidak sistematis dan rasional karena tidak ada seperangkat formula yang dipakai dan juga sulit untuk menentukan nilai sesungguhnya aktiva tetap pada akhir periode. Contoh : Pembelian aktiva tetap pada awal tahun 2000 adalah sebesar Rp. 1.200.000,- dan taksiran nilai aktiva tetap itu pada akhir tahun adalah Rp. 750.000,- maka penyusutannya adalah sebesar Rp. 450.000,- dan dijurnal:

6. Revaluasi aktiva Tetap