dan disajikan didalam laporan laba rugi sebagai biaya operasi. Sedangkan untuk biaya yang relatif lebih besar dan masa manfaatnya lebih dari satu
tahun dan menambah sumberdaya ekonomi dimasa yang akan datang dicatat sebagai biaya investasi.
Menurut penulis, pengeluaran-pengeluaran atas aktiva tetap yang diterapkan oleh perusahaan sudah sesuai dengan Standar Akuntansi
Keuangan, dimana dalam pernyataan tersebut dinyatakan bahwa pengeluran setelah perolehan awal suatu aktiva tetap yang memperpanjang
masa manfaat atau yang kemungkinan besar member manfaat ekonomi dimasa yang akan datang dalam bentuk peningkatan kapasitas, mutu
produksi, atau peningkatan standar kinerja, harus ditambahkan pada jumlah tercatat aktiva yang bersangkutan.
4. Penyusutan Aktiva Tetap
PTPN II Persero Tanjung Morawa dalam prakteknya hanya menetapkan satu metode penyusutan saja untuk semua jenis aktiva tetap,
yang dimiliki yakni metode garis lurus dengan mengabaikan nilai residu atau menganggap nilai residu sama dengan nol. Metode ini telah
dilaksanakan secara konsisten dari tahun ke tahun dan telah sesuai dengan Standar Akuntasi Keuangan.
Berdasarkan analisa dan observasi yang dilakukan oleh penulis di perusahaan ini, penulis kurang setuju dengan penerapan metode garis lurus
yang sepenuhnya diterapkan untuk semua jenis aktiva tetap. Untuk
Universitas Sumatera Utara
Gedungbangunan dan perlengkapan umum, penulis setuju dengan diterapkannya metode garis lurus, tetapi untuk mesin-mesin dan kendaraan
penulis kurang setuju dengan diterapkannya metode garis lurus terhadap aktiva ini karena kemampuan ekonomis yang dimiliki aktiva ini tidak
sama sepanjang tahun dalam masa manfaat.
5. Revaluasi Aktiva Tetap
Dalam hal ini perusahaan tidak melakukan revaluasi aktiva tetapnya. Sebaliknya pihak manajemen lebih konsekuen menilai aktivanya apakah
ada perubahan yang terjadi, sehingga nilai aktiva yang terdapat dlam laporan keuangan lebih baik dan sesuai.
6. Penghentian dan Pelepasan Aktiva Tetap
Dalam pelaksanaanya, penghentian aktiva tetap dilakukan melalui proses yaitu proses penghapus bukuan, proses evaluasi manfaat, dan
proses pemutusan apakah tetap dipergunkan, dijual atau diganti dengan yang baru.
Adakalanya perusahaan masih mempergunakan aktiva tetap perusahaan yang sudah rusak kedalam aktiva tetap perusahaan sebagai
prasarana penunjang operasi normal perusahaan. Sebaiknya Sehingga aktiva dihentikan dari operasi normal perusahaan akan dimasukkan dalam
perkiraan aktiva tetap tidak beroprasi dan apabila aktiva tetap tersebut dijual maka nilainya dihapuskan seluruhnya dari perkiraan aktiva tetap
demikian juga dengan akumulasi penyusutannya.
Universitas Sumatera Utara
7. Penyajian Aktiva Tetap di Neraca