2. Perolehan Aktiva Tetap
PTPN II Persero Tanjung Morawa memperoleh aktiva tetapnya dengan cara yakni dengan membeli dengan tunai, membangun sendiri, dan
bantuan dari pemerintah. Dalam hal pencatatanya sehubungan perolehan aktiva tetap,
perusahaan ini telah mengikuti pedoman atau standar yang ada yaitu aktiva tetap yang dibeli secara tunai dicatat sebesar harga perolehan, yakni harga
beli ditambah dengan biaya-biaya yang dikeluarkan dampai aktiva tersebut siap untuk dioperasikan atau dipakai. Nilai perolehan aktiva tetap yang
dibangun sendiri dicatat sebesar jumlah biaya dan beban yang diperlukan untuk membangun aktiva tetap sampai aktiva tetap tersebut siap
digunakan. Sedangkan nilai perolehan aktiva tetap yang diperoleh dari bantuan pemerintah dicatat sebesar harga pasar atau harga taksiran yang
layak. Dari cara perolehan tersebut perusahaan telah melakukannya sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan.
3. Pengeluaran Modal Dan Pengeluaran Pendapatan
Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada PTPN II Persero Tanjung Morawa membedakan dua macam pengeluaran selama
pemakaian aktiva tetap yaitu, biaya investasi yang dikenal dengan pengeluaran modal dan beban operasi yang dikenal dengan pengeluaran
pendapatan. Untuk biaya yang relatif kecil dan masa manfaatnya tidak lebih dari satu tahun hanya dicatat sebagai biaya pemeliharaan aktiva tetap
Universitas Sumatera Utara
dan disajikan didalam laporan laba rugi sebagai biaya operasi. Sedangkan untuk biaya yang relatif lebih besar dan masa manfaatnya lebih dari satu
tahun dan menambah sumberdaya ekonomi dimasa yang akan datang dicatat sebagai biaya investasi.
Menurut penulis, pengeluaran-pengeluaran atas aktiva tetap yang diterapkan oleh perusahaan sudah sesuai dengan Standar Akuntansi
Keuangan, dimana dalam pernyataan tersebut dinyatakan bahwa pengeluran setelah perolehan awal suatu aktiva tetap yang memperpanjang
masa manfaat atau yang kemungkinan besar member manfaat ekonomi dimasa yang akan datang dalam bentuk peningkatan kapasitas, mutu
produksi, atau peningkatan standar kinerja, harus ditambahkan pada jumlah tercatat aktiva yang bersangkutan.
4. Penyusutan Aktiva Tetap