Ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk menghitung beban penyusutan. Untuk dapat memilih salah satu metode hendaknya
dipertimbangkan keadaan-keadaan yang mempengaruhi aktiva tetap tersebut. Metode-metode tersebut sebagai berikut :
a. Berdasarkan waktu
1 Metode garis lurus straight-line-depreciation
2 Metode pembebanan menurun decreasingt-charge-depreciation:
a Metode-jumlah-angka Tahun sum-of-the-year-digit method
b Metode-saldo-menurunSaldo-menurun-ganda
decliningdouble declining-balance-method b.
Berdasarkan penggunaan : 1
Metode-jam-jasa service-hour-method 2
Metode-jumlah-unit-produksi productive-output-method c.
Berdasarkan kriteria lainnya : 1
Metode-berdasarkan jenis dan kelompok group-and-composite- method
2 Metode-anuitas annuity-method
3 Sistem-persediaan inventory-system
a. Berdasarkan waktu 1
Metode garis lurus straight-line-depreciation
Metode ini adalah metode yang paling sering digunakan karena sangat sederhana dalam penggunaanya. Dalam metode ini
aktiva tetap dianggap sama penggunaanya sepanjang waktu artinya mempertimbangkan penyusutan sebagai fungsi waktu, bukan
fungsi dari penggunaan. Beban penyusutan besarnya sama setiap periode kecuali ada penyesuaian-penyesuaian. Kelemahan
metode ini adalah kapasitas produksi aktiva tetap semakinlama semakin menurun serta biaya pemeliharaan dan reperasi dari suatu
Universitas Sumatera Utara
periode ke periode berikut akan semakin besar, seiring dengan semakin tuanya umur aktiva tetap tersebut.
Untuk menentukan besarnya penyusutan dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
Tahun dalam
Manfaat Umur
Estimasi Sisa
Nilai -
Perolehan Harga
Lurus Garis
Penyusutan =
d n
100 Persentase
dalam Atau
= =
Residu Nilai
- Akuisisi
Biaya x
d D
Penyusutan =
Contoh : PT X membeli sebuah mesin dengan harga perolehan Rp.
20.000.000-. Taksiran nilai sisa Rp. 2.000.000,- dengan taksiran umur mesin 5 tahun, maka biaya penyusutan dapat dihitung
sebagai berikut :
Tahun dalam
Manfaat Umur
Estimasi Sisa
Nilai -
Perolehan Harga
Lurus Garis
Penyusutan =
5 00
Rp.2.000.0 -
20.000.000 Rp.
=
00,- Rp.3.600.0
=
Tabel 2.7 Penyesuaian berdasarkan Metode Garis Lurus
Thn. Harga Perolehan Beban
Penyusutan Akumulasi
Penyusutan
Nilai Buku
1 Rp.20,000,000
Rp.3,600,000 Rp. 3,600,000 Rp. 6,400,000 2
Rp.20,000,000 Rp.3,600,000 Rp. 7,200,000 Rp. 2,800,000
3 Rp.20,000,000
Rp.3,600,000 Rp.10,800,000 Rp. 9,200,000 4
Rp.20,000,000 Rp.3,600,000 Rp.14,400,000 Rp. 5,600,000
5 Rp.20,000,000
Rp.3,600,000 Rp.18,000,000 Rp. 2,000,000
Universitas Sumatera Utara
Metode ini lebih sesuai jika dipergunakan oleh perusahaan yang produksinya dari tahun ke tahun tidak banyak berfluktuasi.
Bila produksi dari tahun ke tahun sangat bervariasi, penggunaan metode ini kurang tepat, karena penghapusan selalu sama setiap
tahunnya. Pada periode dimana produksinya rendah, beban penyusutan per unit bisa menjadi lebih besar, demikian sebaliknya.
2 Metode pembebanan menurun decreasingt-charge-
depreciation a Metode-jumlah-angka Tahun sum-of-the-year-digit
method
Dalam metode ini beban penyusutan akan menurun secara tetap, karena angka pecahan dikalikan setiap tahunnya dengan
harga perolehan dan dikurangi dengan nilai sisa jika ada. Pecahan dihitung dalam periode umur aktiva tersebut.
Pembilangnya adalah angka-angka tahun yang ikut menurun, sedangkan penyebutnya adalah hasil penjumlahan angka-angka
itu. Jika suatu aktiva taksiran umurnya 5 tahun, maka penyebut pecahan penyusutan dapat dihitung dengan rumus sebagai
berikut :
15 2
1 n
2 1
n r
= +
= +
=
Universitas Sumatera Utara
atau dapat dihitung dengan cara lain yaitu : 5 + 4 + 3 + 2 + 1 = 15
Contoh : PT X membeli peralatan seharga Rp.20.000.000,- dengan
taksiran umur ekonomis 5 tahun dan nilai residunya ditaksir sebesar Rp.2.000.000,-
Harga Perolehan : Rp.20.000.000,-
Nilai Sisa Nilai Buku
: Rp.18.000.000,- : Rp. 2.000.000,-
Tabel 2.8 Penyesuaian berdasarkan Metode Jumlah Angka Tahun
Thn Dasar
Penyusutan
Beban Penyusutan Akumulasi
Penyusutan
Nilai Buku
Rp.20,000,000 1 Rp.18,000,000
515 x Rp.18.000.000 =Rp.6,000,000
Rp. 6,000,000 Rp.14,000,000 2 Rp.18,000,000
415 x Rp.18.000.000 =Rp.4,800,000
Rp.10,800,000 Rp. 9,200,000 3 Rp.18,000,000
315 x Rp.18.000.000 =Rp.3,600,000
Rp.14,400,000 Rp. 5,600,000 4 Rp.18,000,000
215 x Rp.18.000.000 =Rp.2,400,000
Rp.16,800,000 Rp. 3,200,000 5 Rp.18,000,000
115 x Rp.18.000.000 =Rp.1,200,000
Rp.18,000,000 Rp. 2,000,000
Universitas Sumatera Utara
b Metode-saldo-menurun Saldo-menurun-ganda declining double declining – balance – method
Metode saldo menurun adalah perhitungan beban penyusutab
dalam suatu periode dengan mengalikan suatu persentase tertentu yang tetap terhadap nilai buku aktiva tetap, dengan
menggunakan rumus :
n
c s
- 1
r =
Keterangan : r = persentase per tahun
s = nilai sisa n = taksiran umur prmakaian
c = harga perolehan
Contoh : PT X membeli sebuah mesin dengan harga Rp.20.000.000,-
nilai sisa Rp.2.000.000,- taksiran umur pemakaian 5 tahun dengan penyusutan saldo menurun, dapat dihitung sebagai
berikut :
Universitas Sumatera Utara
5 n
000 Rp.20.000.
00 Rp.2.000.0
- 1
r c
s -
1 r
= =
dibulatkan 37
r 63
, 1
r =
− =
Tabel 2.9 Penyesuaian berdasarkan Saldo Menurun
Thn Beban Penyusutan Akum.
Penyusutan
Nilai Buku
Rp.20,000,000 1 37 x Rp.20.000.000 = Rp.7.400.00
Rp.7.400.000 Rp.12.600.000
2 37 x Rp.12.600.000 = Rp.4.662.000 Rp.12.062.000 Rp.7.938.000
3 37 x Rp.7.938.000 = Rp.2.937.060 Rp..14.999.060 Rp.5.000.940
4 37 x Rp.5.000.940 = Rp.1.850.347,8 Rp..16.849.407,8 Rp.3.150.592,2 5 37 x Rp.3.150.592,2= Rp.1.165.719,11
Rp..6,431,175 Rp.1.984.873,08
Beban penyusutan yang dihitung dengan metode ini tiap periode akan semakin kecil dibandingkan dengan periode
sebelumnya. Metode ini tidak dapat digunakan apabila aktiva yang dihitung tersebut tidak memiliki nilai sisa.
Metode saldo menurun ganda
Hampir sama dengan metode saldo menurun. Perbedaanya hanya terletak pada penentuan persentase tarif
penyusutan. Untuk menentukan persentase tarif penyusutan dalam periode ini dengan mengalikan dua persentase tarif
penyusutan yang digunakan dalam menghitung penyusutan garis lurus tanpa memperhatikan nilai sisa. Misalnya suatu
Universitas Sumatera Utara
peralatan dengan taksiran umur 5 tahun maka tarif berganda adalah 21005 = 40.
Contoh : PT.X membeli sebuah mesin dengan harga Rp.20.000.000,-
nilai sisa Rp.2.000.000,- taksiran umur pemakaian 5 tahun dan penyusutan dapat dihitung sebagai berikut :
Tabel 2.10 Penyesuaian berdasarkan Saldo Menurun Ganda
Thn Nilai Buku
Aktiva Awal Tahun
Tarif Saldo Menurun
Ganda
Beban Penyusutan
Akumulasi Penyusutan
Nilai Buku
Rp.20,000,000 1 Rp.20,000,000 40
Rp.8,000,000 Rp. 8,000,000 Rp.12,000,000 2 Rp.12,000,000 40
Rp.4,800,000 Rp.12,800,000 Rp. 7,200,000 3 Rp. 7,200,000 40
Rp.2,880,000 Rp.15,680,000 Rp. 4,320,000 4 Rp. 4,320,000 40
Rp.1,728,000 Rp.17,408,000 Rp. 2,592,000 5 Rp. 2,592,000 40
Rp. 592,000 Rp.16,816,000 Rp. 2,000,000
b. Berdasarkan penggunaan 1 Metode-jam-jasa service-hour-method