memiliki keanekaragaman yang tinggi. Menurut Manson 1980, jika nilai indeks keanekaragaman lebih kecil dari 1 berarti keanekaragaman jenis rendah, jika diantara
1-3 berarti keanekaragaman jenis sedang, jika lebih besar dari 3 berarti keanekaragaman jenis tinggi.
Nilai keanekaragaman yang tinggi juga dipengaruhi oleh kemerataan penyebaran dari jenis-jenis tumbuhan bawah yang terdapat di lokasi penelitian. Odum
1996 menyatakan bahwa semakin banyak jumlah spesies, maka semakin tinggi keanekaragamannya. Sebaliknya, bila nilainya kecil maka komunitas tersebut
didominasi oleh satu atau sedikit jenis. Keanekaragaman jenis juga dipengaruhi oleh pembagian penyebaran individu dalam tiap jenisnya, tetapi bila penyebaran individu
tidak merata maka keanekaragaman jenis dinilai rendah.
4.5. Analisis Korelasi Antara Faktor Fisik dan Keanekaragaman Jenis
Berdasarkan pengukuran faktor fisik lingkungan yang telah dilakukan pada setiap lokasi penelitian, dan dikorelasikan dengan Indeks Keaneka-ragaman H’,
maka diperoleh nilai Indeks Korelasi seperti pada Tabel 5. Tabel 5. Analisis Korelasi Faktor Fisik Kimia dengan Keanekaragaman dengan
Metode Komputerisasi SPSS Ver. 16.00
Korelasi Kelembaban
Udara Suhu Udara
Suhu Tanah Intensitas
Cahaya pH
H’ 0,826 -
0,676 0,522 -
0,400 - 0,576
Keterangan: Nilai +
= Arah Korelasi Searah Nilai -
= Arah Korelasi Berlawanan Tanda
= Berpengarauh sangat nyata
Dari Tabel 5. dapat dilihat bahwa hasil uji analisa korelasi Pearson antara beberapa faktor fisik kimia lingkungan berbeda tingkat korelasi dan arah korelasinya
Universitas Sumatera Utara
dengan indeks Keanekaragaman H’. Nilai positif + menunjukkan semakin besar nilai faktor fisik kimia maka nilai indeks keanekaragaman akan semakin besar pula,
begitu juga sebaliknya, sedangkan nilai negatif - menunjukkan hubungan yang berbanding terbalik antara nilai faktor fisik lingkungan dengan nilai H’, artinya
semakin besar nilai faktor fisik kimia lingkungan maka nilai H’ akan semakin kecil, begitu juga sebaliknya, jika semakin kecil nilai faktor fisik kimia maka nilai H’ akan
semakin besar. Berdasarkan hasil analisis korelasi Pearson pada Tabel 6, korelasi antara
keanekaragaman, suhu tanah dan kelembaban memiliki korelasi yang searah, sedangkan korelasi dengan suhu udara, intensitas cahaya dan pH memiliki korelasi
yang berlawanan arah. Menurut Huaturuk 2009, koefisien korelasi dapat dibagi menjadi:
Tabel 6. Nilai Koefisien Korelasi Interval Koefisien
Tingkat Hubungan 0,00 – 0,199
Sangat Rendah 0,20 – 0,399
Rendah 0,40 – 0,599
Sedang 0,60 – 0,799
Kuat 0,80 – 1,00
Sangat Kuat Berdasarkan tabel nilai koefisien korelasi di atas hubungan keanekaragaman
dengan suhu tanah dengan nilai 0,522 memiliki tingkat hubungan sedang, untuk kelembaban udara dengan nilai 0,826 memiliki tingkat hubungan sangat kuat.
Kelembaban udara berpengaruh terhadap pertumbuhan fisik tumbuhan.
Universitas Sumatera Utara
4.6. Jenis-jenis Tumbuhan Bawah yang Dimanfaatkan Sebagai Tanaman Obat